11

526 34 40
                                    

Story by Arazaku Vya

Pairing Luffy x Nami

Disclaimer Eiichiro Oda

*****
Thanks ya untuk ma sista CristinSidabutar yang bantu ide untuk kisah ini

****

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya,

-Khalil Gibran-

******

Nami terkejut melihat kertas pemeriksaan hasil lab ditangannya. Air matanya mengalir seketika membaca hasil yang dikeluarkan dari sebuah lembaran kertas itu.

"Jadi hal ini terulang kembali." Ucap Nami kepada Chopper didepannya.

Chopper hanya mengangguk sedih tak bisa berkata - kata. Robin sahabatnya pun hanya bisa mengelus punggungnya menenangkannya.

"Padahal aku baru saja mendapat kebahagianku bersama Luffy." Ucap Nami menunduk.

Robin langsung memeluknya dan menenangkannya. Sahabatnya yang satu ini sama sekali enggan meninggalkan wanita itu sendirian saat ini. "Apa yang harus aku lakukan, Chopper ?" Tanya Nami kepada Chopper.

"Ikuti kemoterapi seperti dulu lagi Nami." Ucap Chopper.

"Karena tulang sumsum yang kau terima saat ini tidak lah cocok untukmu." Lanjutnya.

Nami menggeleng keras menjawab pertanyaan Chopper dan berkata, "Bukannya kau berkata bahwa aku sedang mengandung, Chopper dan bila aku ikut kemoteraphi bagaimana dengan kandunganku ?" Ucap Nami kepada Dokter berkulit coklat itu.

"Maaf, Nami jika kamu ingin sembuh terpaksa kau harus menggugurkan kandunganmu." Ucap Chopper membuat Nami meneteskan air matanya.

"Aku tidak mau." Ucap Nami dengan tegas.

"Tapi_." Ucap Chopper.

"Chopper, maafkan aku tapi aku akan tetap mempertahankan buah cintaku ini dengan Luffy dan bila aku telah tiada nanti jangan beri tahu dia aku meninggalkannya karena penyakitku ini tapi biarkan dia tahu aku meninggalkannya sebagai seorang ibu yang dengan bangga menyumbangkan nyawanya untuk anaknya." Ucap Nami kepada Chopper.

"Dan Robin aku minta tolong , jangan beri tahu siapa pun tentang hal ini." Ucap Nami sambil menatap Robin.

Robin mengangguk dan kembali menenangkan sahabatnya ini.

*****

Nami berjalan gotai memasuki rumahnya. Tak lupa dengan ucapan salamnya ia membuka pintu rumahnya. Ia tersenyum melihat suaminya merentangkan tangan didepannya. Ia melangkah dan langsung memeluk erat suaminya itu, seakan - akan beban yang ia terima hilang sudah.

"Gimana harimu, sayang ?" Tanya suaminya sambil memeluknya.

"Melelahkan dan membahagiakan." Ucap Nami tersenyum.

"Apa yang membuatmu bahagia dan juga lelah ?" Ucap Luffy kepada dirinya.

"Coba tebak." Ucap Nami.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang