chapter 4

12 4 0
                                    

Sampai di kantin dian meneliti di setiap seluruh kantin hingga matanya tertuju dan melihat di meja tersebut ada Hendra cs yang sedang tertawa ria, kecuali Randi dan Adam yang hanya menatapnya dengan datar

"HENDRA ADAM " Teriak dian, dan Hendra serta Adam menoleh ke sumber suara. Lalu Hendra melambaikan tangannya ke arah dian mengisyaratkan agar segera kesana.

"Ayo weh" Ucap dian sambil menarik lengan kedua sahabatnya. Dan ketiga gadis itu berjalan menuju meja yang di tempati oleh abangnyA.

"Woy bang" Ucap dian sambil menepuk pundak Hendra, dan Hendra menoleh ke arah dian

"Apa? " Jawab Hendra, dan dian menggelengkan kepala lalu tersenyum sangat manis, hingga lesung pipi nya terlihat jelas di pipi gembul milik dian.

"Sini duduk, di samping gw" Ucap Hendra sambil menepuk kursi yang masih kosong di samping Hendra.

Dian berjalan menuju kursi yang masih kosong, tetapi hendak melangkah ada sebuah kaki yang sengaja menyelengkat dian hingga dian jatuh, dan kebetulan Randi sedang berdiri lalu dengan sigap Randi memegang bahu dian agar tidak terjatuh, dan terjadilah saling tatap tatapan antara dian dan Randi. Dan membuat semua penghuni kantin teriak histeris

Hingga ada suara deheman dan membuat dian dan Randi menoleh, lalu Randi segera melepaskan tangan yang bersandar di bahu dian.

"Udah kali mbak, mas tatap tatapannya. Ini tempat umum tau. ga liat apa banyak yang ngeliatin lo berdua"ucap angga, dan mendapat toyoran dari rifan

" Si dongo napa lo ganggu sih, sekarang abis kan tuh bioskopnya, lagi seru-seru gw lagi nonton bioskop gratis"ucap rifan dan mendapat pelototan dari semuanya dan rifan hanya mendengus kesal

"Itu bukan tontonan geblek, ntar kalo di liat ama guru kan berabe" Ucap hendra. Dan mendapat anggukan dari semuanya.

"Lo berdua masih mau berdiri disitu ga mau pesen makanan nih" Ucap reva. Lalu dian dan Randi segera duduk di kursi kantin

"Anjir nih jantung ngapa pada disko sih" Batin dian dalam hati sambil memegang dadanya

"Ga usah di pegangin kali tuh dadanya dian gabakal ilang ko gunungnya"ucap rifan sambil memerhatikan dian yang masih memegang dadanya. Lalu mendapat tatapan tajam dari dian hingga nyali rifan mendadak ciut

" Goblok lo pan, dasar omes gila"ucap dian lalu memukul kepala rifan dengan sendok yang kebetulan ada di depannya.

"Awww sakit mak lampir gila" Ucap rifan sambil mengelus kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan dian yang lumayan keras

"Abisnya lo ngeselin dugong gila" Ucap diaan

"Sttt, udah lo semua mau pesen apa nih, ntar gw pesenin ama sih dinan"ucap reva

" Gw bakso sama es lemon tea yang dingin yah rev"ucap dian.

"Namanya juga es pasti dingin lah mak Lampir" Ucap angga dan dian hanya cengengesan.

"Terus yang lain nya mau pesen apa? " Ucap dinan.

"Udah samain aja semuanya biar ga ribet" Ucap irgi, dan mendapat anggukan dari yang lainnya.

"Oke, ayo nan kita pesen" Ucap reva mengajak dinan

"Ehh tunggu gw ikut yah, takutnya lo berdua ke susahan bawanya" Ucap dian dan mendapat anggukan dari reva dan dinan, lalu dian berdiri dan memesan makanan

***
Kringg Kringg

Bel pulang berbunyi membuat siswa/siswi cakrawala bersorak ria, karena suara bel pulang adalah suara penyelamat dari pelajaran guru kiler. (Wkwk)

RANDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang