Wil tengah berada diruangan yang sangat ia rindukan, ruangan gelap dan sedikit fentilasi udara yang membuat ruangan itu sangat panas, wil mengeluarkan pisau kecil yang ada disaku celananya
"apa kau ingin kucicipi dengan pisau ini, nath?" lelaki yang disekap oleh anak buah wil itu adalah Nathan yang membuat perusahaan Dev menjadi turun
"JAWAB! apa kau tuli apa kau bisu? bagaimana jika aku membuat mu bisu dan tuli sesungguhnya"
wil berbisik, sikapnya berubah drastis, dia rindu bauh anyir kesayangannya.
"to tolong jangan sakiti aku, aku mengaku, aku yang membuat perusahaan dev hancur dibelanda, aku iri, banyak cabang yang dia buka tapi selalu berhasil"
sambil menangis lelaki itu bercerita dengan wil, wil geram, mendengar perkataannya membuat darah wil menggebu ingin memangsanya
"aku ingin bermain denganmu"
"sreekkk!"
"aaaaa! ja-jangan wil aku mohon!"
wil memotong jarinya"tenang tidak akan sakit" senyum sinisnya itu mulai menghiasi wajah tampannya, wil menjilati darah yang ada dipisau cantiknya itu.
"lucas, mana pedangku" lucas memberikan pedang yang sangat panjang dan tajam, tanpa ampun wil memenggal kepala Nath, dan memotong tubuh nath, "bereskan ini" ucap wil.
"hei paman, sudahku selesaikan tugasku" ucap wil dengan Dev yang tengah bahagia setelah melakukan tugasnya, dan sudah melampiaskan rindu nya terhadap darah:)
"ah wil, kau selalu membuatku puas dengan pekerjaanmu" perkataan yang diucapkan dev terdengar berbahagia sekali karna tidak ada halangan baginya untuk melancarkan perusahaannya itu.