Karena kedatangan Seulgi, akhirnya lelaki itu hanya bisa pergi dengan putus asa. Joohyun tidak terlalu paduli dengan kepergian lelaki itu, tetapi tidak dengan Seulgi.
Setelah lelaki itu pergi, suasana di ruang tamu kembali menjadi hening.
Seulgi berdiri di depan Joohyun, tetapi Joohyun merasa jarak antara dirinya dengan Seulgi begitu jauh.
Mungkin semua saudara tiri seperti ini.
Dia bisa memanggil dirinya kakak juga karena kesopanan.
Joohyun tertawa pelan seperti menertawakan dirinya sendiri. Seulgi tidak mengerti apa arti dari tawanya itu, dia pikir Joohyun masih memikirkan waktu berduaan dengan lelaki itu.
"Siapa orang itu?"
Tidak usah menunggu jawaban dari Joohyun, Seulgi juga bisa tahu lelaki itu pasti bukan pacarnya.
Joohyun tidak pernah pacaran, dia hanya memainkan parasaan mereka. Jika ditanya Joohyun sudah mempermainkan perasaan lelaki hingga sejauh apa, Seulgi juga tidak tahu.
"Bukan siapa-siapa," Joohyun mengangkatkan bahunya tampak malas untuk membahas tentang hal itu.
Ini tepat dengan dugaan Seulgi.
"Kak, kalau bisa, carilah seseorang yang bisa menemanimu selamanya… kalau kakak terus seperti ini, aku hanya akan lebih kecewa denganmu," Seulgi mengerutkan kening dan berkata dengan sangat serius.
Joohyun yang dulu tidak seperti ini. Walaupun dari kecil mereka tidak terlalu akrab, tetapi Seulgi masih sangat mengagumi Joohyun. Dia merasa Joohyun adalah orang yang cerdas dan mandiri. Dulu dia juga ingin menjadi wanita sukses seperti Joohyun.
Tapi Seulgi sudah lupa sejak kapan Joohyun mulai membawa laki-laki asing pulang ke rumah.
Awalnya Seulgi mengira Joohyun sudah pacaran, tetapi kemudian dia baru tahu bahwa Joohyun terus menggonta-ganti laki-laki setiap tiga atau empat kali.
Seulgi tidak suka melihat hal seperti ini. Dia masih sangat kolot dalam hal-hal perasaan. Jika memang ingin menjalin hubungan, mereka harus tahu bagaimana saling menghormati. Bukan seperti Joohyun, hanya bermain-main dengan perasaan, bahkan tubuhnya.
"Mereka tidak menyentuhku," Joohyun menarik Seulgi yang hendak pergi dan menjelaskan padanya. Joohyun sangat gelisah. Dia tidak ingin Seulgi salah paham dengannya.
Dia ngaku sudah bawa banyak laki-laki pulang ke rumah, dia juga ngaku sudah pernah berciuman dengan mereka. Tapi Joohyun bersumpah, dirinya tidak pernah memiliki hubungan intim dengan siapa pun.
"Tidak usah menjelaskannya padaku, aku hanya… berharap kakak adalah orang yang bertanggung jawab dengan dirimu sendiri. Aku harus ke kamar kerja PR dulu, kak."
Panggilan kakak ini menjadi luka terbesar di dalam hati Joohyun.
Seulgi dengan pelan melepaskan tangan Joohyun. Ekspresinya tidak berubah, membuat Joohyun tidak bisa mengetahui perasaannya yang sebenarnya. Joohyun dengan diam melihat Seulgi pergi semakin jauh.
Yang bisa dilakukannya hanya menghela napas tak berdaya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
《SeulRene》Kakak (✔)
Historia Corta⚠️GxG Area⚠️ Seulgi: Sejak kapan kakakku menjadi seperti ini? Menjadi begitu liar? Apakah ini adalah salahku? Joohyun: Kenapa aku tidak tertarik pada laki-laki? Malah punya perasaan aneh dengan adek sendiri Ini tidak baik, kan?