49. Menjauh 2

527 40 4
                                    



Ay dilarikan kerumah sakit setempat, orangtua Ay dalam perjalanan menuju Rsu didaerah sekitar sekolah. Jihan tampak menemani Ay yang kini sedang diatas brankar dan dibawa oleh beberapa perawat menuju ruangan UGD, dapat gadis itu lihat Ay masih terus menangis akibat kakinya yang begitu terasa sakit dibengkokkan.

Jihan kini berada didalam ruang UGD, seorang dokter muda kini menghampiri mereka lalu memeriksa Ay.

"Kita harus segera membawa pasien keruangan Rontgen untuk pemeriksaan yang lebih spesifik, Fraktur disekitar dengkulnya sudah sangat membengkak, ada kemungkinan bahwa tulang engsel kakinya patah" Ujar dokter muda itu sambil memperhatikan kaki Ay yang begitu bengkak, lalu menoleh kepada Jihan yang tampak ikut meringis ketika sang dokter mengangkat pelan kaki Ay untuk diperiksa. "sebelumnya pasien melakukan apa hingga terjadi pembengkakan seperti ini pada kakinya?" Tanya seorang dokter membuat Jihan menceritkan detail kejadian pasca Intan menendang Ay.

"Pasien sebelumnya masih tahap penyembuhan terhadap frakturnya" Ucap seorang dokter namun kemudian terhenti kala kedua orangtua Ay datang.

Sang dokter muda nan tampan itu seketika tersenyum ketika mengenal salah seorang dokter yang merupakan Residennya kala ia masih dalam masa masa Koas. Dokter muda yang bernama dokter Faisal itu menceritakan beberapa hal mengenai kondisi Ay, dan pada akhirnya AY dibawa menuju ruangan Rontgen untuk ditanganin lebih lanjut.

***

Reza berjalan cepat masuk dengan emosi yang tidak terkontrol sedangkan Rachel dan Reri dua cewek garang itupun kalut menahan Reza. Oka dan David tampak berusaha menenangkan Reza walau harus terjadi pertengkaran oleh mereka bertiga.

Sedangkan didalam kelas Ghea dan Yunji masih menghardik Intan yang tampak emosi sama seperti mereka.

"Maksud lo Ay yang salah! Eh lo manusiakan? Kok lo tega berbuat seperti itu!, andai diri lo yang seperti itu... lo itu cewek tapi gak punya perasaan, perasaan lo udah Mati kali ya!" tekan Yunji tak habis pikir kepada Intan.

"Mendingan lo diam!" sahut intan yang ingin berjalan keluar.

"Kalian pandainya main keroyokkan, dan misalnya gue masuk kantor polisi-pun gue gak bakal peduli!" Intan tampak tersenyum lalu berjalan meninggalkan Ghea dan Yunji yang tampak menahan emosinya.

"Ck! Dasar batu!" Yunji berdecak sebal.

Sedangkan Ghea menarik nafas, merasa Dejavu akan hal ini karna pernah bersekongkol dengan Intan.

Arys berlari mengejar Intan berjalan pelan dibelakang gadis itu. Namun apa yang ia lihat, Reza tampak menghadang gadis itu. Arsya hanya diam memperhatikannya dari kejauhan namun beberapa menit perdebatan yang terjadi Reza menampar Intan hingga membuat dirinya terhenyak kaget bahkan menutup mulut ynag hampir berteriak.

Rachel dan Reri membuka mulutnya setengah lalu berjalan mendorong Reza yang masih emosi, Intan yang ditampar seketika mendongak menatap Reza. Wajah gadis itu memerah menahan airmatanya yang hampir jatuh sambil memegangi pipinya.

Rachel yang tak habis pikir seketika berteriak dihadapan Reza hingga membuat pria itu terdiam.

Yah jangan lupa, Reza sangat membenci hal yang begitu ia sayangi diganggu ataupun disakiti orang lain.

Reri menarik Intan membawa gadis itu pergi, namun gadis itu menyentak kasar membuat Reri mendelik.

"Mau apa lo?, Hah?, mau bentak bentak gue? Maki maki gue! Disini aja gak usah bawa bawa gue ketempat lain!" ucap Intan dengan suara meninggi dengan bergetar menahan airmata yang hampir tumpah.

"Gue tahu hati nurani lo masih berfungsi, tapi lo hanya gak mau memfungsikannya dengan baik! Gue paham keadaan lo, tapi gue gak percaya sama diri lo! Mendingan lo temui kepala sekolah langsung diruangannya, lo dipanggil beliau sekarang!" Tuturnya membuat Intan pergi begitu saja sambil memegangi pipinya.

perfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang