Setelah mendapat kabar dari Hero bahwa balapan akan dimulai pukul 23.00 maka dari itu Rafi bersama kurcaci-kurcaci berkumpul di rumah Rafi. Sekedar bersantai-santai.
Kurcaci?Aldi, Reza, dan Vian.
"Eh gue ada pertanyaan!" seru Aldi dengan tangan kanannya yang membawa selembar kertas.
Ia menunjukkan beberapa stickman di kertas tersebut lalu mereka disuruh menebak yang manakah Vian.
"Yang paling depan, karena gue bakal menjadi pemimpin bagi keluarga gue nantinya"
"Salah, jawabnnya ini. Bwahahaha" seru Aldi sambil menunjuk Vian dengan telunjuknya.
Mereka serempak menatap satu sama lain lalu menatap Aldi. Point! Satu bantal berhasil menimpuk kepala Aldi.
"Derita orang laper gini nih"
Rafi, Reza, dan Vian saling bertatapan tidak mengerti.
"Apa hubungannya!" Vian ikut bersuara
Aldi hanya menggaruk-garuk rambutnya yang sudah berantakan membuatnya lebih berantakan.
○○●●○○
Tepat pukul 22.30 Rafi bersama kurcaci-kurcaci bergegas menuju lokasi yang telah ditentukan oleh anak SAKA.
Tak butuh waktu lama untuk menuju lokasi. Arena sudah ramai dipenuhi oleh anak SAGA dan SAKA.
Dari berita yang beredar ketua SAKA adalah seorang perempuan.
Dulu pernah sekali dua kali SAGA balapan dengan SAKA tetapi ketua masih dijabat oleh seorang laki-laki.
"Halo bro, udah lama ga ketemu. Apa kabar?" seru seseorang disamping Rafi yang tak lain adalah Ero, anak SAKA.
"Eh lo Ro, kabar gue baik. Pa kabar juga?"
"Baik banget malah, anak anak pada kangen balapan ma SAGA noh" Ero melambaikan tangannya menuju sekerumunan anak SAKA.
"Wadaw, ketua lo belum dateng Ro?"
"Eits udah dong daritadi malahan, gila tuh cewe bener bener"
"Cewek?"
"Yoi, mau lo embat Fi?"
"Ha? Lo aja deh gue udah ada soalnya"
Ero tertawa "Yaudah sih, gue bawa jangan nyesel lo"
"Bawa gih"
"Siyap, bro gue cabut duluan" Ero barlalu pergi menuju rombongan anak SAKA
"Hei" sapaan seorang cewe terdengar lembut ditelinga Rafi.
"Gue Mayla, ga mau sombong sih. Tapi gimana lagi, udah banyak sekolah yang gue taklukin"
Ini ketua SAKA? Bahkan Mayla lebih mirip seorang model daripada seorang pembalap.
"Ga percaya sama gue? terserah lo sih" ucap Mayla sambil mengibaskan rambutnya.
Rafi tersenyum remeh, ternyata sifat semua ketua SAKA sama saja. Selalu merasa dirinya adalah yang terbaik.
"Hem"
"Kenapa? Lo terpesona sama gue. Emang sih gue cantik, mana ada cowo yang bisa nolak gue"
"Atau jangan-jangan lo suka sama gue ya!?""Mungkin..."
"Jadi lo suka sama gue?"
"Dih orang gue nyanyi"
"Mungkin kumau memaafkan mu kembali..""Awas lo ya!" Teriak Mayla yang membuat perhatian semua orang tertuju ke dirinya.
"Oke" jawab Rafi santai.
Lagi-lagi Mayla mendengus kesal.
Setelah beberapa menit persiapan akhirnya balapan dimulai. Putaran pertama berhasil Rafi pegang.
"RAFI!"
"MAYLA!"
"RAFI"
"MAYLA"
Suara penonton bersaut-sautan meneriakaan nama Rafi dan Mayla.
Putaran kedua berhasil Mayla pegang.
Rafi dan Mayla berkejar-kejaran sama-sama ingin memenangkan pertandingan ini.
Inilah detik-detik putaran terakhir. Terlihat Mayla yang sedang berusaha menepis jarak dengan Rafi.
Disaat Mayla lengah Rafi melajukan motor dengan kecepatan penuh, yang membuat para penonton kembali ricuh.
"RAFI!"
Mayla kembali berusaha menepis jarak dengan Rafi tetapi tidak bisa. Hingga akhirnya malam ini Rafi menjadi pemenangnya (SAGA pemenangnya)
Semua anak SAGA bersorak sorai penuh kemenangan memenuhi langit-langit malam.
Derungan motor berhenti tepat disamping Rafi dan muncullah sosok Mayla.
"Segitu aja sombong" ucap Mayla
"Yang ada situ kali"
"Hihh"
"Ngapa? Liat kunti lo"
"Lo nyebelin banget sih"
"Ya" ucap Rafi menyisakan rasa sebal di benak Mayla
Bersamaan dengan itu gerombolan anak SAGA berlarian penuh kegembiraan menuju tempat Rafi berpijak. Ada sekitar 20-25 anak SAGA menonton pertandingan singkat tadi.
"Gila lo, ada cewe cakep diembat kek. Sayang banget"
"Kaya sapa aja lo, tau kan gimana si Rafi"
Rafi yang mendengar hal tersebut tersenyum sambil menunjukkan sederet giginya.
"Gini nih kapten yang patut dicontoh" ucap Leo menepuk-nepuk pundak Rafi.
"Yoi, berkat doa gue ini. Apa lagi ada cewe cantik yang doa in juga" ucap Juna sambil melirik satu-persatu cewe-cewe yang berkelayut manja di lengannya.
"Jun katanya mau bagi-bagi, mana?" Ucap Rio menagih janji Juna.
"Ini punya gue, lo lain kali aja"
"Sialan" Rio ingin sekali mencabik-cabik wajah Juna jika itu tidak akan membuatnya terusir dari sini.
Mereka tertawa bersama, saling mengejek, dan tertawa lagi melupakan sejenak masalah masing-masing.
Inilah momen anak tongkrongan SAGA yang sempat hampir punah, tetapi akhirnya tidak jadi punah.
Hadiah? Tidak ada kata hadiah malam ini. Dalam pertandingan balap ini yang kalah membawa kekalahan dan yang menang membawa kemenangan.
○○●●○○
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Dan Mahameru
Teen Fiction[#302dari8,36k(kisah)26February 2020] [#153dari3,31k(kasihsayang)26February 2020] [#466dari11,9k(masa lalu)26February2020] [#35dari2,59k(keren)23April2020] [#22dari596(cintadisma)23April2020] Sepotong kisah tentang pesan, rahasia, dan teka teki. Pes...