Saat ini sunwoo tengah berbaring di kamarnya, semenjak kepulangan dirinya dari mengantar shuhua ke rumahnya ia masih memikirkan alasan dibalik pembullyan yang dilakukan terhadap shuhua.
Ia bingung mengapa shuhua bisa dibully padahal tak ada celah dalam dirinya untuk dijadikan objek pembullyan. Shuhua bisa dibilang cantik, bahkan sangat cantik. Perekonomian keluarga nya pun bisa dibilang sangat mencukupi hal itu terlihat ketika sunwoo mengantarkan shuhua ke rumahnya, shuhua tinggal di sebuah perumahan elite yang bahkan jauh lebih elite dari perumahan yang ditempati oleh sunwoo. Tapi entah mengapa ia bisa menjadi sasaran pembullyan teman teman nya.
Aishhhh..... rasanya kepalanya berat untuk memikirkan semuanya, terlebih saat ini nama shuhua berputar putar di kepalanya.
Tok.... tok..... tok....
"Kak buka pintu nya buruan"
Siapa lagi yang mengganggu nya malam malam begini jika bukan seorang "ERIC" rasanya sunwoo ingin sekali menjambak rambut adik bungsu nya itu.
"Bisa ga sih santai dikit" ucap sunwoo
"Aelah kalo terlalu santai mah ntar keburu disalip orang, tikungan tajam sekarang broo. Pinjem motor lo" balas eric
"Buat apa? Malem malem gini lo mau keluyuran, cari mati ya lo?" Ucap sunwoo
"Santai napa kak, sensitif amat kaya cewe pms. Gue disuruh bunda beli nasi goreng, buruan mana tar keburu malem nih" ujar eric tak sabaran
"Tuh ambil sendiri di meja"
Eric pun nyelonong masuk ke kamar sunwoo, ia sempat takjub dengan keadaan kamar kakaknya ini. Semua barang barang nya tertata rapi, berbanding terbalik dengan eric yang selalu seperti kapal pecah. Pantas saja jika bunda nya keluar dari kamar kakak nya selalu dalam keadaan baik, sedangkan jika sudah keluar dari kamar eric pasti bunda nya selalu mengomel seperti ibu ibu komplek yang protes disaay harga cabai naik di pasar.
"Kak kamar lo rapi amat kaya anak perawan"
"Bacot ric, buruan pergi ntar bunda kelamaan nunggu"
Eric pun segera keluar dari kamar kakak nya sebelum kakaknya mendaratkan sebuah bantal di wajahnya yang mulus ini.
Tak lama setelah eric keluar dari kamarnya, sunwoo pun tertidur. Rasanya hari ini sangat melelahkan, tenaga dan fikiran nya benar benar terkuras.
***
"Pagi bun" sapa sunwoo
"Pagi sayang"
"Yang lain kemana?"
"Mereka belum turun, mungkin masih siap siap"
Agenda rutin pagi nua sunwoo adalah sarapan bersama keluarganya. Karena menurut ayahnya, harmonisnya keluarha bisa dilakukan dengan kebersamaan sederhana yang selalu rutin dilakukan
"Kamu udah udah ada planning buat lanjut ke universitas mana setelah lulus nanti?" Tanya ibunda nya
"Belum bun, aku sih terserah bunda sama ayah aja. Lagian pilihan kalian juga pasti yang terbaik buat aku kan"
"Yasudah nanti bunda akan bicara sama ayah"
Tak lama terlihat ayahnya dan eric menuruni tangga untuk menghampiri mereka di meja makan
"Selamat pagi"
"Pagi yah"
"Pagi bun, kak"
"Pagi"
Mereka pun sarapan bersama sama, sambil sesekali bercerita tentang pengalaman mereka dalam menjalankan keseharian nya.
"Kak semalem bang juhaknyeon sama bang younghoon ngajak holiday tuh, lo ikut?"
"Hah? Kapan mereka bilang?"
"mereka semalem ngobrolin di grup. Lo ga baca emang?"
"Semalem gue ga buka hp"
"Dih bego, punya hp bagus tapi ga dipake"
"Sebego bego nya gue, ga pernah tuh masuk ruang BK"
"Lah si anjir"
Ayah dan bunda nya hanya bisa tertawa melihat kelakuan kakak beradik ini yang terkadang suka sekali beradu mulut hanya karena hal sepele
***
Pagi ini siswa sekolah dipulangkan lebih awal, dikarenakan semua guru di sekolah mengadakan rapat mendadak. Semua siswa berhamburan keluar kelas untuk bergegas pulang ke rumah nya masing masing, terkecuali sunwoo yang masih berleha leha di bangku kesayangan nya. Ia memilih duduk bersantai di kursinya sembari menunggu sekolah sepi, sunwoo malas jika harus berdesak desakan dengan murid lain.
"Woy, lo udah baca obrolan anak anak di grup?" Ucap juhaknyeon
"Hm"
"Dih irit banget ngomong, lu sariawan wo?" Ledek hwall
"Malem kumpul di basecamp kuy" ajak younghoon
"Gue sih ayo aja, sekalian gue mau bagi bagi masker gratis buat kalian" kali ini new angkat bicara
"Masker apalagi aelah, kaya anak perawan aja lo rajin perawatan" kawab hwall malas
"Yang kemaren lo kasih aja belom gue pake" ucap sunwoo
"Nih ya dengerin gue, walaupun kalian cowo kalian itu harus tetep rajin rawat muka kalian biar cewe cewe pada nempel. Nih ya liat muka gue, mulus kan bahkan kalo semut lewat di muka gue pasti langsung kepeleset saking mulus nya" ujar new nyerocos panjang lebar dengan suara cempreng nya
"Hon lo bawa new balik gih, panas kuping gue denger dia ngomong" juhaknyeon berucap sembari mendorong new kearah younghoon
"Hari ini gue bawa motor, jadi gue gabisa kasih tumpangan sama dia. Anak perawan kan ga boleh naik motor, tar kalo masuk angin gue disalahin emaknya lagi"
Seketika semua orang tertawa mendengar ucapan younghoon barusan, rasanya mereka benar benar bahagia ketika melihat teman nya dinistakan.
"Udah sepi nih, balik kuy"
Mereka pun berjalan meninggalkan sunwoo yang masih sibuk menggunakan jaketnya. Sama seperti younghoon, hari ini sunwoo juga membawa motor ke sekolahnya. Setelah semua beres, sunwoo pun bergegas meninggalkan ruangan.
Ketika telah sampai di parkiran dan sunwoo hendak menaiki motornya, tiba tiba terlintas nama seseorang di fikiran nya. Ya, dan itu adalah shuhua. Sunwoo memikirkan keadaan shuhua saat ini, ia takut terjadi sesuatu pada shuhua tapi ia tetap mencoba untuk berfikir positif.
Hiii guys🖑
Selamat membaca, jangan lupa vote nya
Gue bakal usahin update tiap hari yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Sun
Fanfictionkisah seorang remaja dalam menjalani kehidupan nya yang tak selalu semulus jalan dan tak selalu runyam