Masih Hidupkah?

41 4 5
                                    

Masih hidupkah engkau dalam jelma endap lumpur bertakhta lebur?
Dihinggap tapak, ditinggal jejak, acap cakap-cakap acak
Tangismu kuingat, lewat becek juga cecap, yang dibayar ejek lalu derap

Masih hidupkah engkau dalam denting genting juga melodi tak asing?
Jatuh, utuh ... dalam keruh yang kukuh
Tawamu kupotret, dalam jepret detak yang kini rusak

Bergerak! Paradam!
Kenapa kau diam dan bungkam, Sialan!
Kau harus hidup dalam parau
Disepuh sengau, dipermainkan gurau

Ah ... lagi-lagi sialan!
Engkau terlalu cerdik bermain taktik
Gilanya, hanya aku yang berakhir tercekik
Olehmu ... yang bermain peran sangat apik

Dalam renjana buta, sepertiga hasta
Amaranteya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajak ParauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang