Clay pov(2)
Clay duduk dibalkon mewah sembari menggendong anak kucing menggemaskan hadiah dari ibunya bulan lalu, menurut clay itu hanya kucing manis yang manja tapi itu adalah anak singa, "hey kau mencakar lenganku lu"
sambil mengelitikan tangannya keperut kucing manis itu, Clay memeluk, mencium dan rasanya tak ingin menjauhkan pelukannya dari kucing itu.
"clay kemarilah" menepukan sofa agar clay duduk disamping devan
"ada apa ayah? apa ayah membutuhkan sesuatu?" tanya clay yang tidak terlalu fokus pada ayahnya melainkan dengan lulu yang selalu dipeluk dan diciumnya,
"clay dengar, ayah besok akan pergi mungkin untuk waktu yang lama, ayah pergi untuk mengatur perusahaan yang sedang turun disana"
sambil mengacak rambut anaknya yang manis itu seperti tidak rela meninggalkannya sendiri walau banyak penjaga dan pelayannya dirumah mewah ini, tetap saja namanya seorang ayah tidak akan pernah rela meninggalkan anaknya walau tidak untuk selamanya, "ayah sudah menyiapkan fasilitas yang kau butuhkan nantinya nak" kata Devan sambil memegang iPadnya "baik ayah, pasti aku akan merindukanmu, aku tidak punya teman disni selain lulu dan ayah" cemberut sambil bergaya manja didepan ayahnya itu, "tenang saja kau bisa berjalan jalan kemanapun yang kau mau".