Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Great Hall hari ini tampak lebih ramai dari ari-hari biasanya. Mereka semua terlihat bersemangat, entah apa yang mereka bicarakan. Jeongin tidak mau terlalu ambil pusing, di samping kiri nya- seperti biasa, Sana akan melahap makanan apapun itu, dan Felix yang tiba-tiba duduk di sebelah kanan tubuh nya setelah berhari-hari tidak ada komunikasi. Fella mendengkur pelan di pangkuan Felix, ini agak aneh, biasanya Felix akan berceloteh tentang si A, si B, si C dan berbagai gosip hangat lainnya. Tapi kali ini bahkan Gryffindor muda itu hanya mengaduk-aduk sup nya.
Jeongin berdehem, memberanikan diri untuk membuka obrolan dengan Felix, "Feli-
TING
TING
TING
"Harap tenang!"
Sialan, Jeongin menelan kembali kalimat nya karena dentingan keras dari mug jumbo milik Prof. Park selaku kepala sekolah menghentikan semua kegiatan siswa-siswi di Great Hall,
"Hmm, sumpah donat gula nya hari ini lebih enak," Jeongin menoleh ke samping kiri nya, coret tidak semua kegiatan siswa-siswi di Great Hall terhenti karena nyatanya Sana masih melahap makanan nya.
Senggolan pelan dari sikut Jeongin menyadarkan Sana jika semua pasang mata kini tertuju kepada nya, "O-oh maaf," katanya dengan mulut penuh donat dan segera meletakkan donat itu ke piring.
"Yang Hyunsuk dari Institut Durmstrang dan Sooman dari Akademi Sihir Beauxbatons telah mengirim surat pernyataan bahwa Turnamen Triwizard akan segera dimulai,"
Semua nya mendadak ramai, murid yang sudah berusia 17 tahun berharap jika nama nya akan keluar dari Piala Api dan menjadi kebanggaan sekolah untuk mewakili Turnamen Triwizard.
"Aku tidak terlalu peduli, itu adalah perlombaan bodoh yang bisa merenggut nyawa mu kapan saja," Felix bergumam, sayang nya Jeongin masih bisa mendengar itu.
TING
"Hello," dentingan antara sendok dan mug jumbo milik Prof. Park menciptakan keheningan lagi, "Ada yang sedikit berbeda pada Turnamen kali ini,"
Desah khawatir para murid seketika mengudara di Great Hall,
"Setiap sekolah akan diwakilkan oleh sepasang nama yang nantinya akan dipilih oleh Piala Api," ada jeda selama beberapa detik, "Dan pada Turnamen kali ini ada babak tambahan, di babak terakhir- pasangan yang terpilih sebagai pemenang harus melakukan battle duel, maka akan didapatkan juara yang sesungguhnya."
Banyak sekali suara protes dan ketidaksetujuan lainnya, mereka melayangkan pandang 'bagaimana bisa ada aturan seperti itu?'
"Pemenang akan mendapat hadiah 2000 Galleon dan asrama pemenang akan mendapat penambahan 1000 poin." imbuh Prof. Park seraya kembali duduk ke kursi nya.
