Berdiam aku dibalik awan...
Sembunyi aku menggapai sunyi.
Aku ditelan mimpi,
Tengah dicumbu oleh ilusi.Antara ada dan tiada...
Aku berpaling memikirkan dia.
Tak tahu arah, kemana
mimpiku tertuju..
Tak tahu alamat, hanya
bertemu ia satu.
Senyum itu...
Tatapan itu...Jiwaku keruh,
Hatiku rapuh.
Terkadang aku lumpuh...
Terkadang aku jatuh...
Tak jarang pula aku runtuh.
Melihatnya,
Aku tetap teguh.Aku terbangun dan berdiam.
Kukira sudah malam...
Kukira mentari tlah terbenam..
Senyum itu menafsirkannya,
Menanda hari cerah-ceria menyambut hadirnya.Berdiam aku dibalik awan...
Sembunyi aku menggapai sunyi.
Aku tak tahu lagi...
Aku tak tahu lagi...
Akankah ia nyata atau
hanya seberkas mimpi?
Tinggalkan aku dalam sepi,
Izinkan aku terlelap lagi.
~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Jingga
PoetryBait per bait sajak yang kutulis merupakan rindu... Seisi kata yang tertera merupakan bukti bahwa aku mencintaimu.. Namun takdir tiada berpangku... Kau pergi tinggalkan luka dan pilu.. Kau buat kuharus menunggu waktu.. Berlalu... Terus berlalu... Hi...