chapter 8

10 2 0
                                    


"HELLO GAEESSS DIAN YANG CANTIK SUDAH PULANG"teriak dian

Randi yang berada di belakang tubuh dian seketika menutup kedua telinganya karena teriakan dari nenek lampir dian
"Bisa gak,gak ush teriak"sarkas Randi sambil menoyor kepala gadis itu

" Ishhh, toyor toyor"gerutu dian, Randi mengendikan bahunya dan berjalan mendahului dian

"Bisa ga sihh lo, ga ush teriak teriak ini itu rumah bukan hutan woeee" Ucap Hendra kesal

"Ini udah malam, jangan teriak" Ucap Adam datar

"AWok aWok aWok"ucap dian. Lalu duduk di sofa bersebrangan dengan Randi

" Apantuh awok aWok "tanya rian
" Itu loh yang anak jaman sekarang yang kalo ketawa aWok aWok "jelas dian,
" Oalah"

"Mana ka? " Pinta Adam sambil mengulurkan tangan nya
"Nih" Dian memberi plastik yang berisi beberapa kaleng minuman soda

"Yang itu apaan dican" Ucap irgi sambil menunjukan ke plastik besar.
"Kepoo" Seru dian "dam sekalian taroin ini di kamar gua, jangan di buka buka" Suruh dian. Kemudian di angguki oleh adam

"Oh iya lo kok  berdua bisa barengan gitu dateng nya" Tanya Hendra kepada dian dan Randi.

"Ketemu di minimarket" Jawab Randi datar
"Heem tuh"

"Sono dek masakin kita buat nanti makan malam" Suru Hendra

"Tar dulu, gua baru sampe.gua mau sholat isya dulu" Ucap dian lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya

"Jangan lupa doain gw ya dican" Ucap irgi, dan di balas tatapan sinis oleh dian.

"Pinjam kamar" Ujar Randi singkat
"Lo ngomong ama sapa coeg" Tanya Hendra

"Lo" Jawabnya datar
"Buat apaan bor" Tanya Hendra
"Sholat" Masih dengan wajah datar nya
"Yaudah sono"

Randi bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar hendra

15 mnt kemudian

"Pada mau di masakin apaan? " Tanya dian kepada beberapa pemuda yang ada di rumahnya.

"Terserah" Jawab para lelaki itu serentak.

"Yaudah gw masakin batu pada mau kan? " Ucapnya

"Gila lo" Jawab para lelaki kompak. Kecuali Randi dan adam jangan tanyakan muka mereka bener² datar kaya tembok

Kemudian gadis itu menuju ke arah dapur untuk membuat makan malam.

"Bi bahan bahan nya lengkap kan bi? " Tanya dian.

"Alhamdulillah lengkap ko non" Jawab bi inah.

"Emang non mau masakin apa non? " Tanya bi inah

"Ayam balado aja lah" Jawabnya lalu menuju ke lemari es untuk mengambil seekor ayam

"Bibi tolong potong potongin ayam nya ya bi"
"Baik non"

30 menit kemudian

Huftttt dian menghela nafas lega.

"ABANG MAKANAN NYA UDAH MATENG" dengan sekali tarikan nafas gadis itu berteriak.

"IYA SEBENTAR" Hendra membalasnya dengan teriakan juga.

"GC"

Hendra dan teman temannya pun tiba di meja makan, lalu duduk di kursi makan.

"Bawel banget sih lo" Tukas Hendra.

"Biwil bingit sih li" Cibir dian, dengan bibir bawah yang sengaja di majukannya dengan lucu

"Boleh kali tuh bibir gw cium" Goda rian, dan di balas dengan lemparan sendok.

"Aduhh" Ringisnya.
"Cium tuh sendok" Sinis dian

Baru saja dian ingin menduduki kursi terhenti karena perintah dari sang kakak yang super ngeselin.

"Ehhh minumnya mana, masa makan ga pke minum sih.cepetan ambil minumnya" Perintah Hendra dengan seenak jidatnya.

Dian menghela nafasnya sambil bergumam "huftttt, orang cantik harus sabar" Dan berjalan ke arah lemari es untuk mengambil minum.

"Minum nya seadanya aja, di kulkas cuma ada aer putih doang. Dan jangan protes" Ucap dian sambil meletakan beberapa gelas kaca dan teko kaca yang berisi air putih.

"Aihhhh, holang kaya pelit" Celetuk angga,dian menengok dan menatapmya tajam.

"Bawel ga usah banyak omong, masih untung gw masakin terus gw siapin makannya juga masih aja bawel" Omel dian kepada para lelaki biadab itu.

"Aduhh dican kalo lagi marah marah udah kaya singa lagi kelaperan dah" Ucap irgi, dian hanya menatap nya malas. Lalu duduk disamping adam tepat bersebrangan dengan Randi

Acara makan malam bersama di mulai, dan di ruangan makan hanya ada suara dentingan garpu dan sendok para remaja nampak serius dengan makanannya masing² sampai acara makan pun selesai, dan masih saja hening hingga dian memecahkan keheningan.

"Ekhemm" Dian berdehem keras hingga para lelaki itu menoleh sekilas.

"Gimana enak ga masakan gw? " Tanya dian kepada para lelaki itu.

"Enakkkk bangetttt" Para lelaki itu kompak menjawab, dan hanya satu lelaki yang menjawabnya berbeda.

"Ga enak" Jawab lelaki itu singkat+dengan wajah datarnya, siapa lagi kalo bukan Randi sih lelaki tembok es bernyawa.

Dian menatapnya tajam ke arah randi, Randi yang sedang minum merasa ada yang menatapnya lalu Randi hanya menaikan satu alisnya.

Masih dengan tatapan tajam beserta wajah kesalnya dian berkata. "Kalo ga enak di buang ngapain lo makan " Ucap dian kesal

"Terpaksa" Sebenarnya Randi tidak beneran mengatakan bahwa makanan yang di masak oleh gadis itu tidak enak, padahal mah dalem hati nya berkata "Anjirrrr enakk bangett gila" Cuma dia ingin membuat gadis yang di hadapannya kesal. Karena menurutnya gadis itu sangat lucu jika sedang kesal atau marah.

Prang

Gadis itu membanting sendok dan gapunya hingga menimbulkan bunyi yang nyaring.

"Isshhhhhhhh, dasar beruang kutub" Dian beranjak dari duduknya dan meninggalkan ruang makan dengan kaki yang sengaja di hentak hentakan.

"Kampret lo ran bikin adek gw ngambek, adek gw susah pea kalo udah ngambek " Ucap Hendra

"Santay" WTF bener² ya makhluk Antartika jawabnya enteng banget kaya ga punya dosa, padahal kan tuh cwok yang buat dian marahh

"Randi mahhh dican gw ngambek kannn" Ucap irgi dengan suara lebay nya.

"Pokonya gw ga mau tau luh harus bikin mood adek gw balik lagi, gw ga mau kena lampiasan dia" Putus Hendra

"Bawel" Tuhkann nih makhluk Antartika bener ² bikin orang naek darah. Orang ngomong berkata-kata dia cuma ngomong satu kata datar lagi mukanya

"Kampret"

"Dimana? " Tanya Randi

"Apanya " Jawab Hendra bingung.

"Ck, dian"

"Ooohh, dia biasanya suka nongkrong di taman belakang"

Tanpa menjawab ucapan Hendra, Randi beranjak dari duduknya dan pergi menuju taman belakang

"Kasian lo ga di jawab hahahha" Ledek angga

"Sudah biasa aing mah diginikeun" Ucap Hendra dramatis.

"Noh adek lo kan kembarannya Randi" Celetuk rian

"Emang 11 12 ama Randi" Ucap Hendra.

"Gajelas" Tuhkan bener 11 12 ama Randi ngomong aja irit bener

"Udah² jangan banyak omong lo pada, sekarang bantuin gw beresin ini semua" Suruh Hendra pada keempat lelaki itu.

______________________________

Jangan lupa vote nya ya teman²

Dan jangan lupa juga buat follow instagram aku @tinnhdyt_













RANDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang