Ketahuan

1.9K 176 19
                                    

Beberapa minggu setelah semester baru dimulai, Sinbi mulai terbiasa dengan segala hal baru yang ia temui di Seoul.

Hampir setiap hari Umji dan Sanha datang ke rumah Sinbi untuk ikut makan malam bersama karna orang tua Umji memang jarang pulang.

Sinbi cukup senang berada di Seoul karna keberadaan Umji membuatnya lebih mudah bergaul di sekolah, tidak hanya di kelas tetapi di beberapa kelas ia sekarang sudah cukup mengenal banyak murid lainnya.

Terimakasih juga kepada Dahyun dan Eunseo yang menemani nya disaat Umji tidak ada. Ia juga bersyukur karna tidak mendapat masalah dengan geng nya Pinky.

Tapi entah mengapa sampai saat ini ia masih merasa bersalah pada Jungkook. Sejak ia bertukar tempat duduk, Jungkook tidak pernah menyapa ataupun tersenyum padanya. Sinbi merasa dianggap tidak ada.

Pernah suatu saat Sinbi berpapasan dengannya di bus. Ia melempar senyum pada Jungkook tetapi lelaki itu hanya membuang muka seolah tidak perduli.

"Umji-ya, kok aku ngerasa ngga enak ya." Ucap Sinbi. Ia meletakkan pulpen yang ia gunakan untuk mengerjakan PR.

Umji yang tengah memainkan ponsel di kasur memperbaiki posisinya dan duduk mengarah ke meja belajar Sinbi.

"Kenapa? Lu di bully sama geng pinky mambo?"

"Bukan. Itu loh aku dijauhin jungkook masa? Apa gara gara aku pindah tempat duduk ya?"

"Duh bi, kan gue udah bilang si jungkook mah mana mau deket sama cewe. Lu kan cewe bi. Jangan jangan lo suka ya sama jungkook?"

"Apaan sih, Ji. Ya aneh aja gitu awal awal dia nawarin diri buat nganterin aku ke ruang guru. Terus pas aku mau pindah bangku, dia nahan tangan aku. Orang orang pada ngeliatin anjir mana si pinky liatinnya galak banget. Iya pokoknya dia kek gamau aja gitu duduk deket pinky. aku kan jadi ngerasa bersalah."

"Iya, sih ya. Bisa aja si jungkook risih sama pinky, emang ya tuh cewe gangguin si Jungkook terus hadeh centil. Padahal ya bi, katanya dia udah punya pacar dari sekolah lain."

Sinbi mengangkat kedua alisnya. Tidak heran sih kalau Pinky punya pacar, gadis cantik sepertinya rasanya kurang kalau belum punya pendamping.

"Eh, lu suka sama Jungkook?"

"Ngga lah ji, ah kamu aneh aneh aja baru juga berapa minggu aku pindah kesini."

"Iya siapa tau gitu kan, pokoknya lu hati hati aja deh jangan sampe baper. Gue gamau liat lu sakit berjuang sendirian. Anjay."

"Cot."



* * * *


Keesokan harinya secara tidak sengaja Sinbi menaiki bus yang sama dengab Jungkook. Karena ia masih merasa awkward, Sinbi memilih untuk berdiri dan tidak duduk di sebelah kursi Jungkook yang kosong.

Entah mengapa ia merasa ada yang memerhatikannya. Sinbi melirik ke arah Jungkook yang juga ternyata tengah menatap Sinbi.

Gadis itu terbelalak saat mata mereka bertemu.

Aduh mampus mampus.

Sinbi memalingkan wajah, berusaha tidak menggubriskan tatapan Jungkook.

Tiba di bus halte sekolah, Sinbi turun dari bus dan berlari kecil menuju gerbang sekolah.

Namun langkah kaki nya masih kalah dengan langkah kaki besar Jungkook.

Lelaki itu berjalan mengimbangi langkah Sinbi. Ia menarik tangan Sinbi dan membawanya ke halaman belakang sekolah.

"J-Jungkook lepasin!" Pekik Sinbi yang tangannya masih terus di genggam erat oleh Jungkook.

Cheiloproclitic [ sinb x jungkook ] NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang