34

2.6K 87 0
                                    

"Kalo mulai dari situ kayaknya enggak, soalnya nanti pelurunya bisa kena otak dan dia bakalan langsung mati" jelas Jenna.

"Aku tau kak, aku akan mulai dari melubangi kedua telinganya" ujar Jenna semangat.

Reyhan menyetujui ide Jenna, "Ide yang sangat bagus"

Jenna sudah menarik pelatuk dan bersiap untuk menembakkannya di telinga kanan Thea.
______________________________

Thea menutup matanya bersiap menahan sakitnya peluru yang akan menembus salah satu telinganya, namun ia tak kunjung merasakan sakit, ia malah mendengar keributan diluar gudang.

"Lo bawa temen kemari!"

"Lo bego apa beneran bego! Gue kesini kan di jemput sama orang suruhan lo" jawab Thea ketus.

"Kakak, aku takut" ucap Jenna manja.

"Kamu tenang aja, kakak akan selalu melindungimu. Berjanjilah kau tak akan memulai pertunjukan ini sebelum aku datang. Karena aku ingin melihat semua alasan penderitaanmu mati" ucap Reyhan sambil menatap Thea sinis.

"Aku berjanji kakak"

"Kalau begitu kakak akan mengecek kondisi di luar dan kembali dengan segera" pamit Reyhan dan pergi keluar gudang.

Jenna memutar kursi rodanya lalu menatap Thea tajam.

"Tuh mata habis di asah berapa kali? Tajam bener" ejek Thea.

"Lo beruntung karena gue nunda buat nembak telinga lo karena diluar ada masalah"

"Dan gue ga beruntung karena pernah nerima lo jadi temen gue dulu"

"Biar gue koreksi, bukannya dulu lo anggep gue sebagai sahabat?"

"Gue anggep lo mantan teman aja udah eneg apalagi mantan sahabat!"

"Cih! Kalo lo dulu bukan anak populer di sekolah. Mana sudi gue ngemis-ngemis minta lo buat nerima gue jadi sahabat"

BRAKK

Pintu dibuka secara kasar dari luar dan muncul lah sosok laki-laki dengan pakaian acak-acakan seperti gembel dan rambut yang berantakan seperti habis terkena angin puting beliung. Kondisi nya yang seperti itu membuat Thea tak mampu menahan tawanya.

"Mmpff. Hahahahahaha... Tuh rambut habis kena angin puting beliung dimana?" tanya Thea diselingi tawa geli.

"LO SIAPA? MANA KAKAK GUE?!!" teriak Jenna histeris.

"Kakak lo mungkin udah sekarat diluar"

"Hai sayang, kurasa keadaanmu lumayan baik" sapanya ke Thea.

Thea mencebikkan bibir, "Baik pala lo peang!"

"Siapa lo?" ujar Jenna menghentikan perdebatan antara mereka berdua.

"Ahhh.. Gue belum kenalan ya, ok mari kita adakan sesi perkenalan. Ehkmm, perkenalan nama gue Rivanno, bisa panggil Vanno. Tapi khusus buat Thea harus manggil gue sayang" Vanno mengedipkan sebelah matanya ke arah Thea.

'Si kampret! Ga tau sikon apa! Tetep aja ngeluarin gombalan recehnya disini' batin Thea.

My Cold Girl [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang