Part 28

17.3K 379 26
                                    

Typo bertebaran

<><><>

Ayyubi masuk kedalam mansion Johan, ia melangkahkan kakinya, Ayyubi mengedarkan pandangannya mencari Carry, Ayyubi merasa kalau Carry akan membicarakan hal penting denganya, sampai ia harus pulang dengan cepat.

Senyum Ayyubi mengembang saat ia melihat Carry sedang duduk di kursi rodanya di depan pintu yang terhubung dengan taman, pandangan Carry lurus ke dapan melihat setiap air hujan yang jatuh dengan deras, tapi pandangan Carry kosong, seolah ia memikirkan sesuatu.

Ayyubi mendekati Carry.

"Kak"sapa Ayyubi seraya menepuk pelan pundak Carry

Carry menoleh dan tersenyum "oh kau sudah datang, duduk lah"pinta Carry.

Ayyubi duduk di samping Carry, mereka sama-sama melihat pemandangan saat ini.

"Ayyubi aku ingin bertanya"ucap Carry

Ayyubi menoleh kesamping "iya kak"

"Seandainya kamu memiliki seorang suami--"

"Suami?"sela Ayyubi cepat

Carry mengangguk "dan seandainya juga kamu memiliki penyakit yang mustahil untuk di sembuhkan, apa kau rela melepaskan suami mu untuk wanita lain?"

"Tidak. Aku tidak rela melepaskan dia"ucap Ayyubi

"Menurut ku kak, suami harus menerima kondisi dan keadaan istrinya, jika memang aku ada di posisi itu aku tidak akan rela melepaskan suami ku"lanjut Ayyubi

Carry tersenyum.

Ternyata pendapat kita berbeda, aku memang tidak rela melepaskan suami ku untuk wanita lain, tapi demi kebahagiaan suami ku dan kebahagiaan anak ku aku harus rela, aku tidak boleh egois, kondisi ku sekarang tidak bisa di prediksikan bisa saja tuhan menyabut nyawa ku kapan saja, dan itu penyesalan terbesar untuk jika saat aku tiada nanti suami dan anak ku tidak merasakan kebahagiaan~Carry

"Oh ya kak, tadi di telepon kakak mau membicarakan sesuatu dengan ku"ucap Ayyubi

Carry menoleh ke arah Ayyubi, ia memegang tangan Ayyubi "Besok malam suami ku akan menghadiri undangan pernikahan temannya, aku ingin kau mendampingi suami ku"

"Apa?!"

<><><>

Ditengah derasnya hujan Hans mengendarai mobil sport'nya dengan kecepatan tinggi, ia sangat kesal saat tau Lean ada di mansion papa'nya, Hans mengetahui itu dari Mama'nya, dan itu membuat darah Hans seketika naik.

Memang Lean adalah kekasihnya, tapi itu menurut pandangan keluarganya, Hans tidak mencintai Lean, Hans tau kalau Lean adalah seorang player sama seperti dirinya, tapi walaupun Hans seorang player tapi Hans tidak suka melihat seorang wanita yang selalu bermain dengan seorang pria asing, Hans juga tau kalau Lean bermain dengan seorang pria hanya untuk menghilangkan rasa kesepian.

Mobil Hans berhenti mulus di depan pintu depan mansion semua maid menunduk saat mereka menyadari kehadiran Hans. Jarang sekali Hans berkunjung ke mansion papa'nya bahkan bisa di bilang satu tahun sekali Hans datang.

Hans melangkahkan kakinya cepat, ia benci menginjakkan kakinya di mansion ini, jika tidak karna gadis itu ia malas untuk bertemu orang tuanya. Hans memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang tuanya, dan Hans memiliki alasan untuk itu.

Grep!

Tiba-tiba Hans merasakan ada yang memeluknya dari belakang, Hans melihat pinggangnya dan ada tangan yang memeluk pinggangnya.

MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang