6

5.1K 975 5
                                    

Chanyeol dan Baekhyun berakhir di taman yang terletak ditengah-tengah gedung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol dan Baekhyun berakhir di taman yang terletak ditengah-tengah gedung. Kelas mereka berakhir lebih cepat sehingga Baekhyun langsung menarik lengan Chanyeol pergi dari kelasnya diiringi tatapan heboh seluruh teman sekelasnya.

Bahkan ketika mereka sampai dilantai bawah, teman-temannya masih melihat mereka dari lantai tiga dimana kelasnya berada.

Baekhyun berdiri membelakangi Chanyeol sementara Chanyeol sendiri sibuk mengusap-usap tengkuknya sembari menatap bagaimana bahu Baekhyun naik turun seolah menahan sesuatu yang bercokol dihatinya.


"Berhenti."

"Huh?"

"Berhenti menggangguku!"

"Aku tidak."

"KAU SELALU MENGGANGGUKU! KAU MENGGANGGU HIDUPKU!" Bentakan Baekhyun nyatanya membawa luka.

Chanyeol bisa merasakan hatinya berdenyut oleh ekspresi yang dikeluarkan Baekhyun. Segala pemikiran negatif mampir di kepalanya yang dangkal.

Apa sebegitu bencinya Baekhyun melihatnya? Apa benar-benar tidak ada secuil perasaan yang sama dengan miliknya?

Chanyeol masih menatapnya, memandang penuh kesedihan tepat pada mata berkaca-kaca milik Baekhyun. Bahkan setetes liquid keluar lebih dulu dari kelopak mata sebelah kanannya. Mata yang selama ini ditutupi Baekhyun.

Chanyeol merasa sedih sekaligus bersalah.

"Kau membenciku?"

"Ya."

Dada Chanyeol semakin berdenyut. Diam-diam menelan ludah demi mengurangi perasaan mengganjal dari hatinya.

"Kalau begitu... lihat mataku dan katakan itu! Katakan padaku kalau aku tidak berhak menganggumu. Kalau aku tidak bisa mencintaimu lebih lama. Bahwa aku tidak akan punya sedikit pun kesempatan untuk memilikimu."

Namun pemuda yang lebih mungil memalingkan wajahnya. Entah apa yang dia pikirkan, Chanyeol tak mampu menebaknya.

"Aku membencimu."

"Lihat padaku, Baek."

"AKU MEMBENㅡ"

"AWAS!" Tarikan secepat kilat membawa tubuh Baekhyun ke dalam dekapan Chanyeol.


Dug. Ttak.


Chanyeol maupun Baekhyun menatap syok pada beberapa butir telur mentah pecah tepat dibawah kaki mereka.

Kepala Chanyeol seketika mendongak dan mendapati seorang gadis berada di lantai empat menatapi mereka dengan ekspresi yang tak mampu Chanyeol tangkap dengan jelas.

Gadis itu langsung berlari ketika tertangkap basah oleh mata telanjangnya. Dalam hati Chanyeol bersyukur telah menggunakan kontak lens minus hari ini.


"Kau tidak apa-apa?" Chanyeol lekas bertanya dan mengecek keadaan

Baekhyun dan yang lebih mungil hanya menggeleng pelan dengan wajah pucat pasi oleh rasa kaget.

"CHANYEOL-AH? KAU TIDAK APA-APA?!" teriakan Jongin terdengar diantara riuhnya siswa yang melihat kejadian itu.

Diacungkannya jari jempolnya dan ia balas berteriak pada Jongin untuk menangkap pelaku yang hendak melempari Baekhyun dengan telur-telur tersebut.

Chanyeol baru saja akan berlari pergi sebelum Baekhyun menarik lengannya hingga tubuhnya kembali berbalik.

"A-Aku ikut."

"Baiklah, ayo!" Digenggamnya jemari Baekhyun dan menariknya lembut.

Keduanya akhirnya berlari kearah satu-satunya jalan bagi pelaku itu. Yakni, atap sekolah.

[☑]『 ᴛʜᴇ ʟɪɢʜᴛ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang