Aku sakit karena terlalu bahagia, dan akupun bahagia karena terlalu sakit.
Pada hari ini putri libur sekolah, ia harap ada kebahagian yang terpancar dari keluarga kecilnya ini. Kakaknya yang akan pulang hari ini dan ayah dan bundanya yang juga libur hari ini membuat dia bahagia, putri menunggu keluarganya di taman belakang seperti biasa ia menenangkan dirinya.
Tak lama bunda dan ayahnya keluar dari kamar dan kakaknya yang sudah pulang membuat ia sangat senangg. Akhirnya mereka berkumpul di meja makan sambil menyantap sarapan, ayahnya yang tatapan matanya sangat terlihat sedang memikirkan sesuatu membuat putri dan rian resah.
"Rian kamu akan ayah pindahkan , kamu akan kuliah di london" ayahnya berkata dengan entengnya yang membuat putri dan rian tersedak terkejut karena rian dan putri sangat tidak bisa dipisahkan ya karena penyakit yang putri derita ini, "Yah rian kuliah di sini ajaa, rian janji rian bakal kuliah sampe setinggi apapun yang ayah mau" rian memohon kepada ayahnya, tetapi ayahnya langsung menunjukan tiket pesawat dan nama universitas yang ayahnya belikan untuk rian itu, rian hanya bisa pasrah dengan ini, ia tersenyum tak rela meninggalkan adik kesayangannya, putri tak sadar bahwa di pipi mulusnya sudah berlinang air mata, dan rian sangat tak tega melihat kesedihan adiknya itu, rian langsung memeluk putri , putri yang menangis tersedu² malah membuat baju rian basah , putri tak sangka besok lusa kakak satu²nya ini akan meniggalkan putri selama 4 tahun.
"Yah , kalo abang dipindahin putri sama siapa dirumah" sambil menangis, "Kamu gausah lebay deh dirumah ada pembantu,supir,tukang kebun, satpam, ada ayah dan bunda juga apa masih kurang banyak yang menemani kamu?" menampakkan wajah kecut sang ayah yang sangat khas di mata putri.
Putri berlari ke kamarnya dan berteriak sambil menangis ia ingin pergi dari rumah ini, ia mohon ia ingin pergii.
"Tuhan ambil nyawaku aku tidak ingin sendiri disini tanpa dia yang menjagaku" ia menangis histeris, dan tak pikir lama putri membereskan bajunya dan dimasukkan kedalam koper, ia membawa celengannya dan ingin pergi dari tempat itu.
Putri tak bilang kepada siapa² termasuk kakaknya, ia keluar melalui jendela kamarnya yang sudah ada tangga disampingnya. Sblm putri pergi ia menuliskan sebuah surat yang bertuliskan.
Hai bunda,ayah, dan bang rian aku izin pergi dari rumah ini, aku rasa ayah tidak akan keberatan kan dengan keputusanku ini? Aku ingin pergi dari rumah yang menjadi saksi mata setiap air mata yang jatuh dari mataku, aku tak tau aku akan pergi kemana, yang aku tau aku benci ayah, yang telah memisahkan aku dengan kakakku yang satu²nya peduli padaku, aku sayang kalian semua, tapi apa kalian sayang aku? Tidak sepertinya, aku hanya berharap aku mati, tetapi aku tidak akan melakukan hal sebodoh itu untuk aku mati ,karena aku masih belum diizinkan untuk menginjak kakiku disurga, kalian tidak usah susah² mencariku, dan untukmu kakakku, aku selalu berharap kau tidak akan meninggalkanku ternyata kaupun meninggalkanku, aku tidak ingin sendiri dirumah ini, aku sadar bahwa aku bukan anak yang baik untuk kalian, aku hanyalan pecundang yang membuat kalian merasa tak nyaman, maafkan aku.
~Putrii.Putri ke konter untuk mengganti kartu handphonenya, ia tak mau teman² dan keluargannya menelfon dia untuk saat ini, ia benar² ingin menghilang, dan ia pun memutuskan untuk keluar dari sma 1 candrawasih itu, sakit? Tentu, ia harus meninggalkan sahabatnya, kenangan, dan ilmunya. Putri memutuskan untuk pergi ke bandung. Mungkin di bandung ia akan tinggal di panti asuhan, yaa no bad!
Putri melangkahkan kakinya sambil membawa koper dan tas kecilnya, dan saat ingin menaiki bus ada yang berteriak memanggil nama putri, siapa dia?
Hendri, Sang kakak kelas yang menjadi pujaan hati putri, putri menengok menyauti panggilan hendri, tetapi ia bergegas untuk berangkat ya karena busnya akan segera berangkat.
Nomer hendri masih ada di handphone putri. Ia langsung memberi pesan kepada hendri , untuk tidak memberi tau siapa² ia akan pergi ke bandung, dan hendripun setuju.
Didalam mobil yang putri fikirkan hanya kehancuran dihidupnya, hancur, sangat hancur, ia meninggalkan luka yang sangat banyak di jakarta, putri menangis sambil melihat jalanan yang penuh dengan kendaraan, ia tak tau harus kemana, putri sangat bingung dan bahkan uang yang putri bawa hanya sebatas 1jt rupiah, dan ia yakin kartu kreditnya akan segera di blokir dengan ayahnya.
Kekayaan tidak bisa menjamin kebahagiaan. Materi akan terjatuh jauh karena adanya kasih sayang, tetapi apakah saya mendapatkan kasih sayang?
Rian pov.
Setelah tadi putri tidak jadi menghabiskan makanannya, rian berfikir untuk ke kamar putri untuk memberi sepiring nasi dan lauk , beserta segelas air, tetapi sesampainya rian di kamar putri ia tidak menemukan putri, ia mencari putri dengan panik karena jendela kamar putri terbuka dan koper coklat.kesayangan putri pun tidak ada, diatas meja belajar dekat jendela putri rian menemukan sebuah surat.Rian sangat terkejut dan frustasi setelah membaca surat itu, rian takut putri kenapa² dan tiba² penyakitnya itu kambuh, rian tak tau lagi bagaimana, rian menghubungi putri tapi tak kunjung diangkat bahkan tidak aktif , rian cemas kepada putri.
"Tuhan dimana adikku" berkata sambil meneteskan air mata yang langsung rian hapus.
Tak lama rian memberi tahu orang tuanya, dan respon orang tuanya adalah?.
Hai guys! Mksi nii udh nunggu maapin yg part ini gaje parahh!! Jangan lupa vote ya guys, vote dr kalian berharga buat aku. :)
Amelliafitriamp.

KAMU SEDANG MEMBACA
He's
Teen FictionPertemuan yang membuat hati terasa tidak nyaman dan pertemuan kedua yang membuat hati berwarna bahagia. Sang cowok aneh dan ternyata itu pilihan hidupnya? Apa yang harus ia perbuat , ini jalan hidupnya. Likaliku suka dan duka putri jalani seorang d...