Hari-hari berikutnya, Sean disibukkan dengan mengatur jalannya perusahaan setelah ia tinggalkan. Padahal hanya dua hari perusahaan berjalan tanpanya namun sudah terjadi masalah besar. Belum lagi ia harus kembali meyakinkan para investor yang mengancam memutuskan kerjasama agar menangguhkan keputusan mereka. Meskipun tidak semua, tapi tetap saja investor besar itu sangat berpengaruh untuk perusahaannya.Jadilah konsentrasinya hanya pada perusahaan dan perusahaan. Bahkan ia tidak sempat menghubungi Gwen, apalagi menemuinya. Ia berkeras akan menyelesaikan ini semua baru menemui kekasihnya.
Ia tidak sabar menepati janjinya bersama Gwen untuk hiking. Sean sudah mempersiapkan segalanya sendiri. Ia bahkan tidak meminta tolong Jason seperti yang biasa ia lakukan. Ia ingin menyiapkan sendiri untuk sang pujaan hati. Sean sudah tidak sabar untuk hari itu.
Satu minggu kemudian, akhirnya masalah sudah selesai. Sean bisa bernapas lega sekarang. Ia menghempaskan tubuhnya yang lelah di bangku kebesarannya. Ia membuka ponselnya dan mengernyit. Rencananya, ia akan merealisasikan janjinya dengan Gwen esok hari. Sean sudah memberitahu Gwen lewat pesan singkat. Namun, sudah dua belas jam berlalu sejak ia mengirim pesan tapi tak kunjung dibalas.
Memang semenjak kesibukannya ini, Sean hanya sesekali menghubungi Gwen. Bahkan tak jarang mereka saling membalas dalam jangka waktu yang lama. Sebelum-sebelumnya, dikarenakan fokus dengan masalahnya, Sean tidak menganggap itu masalah saat Gwen membalas pesannya beberapa jam kemudian. Tapi sekarang, setelah masalahnya selesai, hal itu membuatnya terganggu.
Sean baru saja ingin menghubunginya tapi urung saat melihat waktu sudah hampir tengah malam. Mungkin saja Gwen sudah tidur, sehingga Sean tak ingin mengganggunya. Apalagi bersamaan dengan itu Jason memanggilnya, mengatakan bahwa mobilnya sudah siap.
Sean memutuskan untuk pulang mengistirahatkan tubuhnya karena besok akan beraktivitas bersama Gwen. Sekalian saja ia menemui Gwen besok sembari menjemputnya. Toh, dia sudah mengirim pesan. Gwen pasti sudah bersiap-siap untuk besok. Kekasihnya itu pasti tidak membalas pesan karena tidak ingin mengganggu pekerjaannya. Ya, pasti.
******
Hari yang ditunggu Sean tiba. Pagi-pagi sekali ia sudah bersiap-siap dengan peralatan hiking-nya yang sudah ia taruh dengan apik di bagasi mobilnya. Dengan langkah riang, Sean menaiki tangga menuju flat mungil Gwen.
Begitu sampai di depan pintu, Sean merogoh saku untuk mengambil sebuah kunci. Kunci pintu flat Gwen. Sebelumnya, Sean meminta kunci flat Gwen karena ia merasa khawatir pada Gwen yang tinggal sendiri. Sementara, Gwen tidak mau diajak pindah ke apartemennya. Dengan tidak canggung, Sean membuka pintu.
Hal pertama yang ia lihat dari flat Gwen adalah gelap dimana-mana. Jendela kecil di ujung ruangan masih tertutupi gorden. Apakah Gwen masih tertidur?
Sean meraba-raba dinding untuk mencari saklar. Ia sedikit mengernyit ketika lampu menyala terang. Matanya masih belum menyesuaikan diri dengan perubahan dari keadaan gelap. Namun, begitu Sean dapat melihat dengan baik, dirinya tercenung melihat pemandangan di depannya. Baju-baju berserakan serampangan di lantai. Hanya dengan melihat saja Sean sudah tahu apa yang terjadi disana. Dirinya bukan anak kemarin sore, meskipun pengalamannya dalam hal itu tidak sebanyak Jason.
Tapi yang membuatnya bingung adalah, siapa pelakunya? Tidak mungkin Gwen. Sean tahu Gwen seperti apa.
Apa ia salah kamar? Apa ini bukan flat Gwen?
Seberapa kali pun melihat Sean tahu ia tidak salah. Ini benar flat Gwen. Sean hapal benar bagaimana keadaan tempat tinggal kekasihnya. Ia bahkan hapal letak barang-barang Gwen di dalam sana.
Dengan langkah tertatih, Sean mendekati pintu kamar. Ia tidak mau berasumsi macam-macam. Sean percaya Gwen tidak akan mengkhianatinya.
Tangan Sean gemetar ketika meraih gagang pintu. Dalam hati, ia berharap. Semoga di dalam sana bukan Gwen. Siapapun asal bukan Gwen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Love [COMPLETED]
RomanceGwen Stevanzka mendapat tawaran ke New York untuk menjadi penyanyi sekaligus penulis lagu oleh seseorang. Ternyata sampai di New York ia ditipu. Alamat yang diberikan oleh orang tersebut palsu. Padahal Gwen sudah membayar orang tersebut karena orang...