Jennie melempar tasnya sembarangan, lalu ia tidur terlentang di kasurnya. Ia mengangkat buku merah muda itu dan berpikir sejenak apakah sopan untuk ia membuka buku diary ini. Tapi tidak ada alasan bagi ia untuk tak membaca setelah melihat terdapat namanya di dalam buku itu.
Ia bangkit duduk. “Yah, ga perlu khawatir Jen, dibuku ini ada nama lo, jadi lo harus curiga!”
Gadis itu menghembuskan napasnya pelan, sebelum ia membuka lembaran kedua buku tersebut.
"100 reasons why i love Jennie Kim
1. When i first met her. Rambutnya coklat panjang dan karena hari itu musim dingin, ia menggunakan syal sehingga menutupi dagunya. Pipinya besar, seperti mandu. "
"mandu..."
APA? Mandu?!
Jennie mengembungkan kedua pipinya kesal. Ia tahu kalau pipinya memang tidak tirus, seperti teman-temannya. Tapi kan tidak harus di samakan dengan mandu?!
Membuang jauh-jauh rasa kesalnya, Jennie melanjutkan membaca ke lembar ketiga.
"
2. Ia ternyata suka dengan skinship, ia selalu memeluk temannya. Lucu. Jennie. Ia lebih cocok dengan nama Jendeukie. "BRAK
Secara refleks, Jennie menutup buku tersebut dan menyembunyikannya dibalik bantal. Ia melirik sinis ke arah makhluk yang tiba-tiba datang mengganggunya. “APAAN SIH, KAK? KAGET TAU!”
Namjoon tertawa melihat adiknya itu. Jennie memang tipe orang yang mudah terkejut. Laki-laki bertubuh tinggi itu menghampiri Jennie dan menoyor kepalanya. “daritadi dipanggil buat makan malam, budeg apa.”
“Aisssh” Jennie menepis tangan itu dan pergi meninggalkan kakaknya terlebih dahulu.
Namjoon hanya menggeleng-gelengkan kepala melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
His Diary About Jennie Kim
Teen FictionJennie tidak pernah tahu bahwa keseharian ia dalam merawat Kaiya, kelinci disekolahnya dapat membawanya pada suatu hal yang membuat ia penasaran. Jennie menemukan buku diary bersampul merah muda tanpa nama, yang di lembar pertamanya bertuliskan; "10...