Saat itu, diumur 8 tahun, aku berdiri diatas bukit dibawah langit yang sedang menurunkan hujan dengan cantik. Tidak ada bintang namun aku melihatnya begitu indah. Aku yang masih kecil hanya memandang langit tanpa penuh dosa. Kunang-kunang berterbangan menerangi malam. Seakan menunggu seorang Dewi turun ke bumi-eomma selalu bilang seperti itu dulu. Mereka berterbangan menuju ke arah belakangku.
Aku yang begitu senang, hanya berbalik mengikuti arah terbang mereka. Mataku tidak berkedip sedetik pun saat melihat seorang perempuan cantik bagai Dewi yang tiba-tiba ada dihadapanku. Ia begitu cantik dengan rambut hijau yang dikepang dengan aksesoris bunga lili. Tampak bersinar dalam terang bulan di malam yang gelap.
Aku masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana ia tersenyum padaku. Lalu berjalan dengan anggun. Ia mendekatiku dan mencondongkan badannya untuk menyentuh pipiku. Sentuhan yang lembut, mengingatku akan sentuhan eomma.
“Anak pintar yang cantik, siapa namamu?”
“Kim Younghee.” Aku menjawabnya dengan lantang.
Dia mengelus kepalaku lembut lalu kembali berdiri tegak. “Bagaimana kalau aku memberikanmu sebuah keajaiban?”
Keajaiban adalah sesuatu yang luar biasa yang hanya kemungkinan terjadi, banyak orang yang begitu menginginkannya. Eomma bilang aku memiliki keajaiban berupa wajah yang cantik. Dan aku tanpa fikir panjang, mengiyakan tawaran perempuan itu.
“Kalau begitu, aku akan memberikanmu keajaiban yang begitu menarik. Kau dan aku akan bersenang-senang dengan itu.”
Aku hanya diam saat melihat tangannya yang terentang memunculkan sinar kelap-kelip yang begitu indah. Namun sinar itu justru bisa membuatku melihat jelas sayap hitam dibalik punggungnya.
Aku bingung, dan terkejut saat langkah mundurku dikelilingi sinar gemerlapnya. Sayap hitamnya yag menyeramkan semakin menjulang diikuti rentangan tangannya. Mulutnya terus mengucapkan sesuatu yang tidak aku pahami saat itu.
Dia masih saja anggun saat mengucapkannya. Senyumnya begitu lebar. Jarinya seketika lurus menunjukku dengan yakin. Seakan menunjukku sebagai korban yang dipilihnya untuk bersenang-senang. Terang bulan malam itu seketika berkedip mengabulkan mantranya.
Aku tidak tau jika waktu itu aku telah memanggil Dewi takdir untuk hadir dan membuatnya mengucapkan sesuatu yang membuatku jadi seperti ini hingga sekarang.
Dan aku berubah seperti ini dalam sekejap. Selama 10 tahun, tanpa teman, tanpa keluarga. Semuaya takut, dan menjauh.
Aku hidup sendiri di rumah sunyi ini. Setiap malam, hanya kunang-kunang yang menemani. Pandanganku tidak pernah teralihkan dari langit tanpa bintang diatas sana.
Mataku terpejam, kedua tangan ku saling menggenggam dan mendekapnya erat dalam dada.
Seandainya jika aku mempunyai satu keajaiban yang dapat terwujud.
Aku ingin sekali memiliki seseorang di dunia ini. Hanya satu untuk menjadi seorang teman.
Aku hanya ingin satu keajaiban.
Hidup ini adalah anugrah yang luar biasa. Dan aku percaya akan adanya keajaiban itu.
……
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse in Destiny
FanfictionKutukan dalam takdir... Kutukan mungkin bisa saja menjadi sesuatu yang mengerikan, begitu mengerikan hingga kau merasa mati adalah jalan terbaik. Menjadi seorang yang selalu dihina, membuatmu bertanya setiap saat. Dimanakah Tuhan saat ini? Bahkan sa...