".. Jadi untuk mendapat saham sebesar- ASTAGA CHOI YENA!" teriak pak Shin.
Gadis berkuncir satu yang ditegur pun terlonjak kaget dengan kondisi wajah yang sangat, sangat, sangat berantakan.
"ini kelas bukan kamar! Ini tempat belajar bukan tempat untuk mengarungi alam bawah sadar!" geram pria paruh baya dengan kacamata di hidungnya.
"rambut berantakan, belek di area mata, mulut menganga, ditambah iler dimana mana, pelajar macam apa kamu Choi Yena!" lanjut pak shin.
Sambil memijit pelipis, pria paruh baya ini kemudian kembali bersuara.
"kamu keluar dari kelas, hari ini saya tidak mau mengajar kalau ada kamu"
Gadis yang bernama choi yena pun kemudian bergerak menuju ke luar kelas seperti yang di instruksikan gurunya tadi.
Sebelum menutup habis daun pintu, pak shin lagi lagi bersuara.
"bawa orang tua kamu ketemu saya besok lusa" setelah itu choi yena menutup rapat pintu kelas.
Dia kira semua telah usai, ternyata 5 detik setelah dia menutup pintu berlabel 'AK 3' , pintu itu kembali terbuka menampakkan pria paruh baya yang baru saja menegurnya.
"siapa yang suruh kamu berdiri aja di luar?"
"hah?"
"angkat satu kaki"
Choi yena yang bingung hanya mengikuti instruksi yang di berikan.
"angkat 1 tangan dan kepalkan"
Lagi, choi yena mengikuti instruksi.
"tangan sebelah jewer telinga"
Gadis itu tersadar bahwa dia sedang dihukum seperti itu. Baru saja ingin melayangkan protes, omongan pak shin membuatnya bungkam kembali, tak berani mengungkapkan isi hati.
"mau protes kamu? Saya bawa kamu berjemur di lapangan mau? Pas sekali ada kakak dan adik kelas mu di lapangan" katanya.
Choi yena hanya bisa menghela nafas pasrah.
"tahan seperti itu sampai saya memperbolehkan kamu berhenti" itu kalimat terakhir pak shin sebelum masuk kembali ke kelas.
10 menit berdiri membuat gadis berkuncir satu ini tumbang. Hampir saja dia mencium lantai kalau tidak di tahan laki laki yang barusan lewat.
"kamu gapapa?" tanya laki laki itu. choi yena mendongak kemudian menggelengkan kepalanya.
"pegel? Keseleo?"
Lagi lagi gadis itu menggeleng. Memang bukan karna keseleo atau lelah, tapi karena
"ngantuk"
Jawaban yena sontak membuat laki laki tadi terkekeh.
"susu?" tawar laki laki tadi sambil mengulurkan susu kotaknya.
"sukanya kopi kak" dan lagi lagi laki laki tadi dibuat terkekeh.
"ada ada aja kamu, kopi itu ga bagus buat kesehatan. susu aja ya? Bagus untuk pertumbuhan" tawar laki laki tadi.
"kak saya ini ngantuk, bukan insom. Saya insom itu biasanya malem bukan siang bolong begini Jadi saya butuhnya sekarang kopi bukan susu" jawab yena sembari memutar bola matanya malas.
Laki laki itu kemudian terkekeh lagi.
"air mineral aja?"
Yena mengehela nafasnya kasar, "kak, mending pergi aja deh, nanti saya malah dimarahin pak shin"
Laki laki itu menatapnya kemudian tersenyum, "kalo gitu, sampai ketemu lagi, choi yena"
Setelah itu meninggalkan gadis berkuncir satu itu.