18 🔞
Highest rank #1 in devil (09/04/2019)
#2 in romantis (09/04/2019)
Dalam satu hari saja Ayyubi kehilangan semuanya.
Kebahagiaan.
Harta.
Dan.
Cinta.
Semua hilang begitu saja.
Tapi ada satu hal yang tidak ingin Ayyubi hilangkan yaitu kenang...
Apa maksud Hans mengatakan itu pada ku? Apa dia tau kalau aku mencintai kakaknya
"Ma..maksud mu?"ucap ku gugup
Saat ini Hans masih ada di hadapanku, bahkan sekarang jantung ku berdegup kencang hanya karna satu pertanyaan yang Hans lontarkan. Arghh sial kalau benar dia tau kalau aku mencintai kakaknya akan menjadi masalah besar.
Aku lihat Hans menaikan satu alisanya seraya menatap ku
"Kenapa kau gugup?"tanya Hans
Aku memalingkan wajah ku.
"Hah?! Gugup? Tidak, aku tidak gugup. Buat apa aku gugup di hadapan mu"ucap ku
Tiba-tiba saja Hans menarik dagu ku, mata ku membulat saat manik matanya menatap ku.
"Serius?"tanya Hans
Dengan cepat aku menarik tangan Hans yang memegang dagu ku.
"Hans! Nanti ada yang melihat kita"ucap ku
Hans adalah pria bodoh yang pernah aku temui. Ya aku akui dia adalah salah satu CEO muda yang termasuk sukses di usia muda bahkan ia salah satu pria paling kaya di Amerika, tapi menurut ku dia tidak lain adalah pria bodoh.
"Memangnya kenapa? Mereka punya mata kok"ucap Hans dengan mudahnya
"Hans! Kau bilang kenapa? Kau itu bodoh ya"
"Ini Mansion Kakak ku tidak ada yang berani dengan ku ataupun dengan kakak ku, lagian disini hanya ada kita berdua saja"
"Hans aku tidak ingin terjadi kesalahpahaman"
Aku mendorong dada Hans agar menjauh dari ku.
"Permisi, nanti aku ada kelas"ucap ku
Hans menjauhkan tubuhnya dari ku.
Aku melangkahkan kaki ku meninggalkan dapur.
"Kau sudah mulai kuliah?"teriak Hans
Aku tidak menjawab pertanyaan Hans. Aku langsung saja pergi ke kamar, memang benar hari ini aku akan mulai kuliah lagi, sudah cukup lama aku cuti kuliah masalah catatan dan pelajaran yang tertinggal nanti saja aku kerjakan.
<><><>
Ayyubi sampai di kampus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang Ayyubi sedang duduk di bangku dekat taman dengan tumpukan buku di atas meja tangan Ayyubi sibuk menulis apa yang ada di buku itu, kelas akan di mulai jam 13.00 siang sedangkan sekarang baru jam 11.30 masih banyak waktu untuk menyelesaikan catatannya.
