"Sana Noona... Dubu mau pipis. Ayo antar dubu!" Ajak Dahyun.
"Eeeh?"
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Minatozaki Sana's POV
"Sanaa!! Ambilkan kopi!"
"Baik Pak"
"Sanaaaa.... ambilkan berkas!"
"Iya Pak"
"Sana... buatkan jadwal minggu ini"
"Siap Pak"
Itulah rutinitas sehari-hari yang aku alami di kantor. Menerima perintah dari si tukang suruh.
Siapa lagi kalau bukan dari bosku yang super nyebelin, dingin, pelit, dan semua sifat menjengkelkan hati pasti ada pada dirinya.
Dialah KIM DAHYUN, Pemilik perusahaan makanan Eagle Food. Salah satu perusahaan ternama di Korea.
Kalian pasti penasaran kan dengan parasnya?
Sebenarnya sih wajahnya lumayan tampan. Aku saja sempat terpesona dengan raut wajahnya yang tegas saat pertama bertemu.
Dia berambut klimis dan berkacamata hitam yang selalu menutupi matanya yang tajam.
Badannya tegap tapi tidak terlalu tinggi. Kalau berjalan nampak gagah dan angkuh layaknya seorang bangsawan keturunan ningrat.
Pakaiannya selalu rapih dengan kemeja dan jas mahal, tapi gaya berpakaiannya agak nyentrik.
Bagaimana dengan umurnya?
Tidak ada yang tahu pasti, karena tidak ada yang dekat dengannya di kantor. Tapi dilihat dari rupa dan sifatnya, mungkin diatas 35 tahun.
Dan rumornya dia masih bujangan alias belum menikah.
Yah jelas sih kenapa masih lajang sampai sekarang. Wanita mana yang mau dengan sifatnya yang dingin dan tempramen itu?
Aku pun kalau diberi kesempatan untuk menikahinya lebih baik kabur.
Lalu kenapa aku masih bertahan menjadi bawahannya?
Karena uang tentunya. Gajiku lumayan besar untuk seorang sekretaris. Gaji yang bisa menutupi biaya hidup untuk adik serta ibuku yang miskin.
Ya aku terus terang saja kalau memang hidup miskin.
Aku lulus dari kuliah saja mengandalkan beasiswa dari perusahaan. Dan perusahaan itu adalah PT Eagle Food ini.
Maka dari itu, aku terpaksa harus bekerja di perusahaan ini melayani si pemilik perusahaan tiap harinya.
Orang menyebutku sebagai sekretaris tapi aku merasa seperti seorang babu.
Tiap hari tak pernah henti melayani segala keperluan Pak Bos. Menyiapkan berkas, membawa berkas, mencatat laporan, mencatat hasil rapat, dan masih banyak lagi.
Dan kalau pulang bisa sangat larut bahkan sampai menginap sekalipun. Sungguh rutinitas yang sangat melelahkan.
"SANA!!!" Panggilnya dengan nada tinggi.
Aku yang sedang makan siang dengan temanku di ruang kerja, langsung bergegas ke ruangannya.
Padahal ini masih jam 12.59, tapi dia sudah ribut memanggilku.
YOU ARE READING
Mr. Happy [SAIDA]
RomanceDahyun pemilik perusahaan Eagle Food yang angkuh, suatu ketika sifatnya berubah 180 derajat menjadi seorang anak-anak. Sana sekretaris yang loyal padanya harus mencari cara untuk mengembalikan Dahyun seperti semula. Akankah Dahyun dan Sana dapat m...