¹⁰(TRIWIZARD TOURNAMENT. 3)

3.9K 557 154
                                    

Bang Chan digadang-gadang namanya akan keluar dari Piala Api

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Chan digadang-gadang namanya akan keluar dari Piala Api.

Begitu juga dengan Hyunjin.

Kalau boleh jujur, masing-masing asrama punya nama anadalan nya sendiri yang diharapkan bisa terpilih mengikuti Triwizard Tournament.

Mereka berjalan ke meja Gryffindor dan duduk. Felix memilih tempat duduk yang menghadap ke pintu, karena Haruto dan teman-temannya dari Durmstrang masih bergerombol di depan pintu, rupanya bingung mau duduk di mana.

Murid-murid Beauxbatons telah memilih duduk di meja Ravenclaw. Mereka memandang berkeliling Aula Besar dengan muram. Tiga di antara mereka masih memegang scraf dan syal yang mengerudungi kepala mereka.

"Kan tidak dingin-dingin amat," kata Bang Chan sebal, "Kenapa mereka tidak membawa mantel?"

"Ke sini! Sini, duduk sini!" desis Felix. "Ke sini! Jeongin, minggir, sisakan tempat..."

"Apa?"

"Terlambat," kata Felix getir. Haruto dan teman-temannya telah duduk di meja Slytherin. Jeongin bisa melihat Hyunjin, Changbin, dan Seungmin sangat puas. Sementara Jeongin memandang, Hyunjin membungkuk untuk bicara kepada Haruto.

"Yeah, betul, bermanis-manislah kepadanya, Hyunjin," kata Felix pedas.

"Pasti Haruto bisa melihat orang seperti apa dia sebetulnya... pasti dia sudah biasa dengan orang-orang yang biasa menjilat... Di mana mereka tidur ya? Kita bisa menawari mereka tidur di kamar kita, Jeongin... aku tak keberatan menyerahkan tempat tidurku, aku bisa tidur di dipan." Chan mendengus.

"Mereka tampak lebih riang daripada anak-anak Beauxbatons," komentar Jeongin. Anak-anak Durmstrang melepas mantel bulu mereka yang berat dan mendongak menatap langit-langit hitam bertabur bintang dengan ekspresi penuh minat.

Dua orang di antara mereka mengangkat piring dan piala emas dan menelitinya, tampak terkesan sekali. Di meja guru, Taecyeon si penjaga sekolah menambah kursi-kursi. Dia memakai jas-buntut tuanya yang berjamur untuk menghormati pesta ini. Jeongin heran melihatnya menambahkan empat kursi, masing-masing dua di kanan-kiri Profesor Park Jinyoung.

"Kan cuma ada tambahan dua orang," kata Jeongin. "Kenapa Taecyeon menaruh empat kursi? Siapa lagi yang akan datang?"

"Eh?" kata Felix tak paham. Dia masih menatap Haruto dengan penuh minat. Setelah semua anak memasuki Aula Besar dan duduk di meja masing-masing, para guru masuk, berjalan ke meja guru dan duduk. Yang berjalan paling belakang adalah Profesor Jinyoung, Profesor Hyunsuk, dan Profesor Sooman.

Ketika kepala sekolah mereka muncul, murid-murid Beauxbatons langsung melompat berdiri. Beberapa anak Hogwarts tertawa. Meskipun demikian rombongan Beauxbatons tidak tampak malu, dan belum duduk lagi sebelum Mister Sooman duduk di sebelah kiri Jinyoung.

Park Jinyoung tetap berdiri, dan Aula Besar menjadi sunyi senyap. "Selamat malam, anak-anak, para guru, para hantu... dan terutama para tamu," kata Park Jinyoung, tersenyum kepada murid-murid dari luar negeri. "Dengan sukacita besar aku menyambut kedatagan kalian semua di Hogwarts. Aku berharap dan percaya selama kalian tinggal di sini, kalian akan nyaman dan senang."

🖇。𝐆𝐀𝐘𝐅𝐅𝐈𝐍𝐃𝐎𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang