(Part 12) "Psikopat"

92 7 0
                                    

*Percaya, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya*

kini semuanya berjalan seperti biasa 2 hari yang lalu mamahnya (Namakamu) tersadar dari koma nya.

Hari ini harusnya jadi hari bahagia bagi (Namakamu) karena Mamahnya (Namakamu ) sudah di ijinkan untuk pulang, namun ia membuka kembali lembaran yang telah usang dua minggu yang lalu

dua minggu yang lalu, Papahnya masih tersenyum untuknya, Papahnya masih bisa merangkul serta mengelus pangkal kepalanya, namun sekarang? hanya tanah dan bunga di atas makam yang bisa (Namakamu) lihat sebagai bentuk kerinduannya terhadap papahnya

Mimpi, semua ini seperti mimpi. jika ini mimpi, (Namakamu) ingin bangun dari mimpi ini, menyambut terbitnya sang mentari di pagi hari, mendengar nyanyian para burung dan ayam yang berkokok ria di pagi hari.

"Mah, ini rumah papah yang baru mah," Ujar (Namakamu) menatap nanar makam sang Papah yang selalu membuat (Namakamu) tersenyum ketika gundah

"iya nak, kita doakan saja Papah mu tenang di alam sana" Saran sang Mamah kepada anak semata wayangnya itu

"Papah udah bahagia ya mah?" tanya (Namakamu) polos

"Papah udah bahagia, tapi papah lebih bahagia kalau kita rajin doain papah. kita harus ikhlas biar papah tenang" sesekali wanita paruh baya tersebut menyeka air matanya di atas kursi roda yang ia duduki

"Maafin (Namakamu) ya Pah, (Namakamu) belum bisa bahagiain papah" Sesal (Namakamu) pada dirinya

ternyata penyesalan itu memang datangnya belakangan. maka Berbuatlah kebajikan agar tak menyesal pula seperti (Namakamu) di suatu hari nanti

bukankah apa yang kita tanam di hari ini itu akan kita petik di kemudian hari? tergantung kita saja yang menanam benih itu, apakah kita menanam benih yang baik atau benih yang buruk?.

seusai dari pemakaman, (Namakamu) beserta ibunya kembali ke rumah Gita. Terlihat Karina tengah berbicara serius dengan Gita

"Git, gawat Git, Alena ternyata itu seorang psikopat! sekarang dia lagi nyari korban pertama untuk kepuasannya dan yang pertama jadi korbannya adalah ibu (Namakamu) dan yang di herankan adalah Alena bekerja sama dengan Om dan tantenya (Namakamu)" Ujar Karina dengan nada cemas. keringat dingin mengucur di tubuhnya, wajahnya terlihat pucat sekali

"apa?!" (Namakamu) kaget dengan pernyataan Karina

"tau darimana lo rin? jagan ngarang ah" Cletuk Gita tak percaya.

"tadi gw liat Om dan tantenya (Namakamu) ngomong-ngomong di cafe. gw khawatir banget"

"Kita harus jaga-jaga"

"maafin tante ya, kalo tante nyusahin kalian" Terdengar suara serak dari mulut wanita paruh baya yang tengah duduk di kursi roda

"tante tenang aja. in shaa Allah kita akan berusaha semaksimal mungkin" Ujar (Namakamu) berusaha menenangkan Mamahnya (Namakamu)

Psikopat, bukan penyakit biasa yang menyerang organ tubuh namun penyakit itu menyerang jiwa seseorang yang berakibat seseorang itu akan menjadi ganas seketika. kita harus berhati-hati dengan berakhir.

Semua hanya di pasrahkan saja kepada Tuhan, biar Tuhan yang mengatur, kita hanya makhluk biasa berharap semua itu segera berakhir.

'Pyarr!!' Terdengar suara pecahan kaca dari ruang tamu. (Namakamu), Karina, dan Gita  yang tengah sibuk berunding pun tengah di kagetkan dengan suara tersebut

Mereka berlari sekuat tenaga menghampiri sumber suara yang di duga berasal dari ruang tamu, kami menemukan sebuah buntalan kertas yang berada di sekitar bongkahan kaca yang telah pecah

ILY My Hatter ! (Harris J & NK) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang