“Hei Monster!”
Ketiga perempuan itu menghadang tepat didepanku. Seperti biasa, mereka akan memanggilku monster lalu mendorongku hingga wadah berisi sayur dipelukanku terjatuh.
“Kenapa kita selalu menemukan monster di sekitar sini?!” Yuri, perempuan yang memanggilku Monster menatapku jijik layaknya sampah.
“Kau itu berbeda dengan kita. Tempatmu bukan disini, tapi dihutan terlarang. Hidup dengan makhluk terkutuk lainnya disana. Hahaha…” Suara tawa mereka mampu membuatku jadi pusat perhatian. Aku mendengar dengan jelas perbincangan dari pengguna jalan yang menghakimiku.
Mengapa aku bisa seperti ini? Kenapa Dewi takdir memberikan sebuah- Aku tidak ingin menyebut diriku ini sebagai kutukan, tapi… Kenapa takdir ini membuatku mengalami kesulitan?
Mata sayu dengan lensa mata hijau merah, mereka yang mendapat tatapan dariku merasa ketakutan dan setelahnya mencibirku ‘Monster’. Apalagi tubuh kurus keringku, orang yang melihatku akan menganggapku seperti gelandangan, pengemis, dan kekurangan gizi. Seberapa pun aku tampil cantik, mata mereka tidak akan pernah merubah pandangannya terhadapku.
Bagaimana bisa aku menganggap ini sebagai takdir? Kutukan- Apa Dewi takdir akan marah jika aku menganggap pemberiannya adalah sebuah kutukan?
Andai waktu itu aku tidak bertemu dengannya, apa aku akan tetap menjadi perempuan yang cantik?
Pertemuan itu bagai mimpi buruk bagiku.
Dan aku tidak bisa melupakannya hingga sekarang.
***
Semoga kalian suka ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse in Destiny
FanfictionKutukan dalam takdir... Kutukan mungkin bisa saja menjadi sesuatu yang mengerikan, begitu mengerikan hingga kau merasa mati adalah jalan terbaik. Menjadi seorang yang selalu dihina, membuatmu bertanya setiap saat. Dimanakah Tuhan saat ini? Bahkan sa...