Minatozaki Sana's POV
"Bayar nggak?!" Kata Dahyun dengan hidung melebar dan mata melotot.
Dahyun mencengkram pelanggan itu untuk mencegahnya kabur tanpa membayar terlebih dulu pesanannya.
Aku tersentak kaget saat Dahyun tiba-tiba berubah menjadi serius seperti itu.
Apakah dia sudah kembali menjadi dewasa??
"Hei lepaskan!! Aku tidak akan membayar untuk kesalahan yang sudah diperbuatnya!" Tekannya.
"Oh, kau masih mengotot, Hah??!" Berang Dahyun.
"Memangnya kena... a-aaw!!"
Tangannya dipelintir Dahyun.
"Hayo... kau masih mengotot paman?" Dahyun makin mengencangkan pelintirannya.
"Ya ampun-ampun... " Mohon pelanggan itu.
Dahyun mengendurkan pelintirannya.
"Cepat bayar pakaiannya!!" Perintah Dahyun.
"Ne-ne arrasseo"
Buru-buru pelanggan itu mengeluarkan uang yang ada di dalam dompetnya dan memberikannya kepada Dahyun.
"I-ini... mianhae sudah mengganggu kalian"
Dan sedetik kemudian Pelanggan itu pergi meninggalkan rumah kami.
"Dahyun?" Panggilku.
Ia yang semula mengernyitkan dahi tiba-tiba tersenyum lebar sekali sambil menunjukkan uang yang ada di tangannya.
"Lihat Dubu berhasil Eomma, Noona" Cengirnya.
Kami berdua ikut tersenyum.
"Woah Dubu sangat pemberani ya? Eomma sangat berterima kasih, berkat Dubu orang itu mau membayar jahitannya" Seru Ibu sambil mengusap kepala Dahyun.
Dahyun awalnya bingung dengan perlakuan Ibu, tapi sedetik kemudian tersenyum mendengar pujian yang Ibuku berikan.
Aku tersenyum haru.
Mungkin dia merindukan sosok seorang Ibu di kehidupannya.
Dan itu membuatku semakin bersyukur masih memiliki Ibu sampai saat ini.
"Noona~~" Tiba-tiba Dahyun memanggilku.
"Eh?" Bingungku.
"Noona tidak mau berkata apa gitu?" Tanyanya dengan muka memelas.
"Oh memangnya Dubu mau noona berkata apa, hmm?" Tanyaku sambil tersenyum.
"Hmm... ya apa gitu. Kan Dubu udah berani tadi" Ujarnya sambil menautkan jari-jemarinya malu-malu.
Omo! Dia lucu sekali!!
"Ne, gomawo Dubu-chan. Aku senang kamu mau menolong orang dan menjadi pemberani. Noona harap Dubu selalu menolong orang yang membutuhkan bantuan. Ingat pesan Noona ya?" Ucapku sambil mengelus wajahnya.
Dahyun tersenyum dan tangannya ikut memegang tanganku yang sedang mengelus pipinya.
Entah kenapa kalau dia seperti ini terlihat tampan.
matanya yang berkelopak tunggal itu juga sangat indah sekarang.
Cekleeek....
"Aigoo! Noona sama Dubu lagi apa??" Pekik sebuah suara yang ternyata milik Chaeyoung, adikku.
Kami berdua buru-buru menarik tangan masing-masing ke posisi mula.
"Iiih... Kalian ga boleh saling sentuh! Kan belum nikah. Dubu gak boleh nyentuh Noona!" Tekan Chaeyoung.
YOU ARE READING
Mr. Happy [SAIDA]
RomanceDahyun pemilik perusahaan Eagle Food yang angkuh, suatu ketika sifatnya berubah 180 derajat menjadi seorang anak-anak. Sana sekretaris yang loyal padanya harus mencari cara untuk mengembalikan Dahyun seperti semula. Akankah Dahyun dan Sana dapat m...