4

1K 59 0
                                    


***

Ting..
Ting..
  Suara pesan masuk terdengar oleh Tristan, dia baru saja selesai sholat maghrib dan rencana nya mau membaca buku Trio detective yang belum selesai dibacanya.

Tristan berjalan menuju kasurnya dimana handphone nya ditaruh lalu mengambilnya,
"Nomor siapa ini?" Batinnya melihat nomor tak dikenal.

To : Tristan
From : +62 81*********

  Lama tak berjumpa, sepertinya kau sudah semakin besar ya? Selama ini aku sudah mencari keberadaan mu dan akhirnya aku sudah menemukanmu, kau nge kost ya? Aku kasihan padamu yang harus bekerja sampingan hanya untuk memenuhi kebutuhanmu, apa kau tidak ingin kembali hm?

Tristan melebarkan matanya saat membaca pesan itu, ia tau maksud dari pesan itu. Pesan ini pasti dikirim oleh orang yang selama ini dihindarinya, orang yang membuat nya harus bekerja sampingan untuk tetap hidup seorang diri.

Tristan menggeram kesal dan meremas tangannya hingga urat didahi nya terlihat pertanda bahwa emosinya sedang naik,
"K-kau...!!" Desis Tristan.

Tok..tok..tok..

Suara ketukan dipintu membuat pikiran Tristan teralihkan memandang kearah pintu, "siapa?"

"Tristan ini gue!! Faren~!" Sorak Faren dibalik pintu.

"Hmm, ada apa?" Respon Tristan malas sembari berbaring dikasurnya.

"Ck, bukain dulu apa pintunya. Ya kali ngomong nya diluar, seperti lagi musuhan aja tau!" Kata Faren mendengus sebal

"Buka aja pintunya gak dikunci"

Ceklek
Pintu terbuka dan masuklah Faren, ia terlihat jengah saat melihat teman cowo nya ini sedang berbaring malas dikasur.

"Pantesan aja gak dibukain toh, orangnya malah sedang bermalasan dipulau kapuk" celetuknya, kemudian Faren menghampiri Tristan.

"Ngapain sih, dah malem juga! Lagian cewe ngapain datang ketempat cowo malam malam gini, sambil teriak teriak lagi." ujar Tristan terlihat acuh dan malas.

"Iya iya gue nyerah aja deh debat dengan kamu, dasar cowo sloth" Faren memelankan suaranya diakhir kalimatnya, namun Tristan mendengar nya karena pendengarannya begitu tajam.

"Apa tadi kata terakhirnya" Tristan menekankan kalimat nya sambil tersenyum lembut, tapi dimata Faren itu senyuman mengerikan yang dimiliki pemuda didepannya.

"Ngga ada kok! Ohya bunda suruh gue kesini untuk kabarin lo makan malam bareng dirumah. Gue naik motor kesini" ungkap Faren mengalihkan topik.

"Ohh, yaudah ayo kerumah lo. Gue yang nyetirnya" Tristan menarik tangan Faren keluar kamar lalu mengunci pintunya.

Kemudian mereka berdua menuruni tangga, "bu saya pergi dulu ya, sama Faren mau kerumahnya. Bundanya mau ngajak makan bareng" pamit Tristan sopan saat sampai diruang tamu dimana pemilik kost-nya sedang menonton tv.

"Ohh nak Tristan mau kerumah Faren ya" balas Bu Salma ramah

"Iya bu, bunda ngajak Tristan untuk makan malam dirumah" ujar Faren

Detective Class  [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang