gua bilang "saya mau kalian pergi dari orang-orang ini, mereka tidak tau apa-apa tentang kalian" tapi mahluk-mahluk itu tidak mau pergi karna mereka dendam serta ingin melihat ketiga orang ini mati di tangan mereka sendiri. gua bilang "jika kalian tetap berkeras hati, jika kalian tetap ingin mereka mati, maka saya juga akan membuat teman, keluarga bahkan anak-anak kalian mati juga. kita hancur-hancuran saja kalo begitu"
mereka berkata "awalnya kamu bilang bahwa kamu akan membakar Rumah-rumah kami, sekarang kamu akan membuat keluarga kami mati. manusia memang lebih pintar berbohong dibanding kami, kami tidak akan pergi. mana mungkin kami takut kepada orang sepertimu?"
saat itu gua berdiri, gua keluar dari ruangan, mahluk-mahluk itu menertawakan gua, kesel aing. saat itu gua bilang ke pemilik rumah "saya butuh ruangan kosong, untuk saya. sekarang juga"
saat itu gua dikasih Kamar Anaknya, gua bilang "selama saya di dalam, jangan ada yg masuk ke kamar. jika Azan Subuh saya belum keluar juga, bangunkan saya dengan air ini. siramkan ke wajah saya"
saat itu gua melakukan sesuatu, gua pergi ke suatu tempat dimana Rungrung berada. ya, Istana Ratu Pantai Selatan. sampai disana, gua langsung menghadap Nyai. wajah Nyai terlihat tidak bersahabat. dia bertanya "mau apa lagi kamu?"
gua bilang "saya meminta Rungrung, bukan hanya Kujangnya. saya ada perlu, saya mau menjemput Rungrung. setelah urusan selesai, akan saya kembalikan lagi" Nyai bilang "urusan dengan siapa?" gua bilang "urusan dengan bangsa mu yg menyulitkan sesamaku"
Nyai berkata "saat kamu berbisik meminta Kujangmu itu, aku yakin bahwa kamu tidak akan menyadari bahwa Kujangmu itu kosong karna penghuninya masih berada disini. apapun yg akan kamu lakukan, ingatlah untuk tidak berlebihan karna itu akan membuat masalah baru untukmu"
saat itu gua pergi ke ruangan dimana Rungrung berada, gua melewati ruangan yg seperti penjara itu dan gua melihat lagi Kucing yg waktu berubah menjadi 7 perempuan. tapi waktu itu gua hanya melihat 3 saja, satu yg bisa bicara memanggil gua, dia bilang "tunggu sebentar, tolong berikan ini kepada dia (Si Cewek)" gua bilang "bagaimana caranya? saya tidak mengenalnya, tidak tau rumahnya"
dia bilang "sebentar lagi kamu akan bertemu dengannya dan jika benar-benar bertemu, berikan ini kepadanya. katakan kepadanya untuk tidak menangis di tempat peristirahatanku. aku tidak sanggup"
gua bilang "iya, tapi saya tidak janji" gua lari ke ruangan Rungrung setelah menceritakan semuanya kepada Rungrung, Rungrung masuk ke dalam Kujang. gua keluar dari ruangan itu lalu gua melewati lagi tempat si Kucing itu dan sekarang tinggal 2. dia terlihat bersedih.
gua tanya "tunggu, kemana yg lain? pertama aku melihat kamu berubah menjadi 7, tadi kulihat masih bertiga, sekarang kamu tinggal 2. apa Nyai membebaskanmu?" sambil tersenyum dia bilang "berikan yg tadi kepadanya (si cewek itu)"
sebetulnya gua masih mau tanya-tanya ke dia, tapi gua harus cepat-cepat karna ada urusan yg lain. gua menghadap Nyai, gua bilang "Rungrung saya bawa dulu, mohon ijin untuk pergi dari sini" Nyai berkata "sekarang mereka akan tau apa yg kau bawa, bicara saja, jangan membuat kekacauan lagi seperti yg sudah-sudah" tapi gua langsung pergi~
ga lama gua berada di dalam ruangan dimana ada 3 orang penebang Pohon Beringin itu sedang di doakan oleh Ustad, mahluk-mahluk itu melihat ke arah gua, mereka berkata "kamu memang keras kepala, harusnya kamu pergi dan jangan ikut campur urusan kami"
sambil memegang Rungrung, gua bilang "ini kesempatan terakhir kalian untuk pergi, jika tidak, saya pastikan kalian tidak memiliki rumah lagi dan keluargamu tidak akan ada yg tersisa"
mereka berkata "siapa kamu sebenarnya? kami melihat ada yg berbeda dengan benda yg bawa itu. itu ancaman yg menakutkan. tapi kami akan tetap berada disini sampai ketiga orang ini mati"
yasudah, gua panggil sesuatu yg gua kemat. gua bilang "antar saya ke Pohon Beringin itu" dia bilang "anda beraninya kalo bawa Rungrung saja" gua bilang "ya gimana? kamu setengah-setengah bantu saya nya" sesuatu yg gua kemat berkata "bukan begitu, kami terbiasa negosiasi, membuat perjanjian, membuat kesepakatan, bukan dengan cara sering yg kamu lakukan"
sesuatu yg sering gua kemat itu mengantarkan gua dan dia terus berbicara. tak lama, gua berada di Pohon Beringin, gua bilang sama yg gua kemat "tolong carikan anak kecil yg tidak memiliki kaki" dia bertanya "untuk apa?" gua bilang "carikan saja, daripada aku harus memotong kaki anak kecil yg lain" dia pergia dan tak lama dia kembali membawa Anak Kecil itu.
gua tanya Anak Kecil itu "Kakimu kenapa bisa hilang?" dia jawab "Kakiku dipotong oleh Manusia" gua tanya "kenapa bisa? kenapa kamu tidak menghindar? apa kamu sengaja melakukan itu?" anak kecil itu diam.
gua bilang "ulurkan tanganmu" dia pun mengulurkan tangannya lalu gua potong tangannya pake Rungrung. Anak Kecil itu menangis, sesuatu yg gua Kemat tanya "anda sudah Gila?" gua bilang "antar ke ruangan itu lagi"
saat di ruangan itu, gua bilang ke mahluk yg memegangi Kaki "ini adalah kedua tangan Anakmu, lepaskan tanganmu dari kaki manusia itu. pergilah, jika tidak, aku akan membawa kepala Anakmu kesini"
dia tidak percaya dan tidak mau pergi, gua bilang "lihatlah dulu Anakmu, jika kamu tetap disini, aku akan membawa Anakmu kesini dan memenggalnya dihadapanmu" dia tetap tidak mau pergi.
saat itu gua meminta kepada sesuatu yg gua Kemat untuk membawa Anak Kecil yg tadi, tak lama dia kembali dengan membawa Anak Kecil. Mahluk yg memegangi Kaki itu berteriak, dia marah "Kau apakan Anakku?!"
gua bilang "bawalah Anakmu dari sini atau aku akan penggal kepalanya?" mahluk yg berada di punggung berkata "biarkan saja anakmu yg ini mati dipenggal olehnya, nanti kamu bisa memiliki anak lagi yg lebih banyak"
gua gorok kepala Anak kecil itu, mahluk yg memegangi Kaki itu terlihat semakin marah. gua bilang kepada mereka "saya bisa berbuat lebih dari ini, jika kalian tidak mau pergi. sekarang juga saya akan kembali kesana (Pohon Beringin)"
gua bilang "hanya butuh waktu sebentar, saat saya kembali lagi ke tempat ini. itu artinya, Penghuni Pohon itu hanya kalian bertiga yg tersisa" mahluk yg berada di punggung berkata "kami tidak takut, kami tidak akan pergi"
disitu gua meminta kepada sesuatu yg gua Kemat "bawa lagi saya kesana" yg gua Kemat bilang "anda selalu berbuat sesuka anda, tidakkah anda takut dengan apa yg akan mereka balas?" gua bilang "itu urusan nanti"
gua berada di Pohon Beringin, Rungrung gua jadiin dua. disaat gua akan memulai menghancurkan rumah-rumah mereka, tiba-tiba Nyai berdiri tepat dihadapan gua dan dia berkata "jangan lakukan itu, jangan menambah masalah. urusanmu yg terdahulu belum selesai. cukup!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BANASPATI
Mystery / ThrillerPercayalah, ini tidak menakutkan. sama sekali tidak menakutkan. tapi, perbanyak berdoa semoga kamu tidak didatangi, tidak mengalami dan tidak terjadi kepadamu.