Minatozaki Sana's POV"Eeeh? Tanggung jawab apa?" Tanya Pak Bos bingung.
"Tanggung jawaaaab...."
Semua orang memasang telinga mereka lebar-lebar.
Muka Pak Bos menengang.
Apakah wanita ini hamil karena Pak Bos??
"Tanggung jawab apa Im Nayeon?" Tanya Pak Bos dengan tak sabaran.
"Ini" Wanita bernama Im Nayeon itu memberikan sebuah amplop coklat kepada Pak Bos.
Pak Bos pun membukanya dengan hati-hati.
Kami semua deg-deg an menunggu reaksi apa yang akan Pak Bos ekspresikan setelah melihat isi dari amplop coklat tersebut.
Mata Pak Bos melebar seketika saat membaca isi daripada amplop tersebut. Karena saking kagetnya, amplop beserta isinya terjatuh ke lantai.
"Ka-kauuuu..!!" Geram Pak Bos.
Tapi bukan merasa bersalah atas tindakannya, ekspresi yang ia tunjukkan malah terlihat seperti orang marah.
"Aku tidak mau bertanggung jawab!" Tukasnya.
Kami semua kaget mendengar jawaban Pak Bos.
"Apa maksud kamu gamau bertanggung jawab? Kamu harus bertanggung jawab Ayaaang! Aku gamau tau!" Tuntut Nayeon.
"Aku gak merasa melakukan ini. Jadi, untuk apa aku bertanggung jawab dengan sesuatu yang tidak aku lakukan?" Imbuh Pak Bos.
"Tapi kamu sudah menyetujuinya waktu itu yaaang!"
"Aku gak merasa tuh... Kamu yang ngelakuin kenapa aku yang tanggung jawab?" Tandas Pak Bos.
"Ma-maaf Pak mengganggu" Celetukku tiba-tiba.
"Apa?!"Bentak Pak Bos.
"Ehmm... apa tidak sebaiknya Bapak bicarakan berdua saja? Ini kan urusan pribadi anda. Tidak enak dilihat oleh yang lain" Saranku.
Dia melirik ke arah kami semua yang sedang memperhatikannya.
"Iya Pak, tidak baik jika anda tidak bertanggung jawab atas apa yang sudah kalian perbuat. Kasihan kandungan yang ada di dalam rahim kekasih Bapak" Tambah pak sutradara.
"Eeeh? Kandungan? Apa maksudnya?" Tanya Pak Bos bingung.
"Lho kalian sedang berdebat tentang Nayeon yang sedang hamil anakmu kan?" Tebak pak sutradara.
Pak Bos memukul keningnya keras.
Kami semua tampak bingung. Aku pun berinisiatif mengambil amplop coklat yang terjatuh di lantai.
Semua orang langsung mengerubungiku saat aku mulai membuka isi amplopnya.
Gubraaak!
Semua orang tampak menyesal saat membuka isinya.
Bagaimana tidak? Isinya bukan berita kehamilan dari kekasih Pak Bos melainkan berisi surat tagihan kredit -_-
"Kalian lihat kan apa isinya? Masih mau menuduhku yang tidak-tidak?"
Kami semua menggeleng-gelengkan kepala.
"Iiiih... Ayaaang! Ini gimana jadinya?" Sela Nayeon.
"Apanya yang gimana? Aku gamau bayar semua tagihan itu! Kamu kira aku pup duit apa?"
"Tapi kan kamu kaya, yaaang~ Masa uang segitu aja kamu ga ada sih?" Cecar Nayeon.
"Yah mau aku kaya atau enggak, uangku bukan untuk dibelanjakan hal-hal yang gak ada gunanya itu" Jawab Pak Bos.
YOU ARE READING
Mr. Happy [SAIDA]
RomanceDahyun pemilik perusahaan Eagle Food yang angkuh, suatu ketika sifatnya berubah 180 derajat menjadi seorang anak-anak. Sana sekretaris yang loyal padanya harus mencari cara untuk mengembalikan Dahyun seperti semula. Akankah Dahyun dan Sana dapat m...