Dekat

632 36 0
                                    

Pagi ini kelas XI IPA 2 jam pelajaran olahraga,semua alien di IPA 2 sudah memakai kaos olahraganya masing masing kemudian menuju lapangan belakang.

Pada saat perjalanan ke lapangan belakang,mereka harus melewati kelas Bahasa yang sedang berkerumuman heboh.

Kerumunan kelas Bahasa yang heboh itu sempat memelan ketika segerombolan anak  IPA melewati kelas mereka.
Nila dan Alya sudah sibuk melambai lambaikan tangannya ketika melihat IPA 2 akan melewatinya.

"Araa...."Sapa cowo manis berkacamata dengan rambut sedikit berjambul,tersenyum manis kepada Ara.

"Arka,gue ngga disapa nih?cuma Ara doang yang disapa"Celetuk Feni yang juga teman seorganisasi bareng Arka

Arka menoleh,dan meringis kecil.Cowo itu menegak lalu melangkah mendekat,dia mengatakan sesuatu dengan sangat pelan membuat Ara lebih mendekat.

"Cantik banget anjirr,pantes Arka betah"Heboh Fiko

Fai bingung sendiri,siapa yang disebut cantik oleh fiko,kemudian Fai menegak mencari siapa cewe itu,kemudian bergumam "ohhh si pipi bolong"

"Liat noh senyumnya,gula banget kan,temen gue tuh"Ucap Alya dengan bangga

"Gue mau dong yang kaya punya Arka"Ucap Fiko antusias

"Lo mah cuma ampas,mana ada yang mau sama lo"Teriak Nila sambil tertawa

Ketika hendak pergi Arka mencekal tangan Ara,kemudian membisikan sesuatu yang membuat Ara tersenyum malu malu hingga pipinya merona,diselingi dengan tangan Arka yang mengacak pelan rambut Ara.
Semua yang melihat itu gemas sendiri,ini adalah moment paling langka di kelas Bahasa,Arka yang tergolong cowo kalem bisa membuat merona seorang  cewe,waww ajaib sebuah kemajuan pesat,tak disangka ada sepasang mata yang melihat kejadian itu dan tersenyum kecut,Putri,ya dia adalah Putri......

........................................................................

Arka berdiri tak jauh dari lapangan.
Matanya memperhatikan gerak gerik gadis itu yang sedang berolahraga ditengah lapangan....

Pemuda itu mengerjap.Menyadari bahwa Ara melangkah ke arahnya.

"Arka,ngapain lo disini?"Tanya Ara

Arka merapatkan bibir,lalu berdehem santai mencoba seperti biasa "nungguin lo nih,biar sekalian"

"Emm Arka"Ara bersuara

Membuat Arka kini menoleh sepenuhnya,menatap sosok gadis itu dengan pekat.

Ara menipiskan bibir.Tak menyangka  tatapan pemuda itu memberi efek besar pada Ara.Hatinya berdesir,pipinya merona.

"Menurut lo kalau ngga tau alamat tuh mending tanya langsung apa tanya orang lain?"Tanya Arka

"Emang kenapa?"

"Jawab aja"Arka melanjutkan ucapannya

"Ya nanya langsung lah"

"Nah kalo gue nanya rumah lo,lo mau ngasih tau kan?Sekalian bareng aja sama gue"Jawab Arka dengan santainya deselingi cengiran bodohnya

Ara menyipitkan matanya.

Bodohnya,seakan lidahnya kelu,ia tak punya kalimat yang bisa diucapkan untuk sekedar menolak.

Atau sebenarnya Ara tak ingin menolak?

HE IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang