Walaupun pikiran buruk nya tentang shuhua sudah ia tepis jauh jauh, tapi nyatanya ia tetap khawatir terhadap gadis itu. Alhasil saat ini ia tengah mencari keberadaan gadis itu di gedung sekolah.
Setelah 15 menit berlalu, sunwoo masih tidak dapat menemukan keberadaan shuhua. Bahkan rasa khawatir nya bertambah, ia takut terjadi sesuatu kepada gadis itu.
Sunwoo memutuskan untuk memasuki toilet sekolah, karena ia pernah menonton suatu film yang menjadikan toilet sebagai tempat menjadikan tempat itu identik pembullyan anak sekolahan. Ia fikir mungkin saja shuhua ada disana.
Dan benar saja, ketika ia sampai disana ia melihat shuhua yang tengah menangis dengan posisi bersimpuh di lantai. Penampilan nya benar benar mengkhawatirkan, rambut nya berantakan, bahkan baju nya pun basah kuyup. Bahkan sunwoo saja tak tega untuk melihat nya. Sunwoo pun memutuskan untuk menghampiri gadis tersebut.
"Hei"
Shuhua mendongakkan kepala nya, melihat ke sumber suara. Ia sedikit terkejut
"Ayo pulang" ajak sunwoo
Sunwoo membantu shuhua untuk berdiri
"Lo pake jaket gue yaa, nanti lo masuk angin" sunwoo memberikan jaket yang ia pake kepada shuhua
Shuhua menggunakan jaket sunwoo yang agak sedikit kebesaran di tubuh nya, ia sedikit tertegun dengan perlakuan sunwoo padanya
"Ayo" tiba tiba sunwoo menggandeng tangan nya
***
" bun sunwoo pulang" ucap sunwoo saat memasuki rumah
"Tumben pul---" bunda nya kaget saat melihat sunwoo pulang dengan membawa seorang gadis dalam keadaan basah kuyup
"Bun nanti sunwoo ceritain semuanya, tapi tolong pinjemin dulu baju bunda buat dia yaa" ucap sunwoo
"Yasudah, ayo sayang"
"I-iya tante" shuhua pun berjalan mengikuti bunda nya sunwoo
Setelah shuhua pergi dengan bunda nya, sunwoo pun pergi menuju kamarnya untuk mengganti pakaian. Saat ini sunwoo sengaja membawa shuhua ke rumahnya, awalnya ia akan mengantar shuhua pulang ke rumah nya namun di tengah perjalanan shuhua bilang jika kedua orang tua nya sedang pergi keluar kota, dan ternyata orang tua nya lupa meninggalkan kunci rumahnya pada shuhua. Alhasil shuhua tidak dapat pulang ke rumah nya.
Shuhua sempat meminta sunwoo untuk menurunkan nya di hotel dekat rumahnya, ia berniat menginap disana. Namun sanwoo tidak tega jika harus meninggalkan shuhua disana, terlebih keadaan dia yang tidak membawa pakaian ganti satu pun. Akhirnya sunwoo memutuskan untuk membawa shuhua ke rumahnya untuk sekedar berganti pakaian, setelah itu ia akan mengantarkan shuhua ke hotel tempat nya ia menginap nanti.
***Sunwoo keluar kamar sekitar pukul 7 malam, ia tidak sengaja tertidur tadi. Ia lupa jika harus mengantar shuhua, ia pun buru buru turun ke lantai bawah.
Ketika sampai di tangga terakhir, ia terkejut ketika melihat interaksi keluarganya bersama shuhua. Mereka tengah mengobrol bersama, bahkan mereka sampai tertawa lepas. Entah apa yang dibicarakan, ia hanya fokus terhadap shuhua.
Gadis itu tengah tersenyum lebar saat ini, bahkan sunwoo baru pertama kali melihatnya. Sunwoo baru menyadari jika shuhua terlihat sangat cantik ketika tersenyum. Sunwoo menyukai nya, ia menyukai senyuman nya.
"Sunwoo kesini sebentar" ucap bunda nya
Sunwoo pun tersadar dari lamunan nya dan segera menghampiri ibunda nya
"Ada apa bun?" Tanya sunwoo
"Malam ini kamu tidur sama eric ya, biar shuhua tidur di kamarmu" ujar bunda sunwoo
"Tapi bun, shuhua bilang akan menginap di hotel"
"Aelah kak pelit amat sih, lagian shuhua juga cuma nginep semalem doang ga sampe setahun" timpal eric
"Lebih baik shuhua menginap disini, disini lebih aman daripada diluar sana. Kamu izinin dia pinjem kamar kamu ya" pinta bunda nya
"Sunwoo sih ga masalah bun, tapi yang bener aja. Masa sunwoo harus tidur sama eric"
"Dih si sunwoo, bilang aja lu mau tidur bareng sama shuhua. Pake alesan gamau tidur bareng gue segala. Astaga ga nyangka gue kalo otak lo sekotor itu" ujar eric dramatis
"Bukan gitu anjir, lo ga inget terakhir kali gue tidur bareng sama lo lo nendang muka gue? "
"Oh kalo waktu itu gue kebawa mimpi, makanya ga sengaja nendang lo"
"Cih.... klasik"
"Sudah sudah, kalian ga malu berantem di depan shuhua?"
Shuhua pun tersenyum ketika melihat mereka bertengkar, rasanya menyenangkan jika ia juga memiliki seorang saudara.
"Shuhua lebih baik kamu istirahat gih, sunwoo anterin dia ke kamar kamu"
"Iya bun" sunwoo pun beranjak mengantar shuhua ke kamarnya
"Shuhua..." teriak eric
"Hmm?"
"Dia sedikit buas, jadi kalo dia gigit lebih baik lo teriak yang kenceng. Dia juga baru baru ini kena rabies, so hati hati"
Shuhua pun tertawa mendengar ocehan eric
"Jangan didenger, anak itu sedikit ga waras" ujar sunwoo
"Iya"
***
Ketika shuhua memasuki kamar sunwoo, ia sedikit tertegun. Kamarnya benar benar rapih, sesuai dengan orang nya.
"Shuhua, gue bakal keluar sebentar"
"Hm"
"Gue mau ke basecamp, dan mungkin pulang agak larut. Kalo lo butuh sesuatu, lo bisa minta tolong sama bunda"
"Iya"
" gue keluar" pamit sunwoo
"S-sunwoo..."
"Hm? Lo butuh sesuatu?"
"Engga, gue mau ngucapin makasih"
"Untuk?"
"Semuanya"
"Ga masalah"
Sunwoo tersenyum, ia tersenyum pada shuhua. Bahkan shuhua dibuat berdebar dengan senyuman nya itu.
Selamat membaca yorobun😁
Jangan lupa vote nya
Yooo baca terus the story of the sun
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Sun
Fanfictionkisah seorang remaja dalam menjalani kehidupan nya yang tak selalu semulus jalan dan tak selalu runyam