clay pov (6)
"LULU! Kenapa kau tak bangun bangun? heyyy lulu jangan bermain main skrg, waktunya kau makan sayang!" bentak clay dengan nada khawatir
"kenapa dia tidak bangun wil, ada apa dengan lulu??"
"sini biar wil liat"diliatnya dengan detail mata lulu ternyata lulu sudah mati, spertinya keracunan makanan
"clay, lulu sudah mati" terkejut mendengar itu clay langsung memeluk wil dengan erat yang tengang terisak isak menangis
"clay sudah kehilangan ibu, clay juga kehilangan lulu, wil, kenapa??" tanya clay sambil menangis kencang dengan manja
"sayang, ini sudah jalannya, sudah jangan menangis" ketika wil mengelus elus kepala clay, clay langsung melemas karna sudah ngantuk dipelukan hangat wil, pelukan wil terasa nyaman, hangat, dan aroma vanila wil membuat clay tenang
"wil, clay mengantuk, apa wil bisa menggendong clay?" ah kebiasaan, clay selalu berbicara seperti org mabuk yang manja ketika dia ngantuk dan ingin pergi tidur!
"tentu clay" wil langsung menggendong clay, dengan tubuh mungil clay, wil tidak merasa terlalu berat mengangkat tubuh clay dipelukannya
"kau cantik clay, apa aku jatuh cinta? aku tidak pernah semanis ini dngan wanita, aku selalu menganggap wanita sebagai mainanku, setelah ku memainkan mereka, mereka ku buang, tapi kau! kau membuatku tidak berani menyentuhmu dengan kotor sedikitpun, aku tidak ingin itu! sekarang aku hanya ingin menemanimu, menyayangimu, dan memelukmu erat! ah sepertinya aku bodoh! tidak mungkin aku bisa jatuh cinta, sedangkan aku lebih suka mencicipi wanita lalu ku siksa dan kubuang!"
batin wil, wil heran dengan apa yang terjadi dengannya, apa ada yang salah? hm sepertinya begitu.
Wil merebahkan tubuh clay dikasur king size dikamar clay yang serba pink, wil tersenyum melihat keadaan kamar wanita yang dicintainya,
"wil, clay ingin dipeluk ketika malam menjelang tidur"
clay tidak sadar telah mengeluarkan kalimat manjanya yang biasanya clay ucapkan hanya untuk ayah dan ibunya saja,
"baiklah, wil akan mengganti baju, lalu memelukmu" wil bergegas mengganti baju dan cepat memeluk clay, clay merengek terus ingin dipeluk, dengan pelan pelan wil menuju kasur clay, wil menahan nafsunya, wil tidak ingin mengotori clay, sebelum wil menikahi clay!
"hei apa kau selalu manja seperti ini?" bisik wil dengan pelan ditelinga clay, sambil mengelus pipi gendut clay, clay hanya berdehem, seolah mendengar perkataan wil, perlahan tangan kekar wil memeluk clay dengan kasih sayang,
"sepertinya aku akan tidur senyenyak mungkin malam ini clay, karna aku tidak pernah sebahagia ini" bati wil, hingga akhirnya mereka terlelap, clay tetap berada dipelukan hangat wil, clay membalas pelukan itu.