III : Sakral

109 10 5
                                    

   Peristiwa sakral ini berawal dari Callista yang meneliti kebiasaan Luthfya di hari Jum'at. Awalnya dikira hanya sesekali. Namun kemudian setelah diteliti, itu adalah kebiasaan Luthfya. Bahkan Luthfya menyebut ini sebagai...

Ritual.

   Callista yang tergoda dan ingin mencoba ritual inu pun ketagihan. Mungkinkah ritual ini yang membuat Luthfya pintar?

   Kedua makhluk ini sudah terlena dari khasiat ritual sakral ini. Bahkan jika diperbolehkan, mereka ingin melakukannya setiap hari. Bagaikan ada nikotin di ritual tersebut, mereka terkena candu ritual itu. Mengingat cara ritualnya yang mudah dan khasiatnya yang luar biasa.

   Tak cukup sesat berdua, Callista dan Luthfya mengajak kembaran mereka. Yakni Shovi. Dan pintarnya, Shovi menerima ajakan mereka.

Jadilah mereka sesat berjamaah.

   Memang sekilas peristiwa sakral itu terdengar seperti berkaitan dengan hal gaib. Bahkan ritual itu seperti acara musyrik. Bagaimana menurut reader?

Mizu : Ayolah pada komen. Masa viewersnya 90+ tapi yang komen sama vote dikit doang? Silent reader ih.

Reader : Bukan gitu Miz. Gua kan gak ada kuota. Makanya gak bisa vomment. Gua bacanya pas offline.

Mizu : KISMIN LO!

Shinami : Bu, ibu juga ngaca dong bu. Ibu juga gak pake kuota loh kalo baca ff orang--

   Apa itu semacam ritual musyrik yang menyembah babi ngesot? Wait, kok kayak judul buku? Tapi nyatanya..

"Cal, ini kan hari Jum'at. Kita ritual yuk!" Ajak Luthfya kepada Callista.

"Ayo! Ajak opi juga!" Jawab Callista.

Wait. Jadi gini guys. Callista itu suka manggil Shovi dengan sebutan opi. Jadi jangan bingung kalo nemuin opi disini. Callista juga nyebut dirinya sendiri dengan nama "Ita." Callista memanggil Luthfya dengan sebutan "Fya".

"Hah? Apaan?" Tanya Shovi.

"Ritual!" Kata Callista.

"Ritual?" Tanya Shovi lagi.

"Iya, udah ayo ikut kita aja!" Kata Callista.

   Merekapun berjalan ke suatu tempat. Namun, Shovi merasa tempat yang ditunjuk Callista dan Luthfya sangatlah familiar baginya. Sejak ia berjalan, Shovi terusmerasakan aura negatif yang menyelimuti sekitar dirinya. Lalu Shovi juga mengingat bahwa si Udin belum dikasih makan.

Eh typo.

Maksudnya, Shovi juga mengingat hari itu adalah hari Jum'at.

Reader : Typonya jauh banget mba

Dan setiap hari Jum'at ia harus melunasi hutang warung. Hawa negatif pun semakin pekat. 

   Mereka pun sampai di tempat tujuan. Shovi merasa terkejut dan kejang-kejang. Tempat ini adalah tempat dimana uang sakunya selalu habis.

Yap, it's kantin.

Untuk apa Shovi dibawa kesana? Dan ritual macam apa yang akan mereka lakukan?

"Mader, Ind*mie rasa ayam bawang pake telor ya!" Ucap Luthfya.

"Mader, samain juga tapi jangan pake telor." Kata Callista.

"Ini ritual kalian?" Tanya Shovi.

"Iya, kamu beli juga gih! Biar bisa makan bareng." Kata Callista.

"Cal, aku beli es bang pred dulu yak." Ucap Luthfya.

"Eh, nitip dong! Es jeruk kan?" Tanya Callista.

Para Manusia SengklekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang