15 menit akhirnya gadis itu sampai di minimarket itu. Dan gadis itu segera memarkirkan mimin nya di samping motor ninja sport berwarna merah.
Gadis itu mendorong pintu minimarket itu dan berjalan menuju keranjang yang sudah di siapkan untuk menaruh barang barang yang akan di beli.
Dian berjalan menuju kejejeran roti Jepang
"kalo merk yang ini terus bosen, mau coba ganti merk yang lain ah siapa tau aja dian nyaman" Tangan dan mata bulatnya meneliti satu persatu merk barang tersebut "---mmm yang ini aja deh, kayaknya nyaman dehh" Tangan mungilnya berusaha mengambil barang tersebut dengan cara melompat lompat tetapi tetep saja tidak sampai mengingat tubuhnya yang kurang tinggi jadi tidak sampai untuk mengambil barang tsb.Sedang asik asik nya dian melompat lompat dengan tangan yang terus menggapai brang itu. Tiba tiba ada tangan kekar yang mengambilnya hingga membuat dian membalikan tubuhnya dan berhadapan dengan orang itu.
Setelah tau siapa pemilik tangan kekar itu, dengan pipi gembul yang memerah menahan malu gadis itu berkata.
"Ee-hh ada kakak, ka-kak ngapain ke-sini. Mmm i-ni kan tem-pat keperluan cewe kak hehehe" Dian menyengir kuda sambil tangan nya menggaruk tengkuk yang tidak gatal.
"Siapa yang berani larang gw" Ucap lelaki itu dingin.
"Ya-ya-ya eng-gak sih kak, cuma ya aneh aja gitu ngeliat lelaki ke tempat ini apalagi sampe mau beli hihihi" Dian cengengesan sambil menatap kakak kelas es nya itu
Lelaki berparas tampan itu menaikan satu alisnya.
"Emm yaudah aku ke tempat minuman dulu ya kak mau beli minuman, permisi kak" Pamit dian canggung.
"Tunggu" Lelaki itu mencekal tangan dian dan memberikan barang cewe itu ke arah dian.
"Ambil" Suruh lelaki itu sambil memasang wajah datar nya itu.
"Mmm kan kakak mau beli ini kok malah kasih ke gw kak" Tanya dian bingung
"Sapa yang mau beli " Tanya lelaki itu dingin
"Ya kakak lah"jawab dian
" Gak"ucap lelaki itu.
"Ya terus kaka ngapain ngambil ginian" Dian bingung
"Ck, bodoh gw ngambilin ini buat lo. Ngeliat lo yang kesusahan sambil lompat lompat ya gw tolongin lo" Jelas lelaki itu
"Oalah, kirain ka Randi mau beli ini" Ucap dian ling lung
"Yaudah makasih ya ka udah di ambilin, sebenernya sih aku ga minta bantuan kakak juga bisa ambil ini orang ini ga tinggi ko""Pendek ngaku tinggi" Cibir lelaki dingin itu yang bernama Randi
"Ishh gw ga pendek ya cuma kurang tinggi aja" Dian memajukan bibirnya lucu
"Sama aja lol"
"Gila nyelekit banget ya" Gumam dian sambil mengelus dadanya tapi gumaman itu masih bisa di dengar oleh randi
"Bodo"
"Au ah, serah lo aj" Dian melenggang pergi sambil menghentak hentak an kakinya pertanda gadis itu sedang kesal.
Sedangkan lelaki itu menggelengkan kepalanya sambil menatap punggung mungil gadis itu, dan mengikuti gadis itu ketempat minuman untuk membeli minuman tsb.
"Ngeselin banget sih tuh kakel es batu" Gerutu dian sambil terus memajukan bibirnya kedepan sambil mengambil minuman yang di pesan oleh adik tercinta nya itu
"Ga baik ngedumel di belakang " Ucap Randi tiba tiba sambil mengambil minuman coca cola juga.
"Ishh ngagetin tau ga sih" Kesal Dian kaget pasalnya lelaki itu tiba tiba ngomong di belakangnya.
Randi hanya menaikan satu alisnya
"Lo ngapain sih ngikutin gw" Omel dian kepada Randi
"GR" Jawab lelaki itu enteng
"Enak aja gw gak GR ya, emang benerkan lo ngikutin gw pake segala beli minuman nya sama lagi" Ucap dian sambil menatap tajam lelaki yang ada di hadapannya ituuu
"So tau, gw juga mau beli ini"Randi menjawab sambil menunjukan minumannya
"Bohong"
"Batu"
"Ishh ngeselin banget sih lo dasar kaka kelas tembok berjalan" Kesal dian sambil mengepal kan tangannya yang setengah di angkat ke udara
"Gw bukan tembok, gel" Ucap Randi sambil menyebutkan kata gel
"Hah gel" Dian bingung
"Iya lo bogel " Randi menjawab nya enteng dan melenggang pergi menuju kasir.
"Ihhhhhhh dasar es batu idupp berjalan nyebelin banget sih lo" Kesal dian meninggikan suaranya hingga orang orang yang berjalan di dekatnya menatap gadis itu. Sedangkan lelaki itu membalikan badannya dan memeletkan lidah nya kearah dian membuat dian tambah kesal setengah mati
"Uhhh untung aja dia kakak kelas gw kalo kaga beuhh" Gerutu dian kesal dan berjalan menuju kasir sambil membawa belanjaan nya
Dan mengantri di belakang tubuh tegap Randi"Kakk gw duluan ya. Gw buru buru nih takut sih adam nungguin gw"dian meletakkan keranjang nya di meja kasir dan menyerobot
" Ehhh enak aja lo, gak boleh nyelak kan gw duluan tadi"tolak Randi sambil berusaha menggeser tubuh mungil dian
"Ihh ngalah dikit ke kak ama ade kelasnya, ga mau ngalah sama sekali " Kesal dian
"Bodo amat gw g peduli" Tuh kan lelaki itu sungguh ngeselin gak ada rasa mau ngalah sama sekali
"Sudah sudah jangan berantem dek mas" Lerai petugas kasir itu
"Ihh lagi kakak ini ga mau ngalah sama cewek mba" Ucap dian sambil menunjuk Randi.
"Terus gw peduli gitu" Jawab Randi seenaknya
Akhirnya dian pasrah. Dan memutuskan untuk merayu kakak kelasnya itu agar mau ngalah
"Ka Randi, aku duluan ya kak. Kepala aku pusing kak mau buru buru cepet sampe kerumah" Ucap dian menampilkan puppy eyes-nya yang membuat siapa saja yang menatap gadis itu gemas dan ingin membawa pulangnya. Termasuk Randi yang sudah luluh dengan ekspresi lucu gadis itu.
"Yaudah kalo gitu gabungin aja biar cepet gw juga mau buru buru udah di tungguin temen gw" Randi mengalah, entah kerasukan apa Randi cepat sekali luluh pada gadis imut itu. Biasanya Randi tidak akan luluh kepada siapapun gadis gadis itu. Tapi entah kenapa ada yang berbeda dengan gadis imut di hadapannya ini. Dan apakah Randi sudah jatuh cinta kepada gadis imut ini.
"Nahh gitu dong dari tadi" Dian senang sambil menampilkan senyum manisnya membuat Randi tercenggang dengan pesona gadis itu.
"Yaudah mbak totalnya berapa? " Tanya Randi
"Totalnya jadi 75 ribu" Jawab petugas kasir itu
"Nih" Sambil menyerahkan uang selembar berwarna merah
"Uangnya 100 ribu ya,dan ini kembaliannya 15 ribu terimakasih" Ucap petugas kasir itu sambil mengatupkan kedua tangannya.randi membalasnya dengan anggukan kepala.Lalu kedua remaja itu keluar dari minimarket itu.
"Makasih ya ka,dan ini uang nya" Ucap dian sambil menyerah uang 2 lembar ,berwarna biru dan hijau.
"G ush lo simpen aja" Tolak Randi
"Ehh tapi ka,kan tadi gw-"randi segera memotong ucapan dian " Gpp,gw ikhlas"
"Yaudah,makasih ya ka""Naek apa?" Randi menanyakan dian.
"Tuh" Tunjuk dian ke arah mimin
"Itu motor lo" Tanya randi dan di angguki oleh dian"Lo bisa" Pertanyaan randi yang sangat bodoh
"Ck,bodoh.kalo gw gak bisa ngapain gw bawa motor itu" Kesal dian
"Oh,gw kira lo bohong"
"Gakk" Ketus dian dan melenggang pergi menuju motornya."Ehh tungguin,jalan bareng" Ajak randi.
"Lah ,emang lo kesini naek apa?" Tanya dian.
"Tuh" Randi menunjuk ninja sport merah yang berada di samping motor dian"Oh,ini motor lo"
"Iya"
"Yaudah ayo gc" Ajak dian,lalu gadis itu menaiki motornya sport nya dan memakai helm full facenya
"Jalan duluan,gw di belakang " Suruh Randi
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDIAN
Teen FictionRandi Deova Fernandez sih manusia es yang selalu bersikap dingin kepada siapapun, dan enggan untuk bermasalah dengannya. Belum lagi dia seorang ketua geng tiger yang di takuti oleh geng geng lain karena mempunyai sifat yang kejam dan tidak ada kata...