Chapter 3: The Plan

213 18 0
                                    

Masih di pagi hari yang indah dan tenang, Neji sedang menikmati kopinya karena bergadang semalaman, tetapi semua itu berubah saat, Hinato datang mengagetkannya.

"Neji-nii!"

"UHUK UHUK, hah....ada apa Hinata?" Neji langsung meletakkan kopinya di meja sebelahnya.

"tolong aku Neji-nii, aku dikejar oleh Naruto-kun"

"loh? Bukannya harusnya kamu senang?"

"iya sih, tapi, TIDAK DALAM WUJUD LAKI-LAKI!!! NEJI-NII BAGAIMANA SIH?!"

~Hinata POV~

Namaku adalah Hyuga Hinata, musim panas tahun ini aku harus menjadi laki-laki karena kejeniusan nii-san yang terlewat batas.

Semua itu terjadi kemarin, karena diriku yang bodoh yang mau menuruti nii-san untuk menelan obat barunya, obat untuk merubah gender.

Memang sih aku pernah menelan obat yang merubahku menjadi bocah 5 tahun, tapi kenapa aku tidak bisa mengingat apa-apa saat kejadian itu, yang aku ingat hanya menelan obat itu dan setelah itu aku bangun dengan tubuhku yang semula.

Tapi itu masalah yang berlalu, untuk sekarang aku harus meminta pertanggung jawaban nii-san!

Sekarang aku duduk berhadapan dengannya di kursi meja makan.

"nii-san, aku minta tanggung jawabmu"

~Normal POV~

"aku mengerti Hinata, tapi berilah aku waktu, kau kira bahannya mudah dicari?"

"nii-san kira tahu perasaanku sekarang bagaimana?! Hah?!" Hinato membalas dan lebih galak dari biasanya?

"Hinata, ntah kenapa aku jadi takut pada adikku sendiri, tolonglah Hinata ampunilah nii-sanmu ini...."

Hinata menjadi merasa kasihan dan merasa bersalah karena terlalu memarahi kakaknya, mau bagaimanapun Hinata harus menghargai kakaknya.

"hah, maaf Neji-nii, kalau begitu apa ada yang bisa kubantu?"

"mungkin ada, kamu harus mencari bahannya, kita butuh DNA rambutmu"

"bilang dari tadi, kalau begitu aku cabut rambutku sendi-"

"STOP! Yang aku butuhkan rambut perempuanmu!"

Hinata langsung memasang raut muka yang kebingungan 'bagaimana caranya aku mendapatkannya?!'

"apa kau tidak pernah dekat dengan seseorang? Yang secara tak sengaja rambutmu nyangkut pada orang itu? Apa tidak ada?"

"tunggu dulu Neji-nii satu-satu, biar aku ingat-ingat lagi, siapa ya...." Hinata mulai berpikir dan berusaha mengingat dan hanya satu orang yang terlintas di ingatannya yaitu, dia.

~~~000~~~

TING TONG

"iya tunggu sebentar"

CEKLEK

"loh Hinata? Ayo masuk, langsung saja ke kamarku"

"terima kasih Tenten-san"

Orang itu adalah Tenten, setelah itu Hinata langsung bergegas ke rumah Tenten untuk menanyakan rambutnya.

"jadi, nii-sanmu belum punya obatnya?" Hinata mengagguk pelan.

"iya....bagaimana ini? Tapi, aku ingin menanyakan satu hal padamu, apa kau punya sehelai rambut perempuanku?"

My Summer Holiday As a BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang