³(legilimens)

4K 833 196
                                    

Jeongin duduk memandangi berbagai bunga yang ada di Central Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongin duduk memandangi berbagai bunga yang ada di Central Park. Taman luas yang terletak tepat di samping pintu Great Hall dengan pemandangan seperti di dunia muggle ini adalah favorit Jeongin jika tidak memiliki jadwal kelas.


Namun, paras menggoda bunga-bunga itu tidak cukup untuk membuat Jeongin tenang. Tidak bisa membuat Jeongin melupakan sebuah hal fatal yang seharusnya tidak dilakukan nya dengan seorang Slytherin, terlebih lagi jika itu adalah Hwang Hyunjin.

Ya,

Jeongin telah mengingkari janji.

Semalam, lelaki Gryffindor itu tidak datang ke Black Lake seperti apa yang diperintahkan Hyunjin.

Felix terlalu heboh dengan kucing nya yang semalam menghilang lagi untuk kesekian kalinya sehingga Jeongin mau tidak mau harus menemani sahabat nya itu untuk mencari Fella, kucing kesayangan Felix.

Jemari mungil milik Jeongin bertautan gelisah. Di satu sisi, Jeongin berpikir, apakah seorang muggle seperti dirinya memang tidak pantas menjadi seorang penyihir?

"Tidak ada yang bisa menebak bagaimana kelanjutan kisah hidup mu, karena semuanya kau yang menentukan."

Jeongin terkesiap, Gryffindor muda itu langsung bangkit dari posisi duduk. Ia menatap lelaki yang kini berjalan mendekati diri nya.

Dasi silver-hijau.

Seorang Slytherin.

Bukan, kali ini bukan Hwang Hyunjin.

"Jangan terlalu memikirkan sesuatu."

Lelaki Slytherin itu duduk di samping Jeongin yang masih berdiri.

Ia tersenyum. Tetap saja, senyuman seorang Slytherin itu mematikan.


Hanya ada satu yang membuat dunia Jeongin berpusat pada satu titik- Deep dark orbs milik lelaki itu, menakjubkan.


"Kim Seungmin."

Ah, rasanya Jeongin familiar dengan wajah itu. Namun baru kali ini ia mengetahui nama nya. Kemudian Jeongin sadar, Slytherin dengan obsidian kelam itu sering kali terlihat bersama Hyunjin. Salah satu sahabat Hyunjin,

Maka Jeongin harus waspada.

"Tidak berniat duduk lagi?"

Ia mengerjap, berhenti fokus berpusat pada obsidian hitam kelam milik Seungmin. Jeongin menggeleng sebagai jawaban, diam-diam pipinya memerah malu karena sudah tertangkap basah memandangi wajah Seungmin.

"Yang Jeongin,"

Oh, ternyata Seungmin mengetahui namanya.

"Hyunjin sering menceritakan tentang dirimu,"

DEG

Apa?

DEG

" Bahkan hampir setiap hari. "

DEG

DEG

"Astaga. Lucu sekali wajah terkejutmu itu. Santai saja, aku hanya bercanda."

Jeongin menggeleng, kemudian ia mencicit.
"B-bercanda?"

Seungmin terkekeh ringan," Iya, bercanda. Hyunjin tidak pernah menceritakan tentang dirimu barang sedetikpun. Yang aku tau, Hyunjin itu alergi dengan seorang muggle, salah satunya seperti dirimu."

"A-apa maksudmu?!", Jeongin sedikit membentak. Merasa terhina dengan kalimat yang Seungmin lontarkan.

"Bukan hal penting. Tetapi lebih baik jika kau tidak berharap kepada sesuatu yang tidak pasti. Buka mata mu, gunakan kacamata muggle mu untuk melihat siapa saja orang yang tulus meyayangi mu."

Nada nya dingin, benar-benar tipikal Slytherin. Tapi tunggu, bagaimana dia bisa tau jika selama ini dirinya menyukai Hwang Hyunjin?

Sebelum Jeongin sempat membuka mulut, lelaki itu berdiri, kemudian memegang masing-masing sisi lengan nya.

Jeongin membulatkan mata, benar-benar terkejut dengan semua hal yang berjalan begitu cepat- ketika bibirnya bertabrakan dengan bibir milik lelaki Slytherin di depan nya ini. Telapak tangan nya dingin dan berkeringat ketika merasakan sapuan lidah yang menerobos masuk ke dalam mulut nya.

"Jeongin! Bang Chan dan- OH ASTAGA!"

Jeongin otomatis mendorong kasar Seungmin. Mengejar Felix yang berjalan pergi tergesa-gesa dengan ribuan umpatan meluncur bebas tanpa halangan dari mulutnya.

"F-felix, tunggu aku!"

Dan Seungmin tetap berdiam diri ditempat, melafalkan nama milik lelaki Gryffindor yang baru saja dicumbu nya,

"Yang Jeongin."

🖇。𝐆𝐀𝐘𝐅𝐅𝐈𝐍𝐃𝐎𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang