Budayakan vote sebelum membaca..
Coment setelah membaca..
Oh iya gak nerima coment next ato lanjut yaa..
Kalo ceritanya belum end pasti dilanjut kokk..🐰HAPPY READINGG🐰
Kini senja mulai redup, hari pun mulai gelap. Sehun baru saja terbangun dari tidurnya yang teramat sangat tidak nyenyak. Mendapati waktu yang menunjukan pukul tujuh pun memutuskan untuk kebawah mencari makanan yang biasa ibunya masak. Dengan pedenya Sehun duduk di samping mamanya yang tengah asik memakan menu makan malamnya.
"ma, makanan buat Sehun mana? kok gak ada apa apa?" Tanya Sehun. Mamanya pun menatapnya sinis
"minta sana sama Jieun, biasanya Jieun kan yang nyiapin makan malem kamu" ucap mamanya sendiri yang sedikit memojokannya .
"ya ampun maaa, mama tega benget sih" melas Sehun
"biarin, nikmatin aja hidup tanpa istri kamu, ga enak kan.. makanya kamu lebih menghargai perempuan dan gak seenak jidat" lagi lagi mamanya sendiri mojokin dia.
"tega banget si mah anak sendiri di pojokin mulu"
"udah sana cari makan sendiri" usir mamanya, dengan malas Sehun pun bangkit dari kursinya dan keluar rumah dengan modal jalan kaki, ya emang dia cuma nyari makan di depan komplek. Lebay banget kan kalo emang pake kendaraan.
Sedari tadi dia cuma ngedumel gak jelas saat berjalan keluar rumah. Saat iseng iseng menoleh ke arah rumah Jieun, ia mendapati Jieun yang tengah berdiri di tiang tiang balkon rumahnya. Jieun yang tengah memejamkan matanya sambil terus menerus mengelus perut buncitnya, Sesekali ia mengeluarkan air matanya. Sehun yang melihat itupun kini terdiam dan menghentikan langkahnya...
Ada rasa takut, sedih, dan makin merasa gak enak hati. Dia tau pasti Jieun menangis karena ulahnya. Sehun terus memandang wajah Jieun dari kejauhan wajahnya lusuh, terlihat sedikit memucat dan matanya pun terlihat sembab..
Lama sudah Sehun berdiam diri mendonga ke atas memandang istrinya begitupun dengan Jieun yang masih dengan posisinya tadi, ia tak menyadari bahwa Sehun lagi memperhatikannya karena dia pun masih asik memejamkan mata untuk menetralkan suasana hatinya yang teramat sangat tidak merasa tenang.
Jieun menoleh ke bawah, dan ia mendapati orang yang sudah sukses membuatnya sakit hati. Jieun menatap sinis sekilas dan memasuki pintu kamarnya sambil berjalan gontai dan dipaksa mempercepat langkahnya. Setelah itu ia membanting keras pintu balkonnya.
Sampai tegah malam Jieun masih saja belum juga memejamkan matanya, dia masih stay menyandar di pintu menuju balkonya yang ia tutup sejak kajadian tadi. Ia tengah sibuk berfikir beribu ribu kali, ia terus kesana kemari membolak balikan otaknya membayangkan sesuatu, sesekali ia meremas kepalanya sendiri. Ia tak habis fikir apa yang harus ia lakukan bila mana dia benar benar bercerai dengan suaminyanya, bagaimana nasib anaknya?
Bagaimana nasib keluarga besarnya yang sudah benar benar menerima Sehun? bagaimana bisa juga ia menjadi ibu sekaligus ayah terhadap bayinya kelak, ia benar benar tak bisa memikirkan itu. Saking pusingnya dia terus menghentakan kepalanya sendiri ke pintu, ia juga pusing sama apa yang harus ia lakukan sekarang.
Clekk perempuan paruh baya kini memasuki ruangannya, dengan cepat menghampiri anaknya yang masih sibuk sama kegiatannya tadi, yap, menggila tentunya! Mamanya langsung memegang kedua pipi anaknya, dan menatap teduh ke anaknya yang benar benar memandang dirinya dengan pandangan kosong.
"sayangggg sayangg.. kamu kenapa?" tanya mamanya mengusik Jieun dengan sedikit menepuk nepuk pipinya, bukannya menjawab Jieun malah menangis.
"hikss.. hiksss....." isaknya
"sayang kamu kenapa? cerita sama mama?" ucap mamanya khawatir, Jieun tak membuka suaranya dan masih sibuk menghapus air matanya
"sayang,,, ada masalah ya? ayo cerita ke mama" bujuk ibunya dengan lembut dan penuh kasih sayang, emang gak ada cinta yang tulus selain cinta ibu *sedih Jieun menggeleng cepat, dia terus saja menyembunyikan semuanya, mamanya terus terusan mengelus rambut anaknya.
"sayangggg ayo cerita ke mama"
" Jieun mau sendiri mah" akhirnya dia membuka suaranya juga, Ny. Lee menggeleng cepat
"enggak, enggak mungkin mama tinggalin kamu di saat seperti ini, tadi aja kamu jedotin kepala kamu sendiri ke pintu dan wajah kamu pucat, matamu sembab, badanmu melemas nak.. mama gak mau kamu kenapa napa"jelas ibunya yang terlihat begitu khawatir
"ayo sayang bangun, kamu mau apa? makan ya sayang.. sejak kamu datang kamu belum makan apa apa Ji" kata ibunya yang kini memapah Jieun untuk menuju ranjangnya
" Jieun ga laper ma" jawabnya
"ada masalah ya sama Sehun?" tanya ibunya, Jieun pun menggeleng
"ayolah sayang cerita ke mama, kamu gak boleh mendem semuanya sendirian"
" Jieun gapapa mah" jawabnya dengan senyum kecut dan sangat terlihat palsu
"yasudah sekarang kamu istirahat ya "
"tapi Jieun belum ngantuk" tolaknya
"ingat, kamu gak sendirian.. fikirkan nasib anakmu dengan kamu yang frustasi seperti ini, tak mau makan dan tak sedikitpun beristirahat, dan ingat jangan bertindak yang aneh aneh atas kegalauan mu itu karena semua akan berpengaruh pada bayi kamu" nasihat mamanya Jieun yang kini tengah menyelimuti anaknya, mengecupnya singkat
"besok kamu harus makan ya, good night sayang" salam mamanya yang kemudian menutup pintu
#Jieun Pov
Aku.. aku benar benar rindu atas ucapan itu "good night sayang" biasanya di setiap malam Sehun selalu melontarkan kata kata itu dan mengecup semua bagian wajah ku. tapi, lihatlah sekarang mama ku yang mengucapkan itu. Sehun,, kamu tau bahwa aku teramat sangat menyayangimu, tapi aku tau bahwa sesungguhnya kamu tak meyayangiku, ya aku tau itu dan aku cukup tau diri.
Aku kangen semua yang ada dari dirimu senyum mu, tawamu, sifat jail mu, pelukan hangatmu, kecupan mesra mu dan kata kata indah yang selalu kau lontarkan untuk ku, untukku dirumah, diluar?
Entahlah mungkin kau juga memberi kata kata indahmu untuk yang diluar sana. Ini baru hari pertama aku melewati hariku tanpa kamu aku tak tau hari hari selanjutnya apa yang terjadi dalam diriku. Entah sampai kapan ini akan berakhir, yang jelas aku benar benar lelah. Aku capek, aku gak kuat, aku putus asa untuk menghadapi semua ini.
Saat melihat dirimu di depan rumah tadi rasanya aku ingin segera turun dan memelukmu, tapi itu tak mungkin kau sudah benar benar membuatku sakit, aku bingung akan kelanjutan hidupku tanpa mu, aku ingin terus bersamamu tapi semua kepercayaanku sudah luntur dengan semua sikap dan prilakumu sendiri, jangan salahkan aku bilamana aku teramat sangat membencimu.
Tapi semua rasa benciku tertutupi atas rasa cinta ku padamu. Aku tak habis fikir dengan semua ini, rasa sakit yang kamu buat benar benar melebihi sakit ku dulu dengan Chanyeol. Mendengar penjelasan Lisa tadi siang aku semakin yakin, aku yakin bahwa kamu gak benar benar mencintaiku. Benar kata Lisa bahwa kamu hanya terpaksa untuk menjalani hidupmu dengan ku. Membuang waktu berharga mu dengan ku yang benar benar tak kau anggap apa apa.
Dengarkan aku Hun, aku selalu mencintaimu meski suatu saat nanti perpisahan itu akan datang.
Pov End.To Be Continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Silly Love Vers. Jieun x Sehun (✔)
FanfictionMenceritakan kehidupan suami istri... Dimana sang suami memiliki kekasih,, begitu pula dengan sang istri,, tidak mau kalah dari sang suami. ia juga memeliki kekasih... Padahal, jelas" sang istri lagi hamil anak sang suami.. kok bisa??? kenapa bisa b...