Percaya hilang entah ke mana. Membaya yakin pergi dengan segala tanya. Jika kau bertanya sekarang ada apa, maka jawabannya adalah meragu. Ragu akan rasa, ragu akan dilema.
Mungkin, rindu kini tengah menderu. Mempertanyakan kamu, yang seakan ditelan waktu. Tak peduli sejauh apa jarakku. Tak peduli seberapa lama aku menunggu. Yang ingin kutahu, masihkah kau ingat padaku?
Dulu, aku memegang janjimu untuk kembali. Kau mau ke mana? Dengan siapa? Melakukan apa? Atau seberapa lama? Aku hanya memegang segala percaya. Tapi sayang, ternyata di matamu aku tiada artinya.
Hari-hari berlalu. Tanpamu, aku merasa hampa. Aku ingin bertemu. Bukan! Bukan untuk memintamu kembali ke pelukanku. Tapi jika kau kembali, aku berjanji. Akan kutampar hatimu dengan lisanku. Akan kubuat kau menunduk di hadapanku karena pandangan tajamku. Dan sampai waktu itu tiba, akan kubuat kata maafmu tak berarti lagi untukku. Karena saat itu pula, kau sudah mati bagiku.
.
Rintik Malam
💞💞
Amaranteya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Parau
Poetry[Update tergantung mood] Ganti judul Judul awal : Sajak Merah. Cuma kumpulan kata-kata dari hasil imajinasi saya.