Kantin seperti biasa dipenuhi lautan murid yang mengantri untuk membeli makanan. Banyak tempat duduk yang sudah di tempati. Tinggal satu tempat yang masih ada. Dekat lapangan basket.
Tapi jika saja Azira tidak menduduki tempat itu, mungkin sudah ditempati orang lain.
Azira melambaikan tangannya dan memanggil nama Zhafira dan Fahri disana. Wajahnya senang melihat mereka datang.
"Lo pingsan, ra?" tanya Azira setelah Fahri dan Zhafira duduk.
Zhafira cengengesan menjawabnya. Dia melupakan kewajiban sarapannya karena alasan lupa."Yang paling parah itu, Fahri bolos upacara," kata Zhafira menunjuk-nunjuk ke arah Fahri yang sedang melahap siomay.
"Dasar! Pasti lo ngebo lagi," ucap Azira meledek.
"Hehe. Maaf. Btw, Zhafira lagi gagal move on tuh," balas Fahri meledek.
Zhafira mengangkat tangan dan bersiap memukul Fahri. Tapi diurungkan karena lapangan basket di samping tempat mereka makan sudah ada tim basket kelas 12 yang akan berlatih. Tentu saja ada Zafran.
Zhafira menoleh ke arah lapangan dan mencari sosok Zafran. Zafran berjalan tanpa melihat ke depan. Kepalanya terus menunduk. Pandangannya kosong.
"Tuh kan. Orang nya ada, langsung nengok," gerutu Fahri. Zhafira memukulnya. Azira yang melihat tertawa melihat Fahri yang kesakitan.
Fahri menoleh ke belakang ketika mendengar suara panggilan dari tim basket kelas 11.
Ketika sedang bergurau dengan sahabat nya, Fahri lalu pergi menghampiri tim basket nya."Lo nggak ngerasa aneh ra? " tanya Azira mendorong lengan Zhafira.
"Kenapa? "
"Sepertinya tim basket kelas 11 dan 12 bakal tanding sparing, " jawab Azira.
"Biarin," balas Zhafira cuek.
Azira kembali mendorong Zhafira agar sahabatnya itu kembali mengingat. Zhafira hampir terjatuh dan reflek melindungi kepala nya.
Azira tertawa melihatnya. Zhafira mendengus kesal dan memukul pelan Azira."Apaan si," tambah kesal Zhafira ketika Azira mencubit pipi nya.
"Lo nya yang apaan. Masa lo nggak inget sih," kata Azira. Zhafira diam kebingungan. Mencoba untuk mengingat kembali.
"Kepala lo ke bentur batu se besar apa sih, ra. Haha," tawa Azira meledek.
"Nggak inget. Lupa," kata Zhafira dingin.
"Yakin lupa? Dulu Fahri kelas 10 dan Zafran kelas 11,mereka pernah berantem waktu latian basket bareng lhoo," perkataan Azira membuat Zhafira kembali mengingat kejadian itu.
Ketika kelas 11 dan 10 sedang berlatih basket. Saat itu Fahri kelas 10 dan Zafran kelas 11,mereka berlatih dan lengan Zafran dan Fahri bersenggolan. Akhirnya Fahri yang keadaannya sedang tidak mood, marah tidak jelas kepada Zafran.
Mengingat kejadian itu membuat Zhafira tertawa pelan. Sedangkan Azira mengerutkan kening lalu melihat kerumunan murid perempuan di tepi lapangan.
"Ada apa lagi sih? Ada konser dadakan? " kesal Zhafira karena mendengar kericuhan. Mengganggu nafsu makannya.
Azira terus mencari ada apa yang terjadi, sampai matanya melihat dua orang yang saling menatap tajam.
"Lo liat aja ra," kata Azira tanpa menoleh ke Zhafira. Zhafira yang sedang makan berhenti lalu melihat apa yang di lihat sahabatnya.
"Mending nonton konser daripada lihat mereka berantem," ucap Zhafira dingin lalu berdiri hendak menghampiri Fahri dan Zafran yang saling menatap tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Teen FictionMereka senja dan hujan. Senja yang selalu menghangati dan memberi kenyamanan, tapi dia pergi tanpa aba-aba. Dialah Cinta pertamaku yang pergi. Hujan yang selalu hadir ketika sedih menghampiriku. Kadang melindungiku menggunakan payung merah itu. Sel...