"Terkadang aku bingung harus menatapmu dari sisi mana. Karena apa pun yang kulihat darimu, yang muncul hanya kenangannya."
_____________
Bahagia diselimuti Mela dan Lisa ketika mendapati mereka satu kelas. XI MIPA I. Bukan hanya bahagia, mereka pun percaya bahwa Tuhan sudah menakdirkan mereka untuk membagi suka duka bersama.
Tak lupa pula, Mela panjatkan syukur karena tidak satu kelas dengan pacar Rara, Kanz. Karena Mela tidak mau menggantung nama Kanz yang mirip dengan nama Rafli.
"Mel, gak nyangka gw bisa satu kelas sama lo," kata Lisa antusias.
"Emang gw nyangka? gw juga kaget!"
"Ih parah sih ini," kata Lisa dengan sangat tidak percayanya.
"Haha, eh gurunya gak dateng?,"
"Rajin amat sih, Mel. Hari pertama sekolah itu, guru-guru masih belum mau datang ke kelas,"
"Mmm.."
Tiba-tiba.. Pupil mata Mela terbuka lebar.
Shock. Mela shock. Kaget sekaget kagetnya orang kaget. Mengapa pria itu duduk di bangku kelas Mela? Tidak mungkin! Mereka tidak mungkin satu kelas!"Eh, eh Lisa. Kok ada pacarnya yang tadi pingsan sihh?," kata Mela gerasah-gerusuh.
"Lah kan dia ketua murid kelas ini, Melaa"
"Hah demi apa, Lisa?," spontan Mela berbalik 180 derajat.
"Iya," kata Lisa mengangkatkan kedua alisnya.
"Tapi kok dia baru dateng, kita di sini kan udah 2 jam lebih,"
"Ya, kan Raranya pingsan, terus dibopong sama Kanz, terus Kanz nemenin Rara sampe siuman. Baru dia datang ke kelas,"
Ya Tuhan, begonya Mela. Kenapa tidak pernah terpikirkan. Padahal Mela sudah bersyukur, tapi mengapa harus satu kelas dengan pria ini. Kenapa??? batin Mela.
Mela menarik nafasnya yang tidak beraturan, haduh... bagaimana ini, baru saja mau move on, masa harus gagal untuk kesekian kalinya. Mela menutup mata lalu menarik dan membuang nafasnya berkali-kali, Hm..Hffttt...Hm....Hfffft...Hm....Hffffttttt... membayangkan apa yang akan terjadi ke depannya, baiklah tak apa. Hanya setengah tahun saja ia dengan Kanz satu kelas, habis itu mereka tidak akan lagi bertemu.
"Mel? Lu kenapa sih tarik nafas dalem banget kaya orang bego," tanya Lisa menghadap muka Mela.
Mela membuka sedikit celah matanya untuk menatap Lisa, lalu kembali mengatur nafas yang seakan-akan oksigen tak berhenti masuk ke dalam paru-parunya.
"Waaw, Mel waaaw!"
"Apaan sih, Lis?" kata Mela risih, karena ia benar-benar belum bisa mengendalikan nafasnya. Membayangkan ia akan gagal move on.
"Lu cantik beneran parah, Mel!"
Mela hanya bisa memutar bola matanya dengan geram kepada teman barunya ini.
"Serah lo!"
Dan kini... mati. Mela akan mati. Langkah pria itu menuju kursi Mela. Fix, Mela akan mati. Satu, dua, tiga.. Mela memejamkan mata yang ditutupi telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Knz
RomanceMela Agustin Nurkaliza. Perempuan cantik dengan gaya tengil yang dirahasiakan oleh masa lalunya. Dari Bandung menuju Jakarta, Mela sembunyikan semuanya dalam seutas urat nadi yang tidak diketahui siapapun. Baginya, masa lalunya adalah miliknya. Oran...