Bukan sekali dua kali Chanyeol nekat mengajak Baekhyun berbicara, namun dua bulan sejak kepindahannya dia selalu mengekori Baekhyun seperti orang sinting. Bahkan Chanyeol sudah tidak peduli lagi jika orang lain melihatnya aneh.
Ia bahkan memberanikan diri mengajak Baekhyun makan siang ditengah-tengah lorong, diantara banyaknya orang yang menginginkannya. Dia pikir Baekhyun tidak akan sanggup menolak karena mereka di depan umum, namun tidak. Pemuda manis itu tetap saja menolaknya meskipun dicibir oleh banyak orang.
Bukan dia yang mendapat predikat 'tidak tahu malu', melainkan Baekhyun, karena dianggap bodoh menolak tawaran makan siang dari seorang Park Chanyeol.
Hari ini pun hanya kegagalan yang Chanyeol dapatkan. Jongin berusaha menjadi teman baiknya dengan menepuk-nepuk pundaknya yang jatuh dan menyemangatinya ketika helaan nafas berulang kali keluar dari mulutnya.
Ketika mereka akan berputar ke kantin –setelah insiden penolakan Baekhyun lagi, matanya menemukan sosok Kris Wu menatapnya dengan ekspresi yang tak dapat dia tebak.
Ah, sial.
Apa kakaknya akan memarahinya karena telah mengganggu sang adik?
"Kita harus bicara."
Dengan isyarat anggukan, Jongin pun membiarkan Chanyeol berjalan bersama Kris untuk membicarakan persoalan yang jelas tidak jauh-jauh dari topik Baekhyun.
Ruang kesehatan, menjadi pilihan mereka.
Kris duduk dengan penuh kharisma diatas ranjang, tangannya terlipat sementara matanya menatap penuh penilaian pada Chanyeol. Pemuda tinggi berambut abu itu semakin kikuk oleh tatapan mematikan seperti itu. Seolah ia ditelanjangi di depan ribuan fans-nya.
"Kenapa kau mendekati adikku? Apa yang kau inginkan?"
Langsung pada topik, benar-benar menakutkan.
"Aku tertarik padanya." akunya jujur, tanpa rasa bersalah sedikit pun.
"Jika itu hanya ketertarikan sementara, sebaiknya buang perasaanmu. Aku tidak mau Baekhyun dipermainkan oleh playboy sepertimu."
Kalimat terakhir Kris nyatanya membuat Chanyeol tersulut. Meskipun dia banyak fans, banyak orang yang menginginkanya, dia tidak pernah sekali pun mempermainkan perasaan mereka apalagi mengencani mereka satu persatu.
Setidaknya dia adalah orang yang menghargai perasaan tulus yang orang sebut cinta.
"Hei, Tuan. Aku tidak pernah mengencani siapapun. Apalagi sampai menyakiti perasaan mereka."
"Siapa yang tahu. Kau adalah aktor sensasional."
Kris menggedik dan Chanyeol benar-benar telah kehilangan rasa kikuk dan malu yang dirasakannya beberapa saat yang lalu. Dominasi Kris menguar begitu saja.
"Aku tidak pernah. Jadi, jangan membuatku marah."
"Jauhi adikku."
"Tidak."
"Kenapa?"
"Kubilang aku tertarik padanya!" Kris berdecih.
"Dia memiliki perasaan yang sangat lembut. Aku tidak bisa membiarkannya dengan yang berbahaya sepertimu. Tidakkah kau sadar, posisimu sebagai seorang artis akan mengancamnya? Orang akan mulai menyadari kehadirannya dan akan mulai mencemooh kekurangannya. Apa kau bahkan tidak sadar gara-gara kau Baekhyun jadi takut pergi ke sekolah? Fans-fansmu itu begitu menakutkan baginya. Meskipun dia bisa menyakiti mereka sebaik aku menyakitimu, tapi dia tidak akan melakukannya. Terlebih pada gadis-gadis yang menggilaimu."
Hening setelahnya.
Chanyeol mulai sadar pada kekhawatiran Kris.
"Apa dia menyukaiku?"
"Jangan besar kepala."
"Jika dia tidak menyukaiku, dia tidak akan ragu untuk bertemu denganku dan mengatakan semua yang ada dalam pikirannya. Iya kan? Jika berkata bahwa dia tidak menyukaiku dan memintaku untuk berhenti, jika Baekhyun mengatakannya di depanku, aku pasti dengan senang hati melakukannya."
Nafas Chanyeol terdengar kasar dan dadanya kembang kempis menahan amarah. Dia mengucapkan semua yang ada dalam pikirannya dalam sekali hembusan. Cukup membuat dadanya ikut sesak.
"Tapi dia tidak melakukannya kan? Justru senior yang datang kesini dan memintaku. Itu jelas menunjukkan bahwa Baekhyun tidak berani bertatap mata denganku."
"Dia melakukannya karena dia muak denganmu."
Deg.
"Dia tak ingin menemuimu karena dia membencimu sebanyak ketertarikanmu padanya."
"Aku memperingatkanmu, Park Chanyeol. Jika perasaanmu hanya sekedar ketertarikan, lupakan saja niatmu untuk mendekati adikku. Masih banyak gadis cantik dan baik yang mau menjadi milikmu."
Kris berdiri dari duduknya, berjalan kearah pintu dan mulai memegang gagangnya untuk dibuka. Sebelum benar-benar keluar, ia menatap Chanyeol sekali lagi.
"Meskipun kalian saling suka pun, kalian tidak boleh bersama. Kau itu seperti bintang yang terlalu jauh untuk diraih."
Dan pintu pun ditutup rapat dari luar.
Benarkah?
Benarkah seperti itu?
Bukan Baekhyun yang menjadi bintang yang sulit digapai, melainkan dia?
Apa itu berarti? Baekhyun juga memiliki ketertarikan yang sama dengannya?
Telapak Chanyeol jatuh pada dadanya yang berdebar keras. Rasa ini... rasa ingin memiliki dan melindungi... apa dia... benar-benar sedang jatuh cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
[☑]『 ᴛʜᴇ ʟɪɢʜᴛ 』
Romance❝ 박찬열 •❦• 변백현 ❞ ㅡia pikir hanya sekedar tertarik, tapi semakin lama, sosok yang selalu menyembunyikan sebelah matanya dibalik penutup itu terlihat begitu bercahaya dibandingkan dengan orang lain.