Pertemuan

4.1K 197 28
                                    

Awal semester baru bukanlah hal yang begitu dinantikan para siswa-siswi yang bersekolah. Yang akan mereka temui hanyalah pelajaran yang biasa mereka lalui setiap harinya, guru yang membosankan, alat tulis baru yang akan hilang beberapa hari kemudian, bau keringat setelah olahraga, dan kelas yang ribut saat jam kosong.

Namun nampaknya berbeda dengan salah seorang gadis yang menginjak tahun akhir di bangku SMA. 

"Sinbi, gimana seragam sekolah baru nya?" Teriak seorang wanita yang memasuki usia kepala lima. 

Yang punya nama menatap pantulan dirinya di cermin seraya membalas, "Cocok kok bun."

Sinbi mengambil tasnya dan berjalan menuruni tangga. Matanya menangkap sosok bunda yang sedang memasukan roti kedalam kotak bekalnya. 

"Kak eunjoo bakal nganterin kamu ke sekolah, nih masukin ke tas jangan lupa dimakan." Ucap bunda seraya memasukan kotak bekal kedalam tas gendong Sinbi. 

"Ngga usahlah sendiri aja, aku tau jalan kok." 

Sinbi kini menduduki bangku kelas 3 SMA. Namun berbeda dengan sebelumnya, ia akan bersekolah di sekolah baru. 

Semenjak Ayahnya dipindah tugaskan, keluarganya pun ikut pindah ke Seoul dan menetap. Beruntung Eunjoo sang kakak memang berkuliah di Seoul University jadi ia tak perlu melanjutkan ngekos. 

Berbeda dengan Sinbi yang harus pindah sekolah.

"Yakin?" Tanya bunda sedikit khawatir takut takut anak bungsunya ini kesasar.

"Yakin bun, kita udah bulak balik kesana dari minggu lalu buat ngurusin surat pindahan sama segala macemnya. Lagipula nanti aku bakal bareng kok sama Umji dari halte bus kedua." Jawab Sinbi.

Oh iya, Umji adalah teman Sinbi yang juga pindah ke Seoul. Bedanya Umji sudah tinggal di Seoul sejak 7 tahun yang lalu.

"Yaudah titi dj ya tiati dijalan." 

* * *

Sesampainya di halte bus kedua, Sinbi belum menemukan sosok Umji yang ia kenal. 

Selang beberapa menit, handphone-nya berdering tanda panggilan masuk.

"Halo? Bi maafin banget ternyata gue bareng Sanha berangkatnya.." Ucap Umji disebrang sana.

"Ih dodol bukannya bilang daritadi, aku udah di halte kedua ini! Lupa lagi naik apaan sekarang? Bus 7?" Tanya Sinbi sedikit panik. pasalnya ia berbohong kepada bunda nya kalau dia ingat jalan, padahal mah boro boro. Nyampe halte kedua aja udah syukur.

"Bukan bukan 7, naik bus 5 nanti turun di halte sebrang sekolah. 10 menitan dari situ kok bentar, jangan ketiduran!" 

"Aduhh iya iya, nanti tungguin depan gerbang ya. Masih malu aku." 

"Halah, malu maluin juga lu. Btw disini manggilnya lo-gue aja bi, kalo aku kamu agak gimana gitu."

"Eh, songong amat ni anak baru 7 tahun tinggal di Seoul. Iya iya nanti LO kalo udah nyampe gerbang telefon GUE ya." Ucap Sinbi sembari menekankan kata.

"Hahahaha jangan ngegas dong, see you." 

Oke, sekarang Sinbi hanya tinggal menunggu bus 5. 

"Neng ada yang bus 5 lagi? Kalau ga ada saya tutup pintunya." Suara kenek bus menyadarkan Sinbi. Bus 5 rupanya sudah datang daritadi sejak saat ia berbincang dengan Umji.

"Eh buset baaaang tungguin!!!"

Sinbi berlari menuju pintu masuk bus. Tangannya terulur menahan pintu yang hampir tertutup sempurna. E mampus dah kejepit tuh tangan.

Cheiloproclitic [ sinb x jungkook ] NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang