17/01

1.4K 61 1
                                    

Seperti ada sesuatu yg berlari, tapi di sekujur tubuhnya itu seperti ada Api, bukan manusia, mana mungkin manusia yg tubuhnya penuh Api tidak berteriak kepanasan?

tentu gua penasaran, dia berlari ke arah belakang Rumah. dia lari ke arah Sawah. meskipun jauh, tapi gua masih bisa melihat sesuatu yg penuh dengan Api itu berlari kencang.

disaat gua berada di ujung jalan, gua berdiri di dekat sawah. sesuatu yg tubuhnya penuh dengan Api itu terbang lalu dia menghilang. entahlah, hilang begitu saja.

saat itu, punggung gua makin terasa panas. rasanya kaya di olesin balsem remason satu ember. panas bener. gua balik ke rumah, gua buka baju, gua ngaca. buseeet. dipunggung gua ada bekas telapak tangan. sial, apa ini gara-gara dijorokin sama yg tadi itu?

badan gua makin panas, terlebih lagi punggung gua. gabener ini, ga boleh dibiarin. saat itu juga gua mandi, lalu, setelah itu gua melakukan sesuatu untuk menghilangkan bekas telapak tangan yg ada dipunggung gua.

tentu, gua juga harus mencari tau siapa mahluk yg tadi dorong gua. siapa dia? maksudnya apa? kenapa dia datang ke gua lalu dorong gua sampai gua mau jatoh terus punggung gua jadi begini? apa mahluk itu adalah suruhan orang? tapi disuruh siapa? siapa yg tega bikin gua begini? salah gua apa?

ga mau buang-buang waktu, gua langsung melakukan sesuatu. tujuan gua yg pertama, tentu untuk mencari tau siapa mahluk yg udah bikin punggung gua panas. sekalian, gua juga mau tau siapa orang yg menyuruhnya. kedua, gua mau menghilangkan tanda telapak tangan yg ada di punggung gua. karna sekarang tidak hanya panas yg gua rasa, tapi gua mulai gatal dan gatalnya itu susah ilangnya. gua garuk tapi gatalnya tetap ada. itu menyiksa.

sebelum gua 'melangkah' lebih jauh, gua panggil sesuatu yg sering gua 'Kemat'. entah kenapa, saat itu. sesuatu yg gua Kemat itu lama hadirnya. cukup lama gua nunggu, akhirnya dia datang juga.

dia bilang "maafkan saya, tadi saya sedang mengejar sesuatu yg tadi anda kejar" gua tanya "jadi kamu tau kejadian yg saya alami malam ini?" dia bilang "iya, saya melihat kejadian itu. sesungguhnya saya tidak pernah jauh dari anda. saya melihat apa yg anda lihat malam ini dan saya pun ikut merasakan apa yg anda rasakan saat ini"

gua tanya "kamu kepanasan?" dia menjawab "betul, saya kepanasan" gua tanya "kenapa kamu bisa merasa kepanasan juga? yg saya tau, kamu kan diciptakan dari Api. aneh rasanya jika kamu merasakan kepanasan" sambil tersenyum dia berkata "saya tidak perlu menjelaskan itu, suatu hari nanti anda akan mengerti sendiri"

gua bilang "saya memanggil karna saya butuh bantuan, tapi ternyata kamu sudah mengejar sesuatu yg ingin saya ketahui itu. tunggu, apakah kamu sudah tau siapa dia sebenarnya?" dia bilang "tidak, saya memang mengejarnya. tapi langkahnya terlalu cepat, tidak terkejar dan saya belum tau banyaj tentangnya"

gua bilang "begini saja, saya akan mulai mencari dengan cara yg biasa saya lakukan. tugasmu, cari tau dengan cara yg biasa kamu lakukan juga. tapi sebelum kamu pergi, tolong bantu saya untuk menghilangkan tanda telapak tangan yg ada di punggung saya"

gua membuka mata, saat itu gua berada di suatu tempat yg begitu gersang. rasanya matahari berada tepat di atas kepala gua. ga cuma itu, tanah yg gua injakpun rasanya begitu panas, malah di sudut lainnya gua lihat di tanah tersebut keluar Api.

disana gua mulai mendengar suara jeritan, tangisan, teriakan. kaget sih, takut juga. ah biarin, gua tetap berjalan dan di depan gua mulai terlihat banyak bangunan seperti gedung-gedung tinggi. gua berlari ke arah gedung-gedung itu untuk mencari tempat berteduh, tempat berlindung. karna sungguh, gua sangat kepanasan.

