Neun

637 102 6
                                    

Abis acara sedih-sedihan, mereka jalan ke mall terdekat.

Sejeong ngerengek minta temenin beli baju buat dia sama ibunya.

"Kamu aja sendiri, aku mau kesana dulu."

"Yaudah, jangan lama."

Topi yang di balikin kebelakang, dengan tampang songong udah kaya nandain kalo Sejeong itu bad girl banget cuy....

Setelah dapet baju yang pas buat dia sama ibunya, Sejeong juga beliin Daniel jaket buat olahraga. Dia duduk di kursi sambil nungguin Daniel.

"Udah?" Tanya Daniel, Sejeong nengok dan teriak histeris.

"PADLE POP OMG DANIEL!"

Ya. Daniel beliin es krim kesukaan Sejeong satu box.

"Kamu masih inget aja permintaan terakhir aku.." Ujar Sejeong sambil bergerak mengambil box itu dari tangan Daniel.

"Makasih banget huhuhu.." Daniel ngangguk sambil ngelus rambut Sejeong.

Sejeong ngasih satu tas kecil ke Daniel.
"Buat kamu."

Daniel ngelirik tas kecil itu, "Jaket?" Sejeong ngangguk. "Thanks too."

Mereka jalan ke taman belakang mall. Daniel mau nemenin Sejeong ngabisin es krim kesukaannya. Gabanyak kok, isinya cuma 10.

Daniel duduk di kursi bambu ngeliatin Sejeong makan es krim sambil main ayunan.

"Jangan di abisin semua."

Sejeong ngelirik, "Kenapa?"

"Nanti sakit gigi." Sahut Daniel. "Taro kulkas sebagian, baru makan lagi lain waktu."

Sejeong ngangguk nurut terus lanjut main ayunan.

Ponselnya bergetar.

"Hallo, Pak Daniel."

"Ada apa?"

"Bapak masih di Jerman?"

"Saya sedang di Indonesia."

"Bisa bapak ke kantor sekarang?"

"Saya sudah meminta Seongwoo untuk mengosongkan jadwal sampai hari Rabu."

"Tapi pak.."

"Sudah dulu ya."

Daniel mematikan panggilan, disana Sejeong menaikkan alisnya sambil mengemut es krim, ada apa? Daniel menggeleng.

Sejeong berlari ke arah Daniel setelah es krim kelimanya habis, bibir Sejeong dan lidahnya seperti beku.

"Daniel bibir aku kaya beku.." Kata Sejeong sambil memainkan bibirnya.

Daniel terkekeh, "Mau aku angetin?"

Sejeong melotot, "Gaperlu udah gapapa hehehehehe."

"Dasar."

Daniel menaruh dagunya di bahu Sejeong.

"Je, temenin aku futsal yu."

Sejeong mendongak, "Aku mau ikutan."

"Kamu gabisa mainnya."

"Bisa kok, kata siapa aku gabisa." Elak Sejeong. Sebenernya dia emang gabisa kok hehehehe.

"Kata kamu tadi."

Damn.

"Yaudah ayo." Sejeong menyerah dan mengekori Daniel menuju mobil.

[2] Schicksal | Sejeong DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang