“Bagaimana bisa lo bisa pingsan? Menyusahkan saja.” Ucap Jane sedikit kesal
Mata Lea belum bisa melihat jelas, tapi dia tahu itu suara siapa. Lea berusaha membuka matanya selebar - lebarnya dan ingin segera menjawab pertanyaan itu, karna keterlaluan perkataan temannya ini membuatnya kesal juga.
“Dimana – mana, kalo orang siuman ditanya keadaannya hm” jawab Lea kesal
“Kan gue udah tahu lo bakal baik – baik saja haha, berat tauk bopong lo” celotehnya datar tapi membuat Lea melongo
“ what??”
Lea melotot kaget setelah tahu kalo yang membawanya ke UKS ini adalah jane, dibopong? lari – lari lagi. Lea tidak bisa membayangkan kejadian tadi, Lea dibopong Jane? OMG!. Ya, Jane Mikaila, temen yang dimiliki satu – satunya di kelas. Sebenarnya banyak sih temen Lea tapi yang dianggap teman hanya dia, lainnya cukup kenalan yang memanggilnya ketika butuh saja. Sudah biasa haha..
“Kenapa nggak minta anak PMR aja, yang ganteng gituu”
“Lo itu ya udah ditolong suka nggak tahu diri.”
“Abis bg bgt, masak cewe dibopong cewek” jawab Lea protes
“Tahu gitu gue banting tadi” ucap Jane menjadi kesal
“ Dikira gue lesbi nanti” Lea jijik sendiri jika membayangkannya.
“ Bodok ah”
Lea milih diam daripada berdebat sama temen perempuannya yang super ganteng ini. Dia udah di perbolehkan keluar dari uks, kemudian Jane mengajak ke kantin sebentar sebelum masuk kelas.
“ya mau teh hangat? Tanya jane tapi lebih ke memaksa
“iya deh” ucap Lea pasrah
“beneran, lo kenapa bisa pingsan? Jane penasaran, karna Lea nggak pernah pingsan seumur hidup. Baru tadi.
“apa lo pura – pura?” celotehnya seenak jidat memang
“enak aja lo ya. gue belum sarapan trus lupa makan bekal yang gue bawa tadi” jawab Lea meringis
“dasar” mukanya udah males
“btw makasih yaah” kata Lea tulus. Dia menaikkan sudut bibirnya hingga membentuk senyuman manis di wajahnya.
Caylea Alanthas, gadis yang pendiam, cuek, bodo amat, dan bisa dibilang manusia penilai dengan tatapan dan perasaannya. Tapi kalo di depan orang yang dia sayangi, Lea akan bersikap hangat, lebih cerewet, suka becanda, dan care banget banget banget. Dia berwajah manis, berperawakan ramping, tidak begitu tinggi, dan berkulit kuning langsat otw putih. Meskipun dia tidak pernah dadan tiap kali ke sekolah, dia tetap enak dipandang. Apalagi kalo udah malas saat pelajaran, rambut yang diikat udah pada berkeliaran lepas dari ikatannya, membuatnya semakin cantik.
****
Mereka berdua telat masuk kelas, teman – temannya memandanginya dengan tatapan aneh, mungkin karna kejadian tadi di lapangan. Wajah Lea merah menahan malu, sedangkan Jane tetap dengan gayanya yang cool dengan tidak mempedulikan pandangan teman – temannya kepadanya.“ini semua gara – gara lo” bisik Lea kepada Jane
“lihatlah penilaian orang lain terus agar hidup lo semakin terinjak – injak oleh penilaian mereka. Puaskanlah mereka dengan sikap lo agar lo bisa jadi boneka” jawab Jane datar tapi penuh penekanan dan bermaksud menyindir
Lea mengalihkan pandangannya keluar kaca, merasa menyesal karna telah berkata seperti itu kepada temannya. Bagaimanapun niat Jane baik untuk menyelamatkannya, mungkin karna anak PMR sangat lama, maka dia memilih untuk menggendong Lea. Tapi ya gitu, pikirannya telah dikompori oleh tatapan temen sekelasnya kepadanya.
“berikutnya, silakan memperkenalkan diri” suara guru bahasa Indonesia ini mengharuskannya untuk berdiri.
“perkenalkan nama saya………”
“selanjutnya” ibu itu melihat ke arah jane yang sedang meneggelamkan wajahnya di dalam kedua tangannya yang disilang di atas meja. Mau tak mau Lea harus membangunkannya. Malas sekali rasanya.
“Jane”
“Jane Mikaila” ucap Lea lebih keras sambil menggoyangkan badan Jane
“apaan?” ucapnya datar tapi agak keras, berpasang – pasang mata tertuju ke suaranya.
“perkenalan bg!” ucap Lea yang kesal karna lagi – lagi mendapat tatapan yang tidak wajar dari teman – temannya.
“nama saya…..” Jane berdiri memperkenalkan dirinya dengan malas.
Semua anak sudah memeperkenalkan dirinya, kemudian ibu itu pamit undur diri setelah memberikan tugas kelompok kepada kami. Tak berapa lama bel pergantian jam berbunyi, semua masih sibuk berkeliaran di dalam kelas karna guru matematika belum datang. Ratu dan raja gosip mulai beraksi, siapa lagi kalau bukan Rara dan Eden, semua bersiap mendengarkan dengan antusias berita apa yang akan disampaikan oleh Eden dan Rara kali ini. Eden dan Rara layaknya seorang host papan atas, apa yang mereka bawakan akan menjadi trending topic di sekolahnya. Lea dan Jane memilih untuk tidur agar temen kelasnya bisa membicarakan mereka berdua dengan leluasa, tapi Lea tidak bisa tidur, dia memilih pura – pura tidur dan tidak sengaja mendengar perkataan teman kelasnya.
“gue yakin Jane yang lesbi, bukan Lea” celetuk Elsa, sementara Lea yang mendengar itu berusaha menahan tawanya agar tidak meledak
“lagipula Lea sangat cantik” wajah Lea merona mendengar pujian dari Eden, cowok yang pernah menjadi target gebetannya waktu jahiliyah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Union
RandomLea tidak bisa hidup tanpa sahabatnya, Jane. Di sisi lain Lea memiliki pacar baru bernama Eden, keduanya saling mencintai. Tapi setelah beberapa bulan, hubungan mereka harus berakhir. Bertiga, nggak ada orang ke 3.