Chapter 4

16 4 2
                                    

Duch, aku kangen Morgan:(

Tebak siapa yang dapat ranking 1 di kelas?

Oh, jawabannya jelas bukan Thana.

Pasti udah ke tebak ya. Ketua kelas yang paling terhormat, Alfian, menduduki peringkat 1 berturut-turut.

Kalo Thana mah ditambah 10 peringkat lagi alias 11 hehe.

Tapi nggak apa, kata mamanya itu nggak penting, asalkan nilai Thana nggak merah dan dia mengerti pelajarannya, mamanya udah bangga kok.

"Abis ini jalan-jalan peh," ajak Alfian. Salma sama Dina ngangguk-ngangguk aja. Tapi enggak sama Thana.

"kenapa Than?"

"Kau inget nggak ban sepeda aku bocor?"

Oh, kendalanya masih disana.

Tiba-tiba Dina bersuara, "Ya kau dibonceng Alfian aja, biar aku bonceng Salma. Jiwa pemalasnya kambuh lagi,"

Waduh bahasanya.

"Yaudah, iya nanti aku bilang sama mama ku dulu,"


Sesampainya di rumah, orang tuanya istirahat dulu, katanya biar seger pas packing nanti. Kan mau liburan hehe.

Nah, sebelum mereka istirahat, Thana minta izin dulu sama mama-nya buat main. Ditanya dulu sama siapa. Kalo mainnya sama Alfian, Dina dan Salma pasti dibolehin. Karena kan temannya Thana cuma mereka, kalo bukan mereka takutnya nanti Thana malah di bully kayak pas waktu TK.

Tapi sebelum anaknya pergi, mama nya Thana nanya dulu ke anaknya, "kak, temenmu yang cantik, putih itu siapa namanya?"

Thana nginget-nginget dulu siapa temannya yang begitu, seketika dia inget Jodie, "oh, Jodie. Kenapa ma?"

"Nah iya, Jodie, masa ya tadi pas papa nya tanda tangan dia nanya dulu ke anaknya 'siapa nama kau?' gitu..."

"hah?"

Disitu Thana bener-bener nggak ngerti, dari cerita yang dia denger dari 'kesombongan'nya Jodie, papa nya kedengeran sayaaaaaaang banget sama dia. Tapi kok...

"Terus tadi pas mau pulang, papa-nya jalan duluan, Jodie-nya ditinggal. Untung aja tadi dibilangin guru kamu,"

Semakin mama-nya cerita, semakin meningkat tingkat penasaran Thana ke papa-nya Jodie. Baru aja dia mau nanya lagi, teman-temannya udah datang.

"Iya, bentar,"



Pas sampai teras, Thana pikir teman-temannya bakalan duduk manis dan bersikap normal. Eh, ternyata salah.

Ada Alfian lagi mengambil ancang-ancang untuk melempar buah mangga kecil asem -yang Thana nggak tau namanya apa- pakai batu, ada Salma yang lagi manjatin pohon seri, dan ada Dina yang lagi jongkok di dekat got depan rumah Thana soalnya disana juga banyak ikan yang lewat.

"Weh, mo kemana?"

Selanjutnya, mereka bertiga berhenti dengan aktivitasnya.

"Ya jalan-jalan aja mengelilingi kota," jawab Alfian.

"Gilak kau!" balas Salma. Yang bener aja, mengelilingi kota pakai sepeda, mana masih pada bocah lagi.

"Yang masuk di akal aja lah, kalo aku kuat pun udah aku bawa jalan-jalan ke luar negeri," ucap Alfian lagi. Di sela-sela perdebatan hangat ini, Dina kembali disibukkan dengan ikannya sedangkan Thana disibukkan dengan pikirannya.

Hingga Salma menyadarkan Thana, "Thana banyak kali pikirannya,"

"Kalian rasa, mungkin nggak sih papa Jodie nggak sayang sama dia?"

"hAH?!"

Thana memperjelas lagi, "iya, mangkanya dia suka pamer-pamer begitu,"

"hAH?!"

Fix, inimah Thana mau ganti temen aja.



Yes masuk konflik.

Aku laper guys.

Friend-Val✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang