Sepulang dari basecamp tadi, sunwoo dan eric langsung merebahkan diri di tempat tidur. Malam ini mereka akan tidur bersama, jarang terjadi memang. Mereka sama seperti kakak adik pada umumnya yang suka sekali bertengkar. Namun mereka juga saling menyayangi satu sama lain, hanya saja mereka gengsi mengakui nya.
"Kak?"
"Hm"
"Ayah ga pulang? Gue ga liat mobil nya di garasi"
"Hm"
"Pelit amat ngomong sih"
"Hmmmmmm......."
"Minta digampar emang, kak lo ga curiga?"
"Curiga apa sih?"
"Ayah ga pulang pulang, apa mungkin ayah pulang ke rumah selingkuhan nya?" Tanya eric penuh selidik
"Kalo ngomong tuh yang bener, jangan ngaco. Ayah tuh kerja di luar kota, dia itu cari duit buat keluarga nya. Malah dituduh yang engga engga" ujar sunwoo sembari memukul kepala adiknya
"Aishh sakit, gue kan cuma tanya" ucapnya sambil meringis
"Tapi pertanyaan lo ngaco, Otak lo udah geser kayaknya. Tidur sana lo, jauh jauh dari gue" usir sunwoo
"Dih siapa juga yang mau deket deket sama lo, gue bukan homo. Masih doyan cewe, lagian ini kan kamar gue"
Setelah berdebat panjang akhirnya mereka tertidur, menciptakan keheningan di malam hari. Hanya terdengar suara binatang malam yang mengalun.
***
Keesokan pagi nya eric terbangun lebih dulu daripada sunwoo. Eric tidak membangunkan sunwoo karena memang biasanya jika hari libur mereka akan bangun lebih siang, tapi hari ini eric harus bangun pagi. Karena ia sudah berjanji pada bunda nya untuk mengantar bunda nya arisan di rumah teman nya. Eric tidak pernah menolak, ia dengan senang hati mengantar bunda nya karena biasanya sepulang dari sana perut eric selalu dalam keadaan terisi.
"Kakak mu belum bangun ric?" Tanya bunda
"Belum bun, biasanya juga kalo libur suka bangun siang"
"Semuanya udah kamu masukin mobil?"
"Semuanya udah beres bun, tenang aja"
"Yaudah, kamu bilang dulu ke kakak mu gih kalo kita mau berangkat"
"Oke bun"
"Eh iya ric, bilangin juga bunda udah bikinin sarapan buat dia sama shuhua. Suruh cepet dimakan, ntar keburu dingin"
"Iya bun"
Eric pun segera berlalu menaiki tangga untuk sampai ke kamar nya.
Saat sampai di kamar, ia melihat kakak nya masih bergelut dengan selimut nya. Ia masih enggan untuk bangun, rasanya rugi jika hari libur harus bangun lebih pagi. Sebenarnya eric juga masih ingin bermanja manja dengan tempat tidur nya, hanya saja ia harus menepati janjinya pada bunda nya. Jika tidak, mungkin ia akan kena sidang 24 jam.
"Kak banguuuun, ngebo terus lo ah. Awas aja kalo sampe ngiler di bantal gue"
"Apasih pagi pagi berisik amat''
"Gue sama bunda mau pergi, lo jaga rumah. Ohiya, bunda udah siapin makanan buat lo sama shuhua. Katanya buruan makan, ntar keburu dingin"
"Iya, udah sana keluar" sunwoo menendang kaki eric
"Sakit bego!!!" Umpat nya sembari mengusap kaki nya yang tadi di tendang oleh sunwoo
Selesai urusan dengan kakaknya, eric pun segera menemui bunda nya yang sudah menunggu nya sedari tadi. Setelah itu mereka pun segera berlalu ke tempat tujuan mereka.
***
Sepergi nya eric dari rumah, sunwoo pun terbangun dari tidur nya. Ia pun bergegas untuk mandi.
Setelah selesai mandi, ia pun turun ke bawah untuk sarapan.Sunwoo menghampiri meja makan untuk sarapan, dilihatnya sepiring nasi goreng dan beberapa potong roti isi. Bunda nya memang selalu menyiapkan beberapa roti isi untuk sarapan, karena biasanya sunwoo dan eric lebih suka sarapan dengan roti isi ketimbang nasi.
Saat hendak bersiap untuk menyantap sarapan nya, sunwoo ingat bahwa sekarang di rumah nya ada shuhua. Ia pun mengampiri kamar nya dan berniat untuk membangunkan shuhua.
Tok.... tok... tok...
"Shuhua, lo belum bangun?"
"S-sunwoo... gue minta maaf"
"Hah? Lo kenapa? Gue masuk ya" sunwoo pun membuka pintu kamarnya untuk masuk
Disana ia melihat shuhua tengah bersandar pada kepala tempat tidur nya. Keringat mengalir deras di pelipis nya, bibir nya pucat dan tangan nya melingkari perut nya.
"Lo sakit?"
"Gue minta maaf"
"Minta maaf udah ngotorin tempat tidur lo"
"Maksud nya gimana sih? Tempat tidur gue dalam keadaan bersih sekarang"
"Hmm... Ituu.."
"Apa?" Ucap sunwoo tak sabaran
"G-gue.. g-gue.. datang bulan, dan ga sengaja ngotorin tempat tidur lo" cicit shuhua
Sunwoo diem, ia gatau harus merespon seperti apa. Terlebih hal ini cukup sensitif untuk perempuan. Ia pun berjalan keluar meninggalkan kamar nya tanpa berbicara sepatah kata pun
***
"G-gue.. g-gue.. datang bulan, dan ga sengaja ngotorin tempat tidur lo"
Jujur, shuhua malu mengatakan nya pada sunwoo terlebih sunwoo merupakan lawan jenis nya. Tapi jika tidak mengatakan nya justru malah bakal bikin semuanya jadi rumit.
Setelah ia mengatakan semua nya pada sunwoo, sunwoo tidak merespon apa apa. Ekspresi nya tak terbaca oleh shuhua. Tapi setelah itu suhwoo berbalik meninggalkan nya. Shuhua berfikir jika sunwoo marah padanya karena ia telah mengotori tempat tidur nya.
Tapi selang beberapa menit sunwoo kembali ke kamar nya
"Ini, gue dapet dari kamar bunda. Lo bisa pake, gue tunggu di bawah" ucap sunwoo
Shuhua kaget, bahkan ia tidak berfikiran jika sunwoo akan datang membawakan nya sebuah barang yang sangat memalukan untuk dibawa oleh seorang laki laki.
Sorry banget baru sempet update
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Sun
Fanfictionkisah seorang remaja dalam menjalani kehidupan nya yang tak selalu semulus jalan dan tak selalu runyam