rasanya gedung-gedung itu terlihat sangat dekat, tapi sudah cukup jauh gua berjalan, gua belum sampai juga disana. malah gua merasa jalan di tempat. tak lama kemudian, langit menjadi gelap, turun hujan. tapi air hujannya itu hitam. tidak hanya itu, tidak hanya hujan air, tapi juga api.

ya, bentuknya seperti bola api. turun dari langit lalu kemudian menghujani gedung-gedung tersebut sehingga gedung-gedung itupun perlahan mulai terbakar. suara tangisan, jeritan dan teriakan itupun semakin keras terdengar.

sedikit demi sedikit, gedung-gedung itu terlihat seperti kayu yg dibakar. semuanya terbakar, Api menjadi sangat besar. gua semakin kepanasan, lalu bola Api yg turun dari langit itu mulai mendekat ke arah gua. bukan mendekat, tapi seperti ingin ngejar gua lalu membakar gua.

dalam hati gua ngomong "halah, cuma mimpi" gua berdiri disana, lalu ada bola Api yg ukurannya kecil mengenai tangan kiri gua. lalu tiba-tiba ada yg memegang tangan kanan gua dan dia berkata "PERGI!!"

gua membuka mata, gua berada di kamar gua lagi. saat itu, gua ngerasa ada yg aneh. gua berdiri lalu gua nyalain lampu kamar. gua lihat jam, saat itu waktu menunjukan jam 4 pagi. gatau kenapa, badan masih terasa panas. gua mandi lagi.

pas gua mandi, ini tangan kiri gua kenapa? pas kena air itu rasanya perih banget. idih, kenapa ini? kaya luka bakar. sial, telapak tangan yg ada di punggung gua aja belum ilang, ini malah nambah lagi di tangan kiri gua.

dalam hati gua ngomong "ini tangan kiri gua kenapa? hah? masa gara-gara itu? itu kan di mimpi?" gua ga ngerti, kenapa Api yg kena tangan gua di mimpi, lukanya ada disaat gua membuka mata? tunggu, apa gua kena kutukan? apa ada orang yg jahil sama gua? makin ga ngerti.

ini sudah memasuki waktu Subuh, gua masih di kamar mandi. suara orang yg bershalawat dari beberapa Masjid sudah terdengar, salah satu diantaranya memberitau bahwa Sholat Subuh itu sekitar 15 menit lagi. gua langsung gerak cepat.

lalu terdengar ada yg mengumumkan berita duka, ada orang yg meninggal. gua gatau siapa yg meninggal, karna suara pengungumannya itu tidak jelas, suaranya jauh, mungkin dari Kampung lain.

selesai Mandi, Azan Subuh berkumandang, gua pergi ke Masjid. setelah Sholat Subuh, ada pengumuman lagi. kali ini pengungumannya itu di Masjid dekat Rumah gua. mungkin yg tadi sudah di umumkan di Kampung Sebrang. sekarang gua bisa mendengar dengan jelas, yg meninggal itu namanya Herman.

gua bertanya-tanya "Herman yg mana ya? kan banyak yg namanya Herman" ga lama setelah itu, salah satu Teman gua telpon "Bang, lu ada dimana?" gua jawab "ada di rumah, ada apa?" dia bilang "Bang, Herman meninggal" gua tanya "iya tadi gua denger pengumumannya, itu Herman yg mana ya?" Temen gua bilang "Herman yg Tukang Ojek itu Bang, ngeri Bang"

gua bilang "ngeri apanya sih? semua yg hidup kan pasti meninggal. gatau kapan dan dimana. yg namanya umur, siapa yg tau" Temen gua bilang "iya Bang, gua ngerti itu. gua ngeri Bang, soalnya Herman Hangus"

gua bingung, gua tanya "Hangus? maksudnya gimana?" Temen gua bilang "Badannya Herman Hangus, gosong" gua tanya "rumahnya kebakaran bukan?" Temen gua bilang "engga Bang, rumahnya ga kebakaran. ngeri deh Bang, Badannya Hangus kaya kebakar gitu, tapi Kasurnya biasa aja, Badannya doang yg Hangus"

hah? tunggu, kemaren-kemaren ada Perempuan yg katanya meninggal dan Badannya Hangus seperti Terbakar dan orang yg pertama melihatnya itu adalah Herman. dan sekarang, Herman meninggal dengan kondisi yg hampir sama dengan Perempuan itu. ada apa ini sebenarnya?

BANASPATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang