3

658 38 55
                                    

Story by Arazaku Vya

Disclaimer Eiichiro Oda

Pairing Luffy x Nami

*****
Mempesonanya kamu
Menyungging senyummu
Menghiasi raut wajahmu
Mendiamkan detak jantungku

-Khalil Gibran (Jatuh Cinta Padamu)-

****

Nami terdiam melihat jendela kelasnya. Dilihatnya Luffy yang sedang bermain sepak bola bersama dengan Zoro. Nami menghela nafas dengan beratnya menatap seisi kelasnya yang kosong , sebenarnya kelasnya sedang ada pelajaran olahraga , tapi Nami tak bisa mengikutinya.

"Jika saja kakiku tak keseleo tadi, pasti aku sudah ada dilapangan menyemangati Luffy bermain sepak bola bersama gadis - gadis sekelasku ." Ucap Nami menatap penuh cemburu kepada gadis - gadis teman sekelasnya yang menatap pacarnya seperti mangsanya.

"Coba tadi pagi aku berangkat naik sepeda sama Luffy bukannya sok - sok an jalan kaki segala , baka Nami ." Ucap Nami kesal pada dirinya sendiri.

Disisi lain Luffy yang sedang bermain bola menghentikan permainannya dan berjalan menuju ke pinggir lapangan untuk beristirahat. Dilihatnya disekitar lapangan banyak gadis yang menatapnya dan menyemangatinya tadi.

"Jika saja Nami dibarisan itu." Batinnya menatap bosan gadis - gadis itu.

Dialihkan pandangannya menuju kelasnya , dilihatnya Nami yang menatapnya dengan tersenyum manis membuat Luffy memerah dan membalas senyumnya lalu melambaikan tangannya kepada kekasihnya itu.

"Aku bersyukur , aku bisa sekelas denganmu lagi Nami." Batin Luffy yang masih setia menatap Nami.

Luffy berjalan menuju jendela kelasnya yang kebetulan berada dilantai 1 dekat dengan lapangan tempatnya berolahraga bersama teman - temannya dan hal itu membuat seluruh siswi disana kesal , kecuali satu siswi yang terlihat tak peduli.

"Bagaimana kakimu, Nami ?" Ucap Luffy.

"Baik, tapi masih sedikit sakit. Hah... sepertinya aku terjebak disini sampai pulang ."

"Tak apa , kalau kau butuh sesuatu kau bisa minta tolong padaku kan ."

"Pastinya, salah siapa aku bisa keseleo ."

"Lah bukannya itu salahmu yang gak mau aku boncengkan naik sepeda ."

"Salahmu sendiri datang telat menjemputku , akhirnya aku terpaksa jalan kaki kan ." Ucap Nami kesal.

"Salahmu tak mau menungguku ."

"Pokoknya itu salahmu , titik."

Luffy menghela nafas kesal. "Kenapa wanita tak mau disalahkan ?" Pikirnya kesal.

"Ok fine, aku yang salah."

"Nah , gitu dong." Ucap Nami senang membuat Luffy menghentikan kemarahannya lalu mengelus rambut orange Nami membuat sang pemilik rambut memerah karenanya.

"Aku jadi ingin menciummu jika wajahmu memerah begitu." Goda Luffy membisikan ditelinga Nami membuat Nami semakin berwajah memerah.

Luffy ketawa kencang melihat Nami berwajah memerah , lalu mencubit pipi Nami dan kabur melarikan diri sebelum Nami marah padanya.

"Sakit." Ucap Nami tersenyum sambil mengelus pipinya bekas cubitan Luffy.

****

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang