Chapter 08. Like Crazy

1K 111 34
                                    

"The memories of us crazy in love

Those memories are searching for you

I miss you so much that I hate myself

I want to believe that this is the right path

That for you I have to leave

I know I shouldn't be this way

But I miss you like crazy 


I want to forget you like crazy"

- Kim Bum Soo, I Miss You


Hyukjae keluar dari kamar ketika perutnya meraung, meminta asupan. Mengingat keadaan emosionalnya saat ini, untuk dapat merasakan lapar adalah sebuah fakta yang aneh.

Namun hal tersebut mungkin dapat dikatakan wajar karena nutrisi tak hanya dibutuhkan oleh pribadinya saja saat ini. Melainkan sesuatu yang tengah tumbuh di dalam tubuhnya.

Tercekat tenggorokan sang model mengingat kenyataan pahit itu. Ia mengusap – usap perutnya dengan jutaan rasa berkecamuk di dada, tak lama kemudian menemukan Ryeowook yang tengah duduk manis pada salah satu kursi di ruang makan.

Memutuskan untuk tak menggubris sosok familiar di dekatnya, Hyukjae tetap berjalan ke arah kulkas dengan harapan menemukan sesuatu yang dapat mengurangi rasa laparnya. Akan tetapi suara parau teman satu apartemen Hyukjae membuatnya terdiam di tempat.

"Duduklah, Hyuk."

"Saat ini?" Lee Hyukjae memandang sahabatnya terheran – heran. Tak biasanya Ryeowook bertingkah sedatar ini. Hanya angukan pelan yang Hyukjae dapatkan dari pertanyaannya, dan iapun akhirnya ikut memposisikan dirinya pada kursi tinggi di hadapan Ryeowook.

"Aku sedang tidak dalam mood untuk berbicara."

"Aku tahu."

Ryeowook menyerahkan sebuah amplop cokelat tebal kepada Hyukjae. Melihat tatapan bingung yang dilayangkan lelaki feminim untuknya membuat Ryeo berujar, "Dua puluh juta won. Aku tahu ini tak akan cukup menghidupi bayimu sampai ia masuk kuliah nanti, namun aku memberikanmu janjiku."

Chef muda salah satu hotel berbintang lima di Korea itu menghela napasnya, layaknya mempersiapkan apa yang akan ia ucapkan. "Aku berjanji akan membantumu merawat dan menjaga bayimu. Aku tak akan membiarkanmu sendiri melewati kehamilan dan tetek bengek kehidupan baru yang harus kau pelajari mulai sekarang. Aku akan mencintai janin ini sampai ia dapat berjalan dengan kedua kakinya sendiri, membantunya tumbuh sehingga ia dapat bertanggung jawab terhadapmu."

Hyukjae berkaca – kaca dibuatnya. Entah apakah benar mitos jika hormon kehamilan akan membuatmu merasakan setiap emosi berkali – kali lipat, namun sejauh ini keyakinan perihal apa yang dapat diderita orang berbadan dua sepertinya terbukti benar.

"Bayi itu tak harus memiliki ayah, bukan? Seorang ibu dan paman antik sepertiku akan membuatnya merasa menjadi anak paling beruntung di dunia."

"Wook, aku... terima—terima kasih, terima kasih banyak.. aku tak tahu lagi harus mengucapkan apa, namun aku—"

"Aku akan melakukan apapun untuk sahabatku."

Hyukjae terharu, sungguh. Tetapi Ryeowook belum benar – benar mengerti masalah yang terjadi sebenarnya.

"Wook, aku belum memberitahunya."

"Huh?"

"Aku belum memberi tahu Donghae tentang kehamilanku."

Under Your LensesWhere stories live. Discover now